Jadi Pelopor Gula Bervitamin, GulaVit Sosialisasikan Pentingnya Gaya Hidup Sehat
Senin, 03 Oktober 2022 - 17:42 WIB
JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat kesadaran akan pentingnya makanan sehat bergizi meningkat. Masyarakat semakin selektif memilih bahan baku makanan. Tidak saja untuk meminimalkan resiko virus dan bakteri. Namun juga sebagai upaya meningkatkan imunitas tubuh.
Produk GulaVit hadir menjadi salah satu bahan baku makanan yang mengandung gizi untuk kebutuhan masyarakat. Sejak pertama kali diperkenalkan, yakni Gulavit varian Vitamin A, respon konsumen sangat positif. Berlanjut dari kisah sukses tersebut, GulaVit kemudian mengeluarkan varian lainnya, yakni Vitamin C dan D.
GulaVit dua varian vitamin tersebut dijual dalam bentuk kemasan (1 kg, 500 gram dan 250 gram) dan karung (25 kg dan 50 kg).
Sesuai dengan tagline #lebihdarisekedarmanis, GulaVit berkomitmen untuk mensosialisasikan pentingnya gaya hidup sehat.
Berawal dari ide besar itulah, produsen gula yang memiliki pabrik di Bogor, Banten dan Medan menjalin kerjasama dengan sejumlah mitra strategis, antara lain dengan TNI/ Dharma Pertiwi dan BKKBN.
Melalui Program “Road Show Ketua Umum Dharma Pertiwi Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting”, GulaVit memberikan edukasi dan demo Masak di sejumlah provinsi yang mencatat angka prevalensi stunting tinggi.
Sejumlah daerah sasaran yang sudah dikunjungi selama kurun waktu Agustus hingga September 2022 adalah Jawa Barat, Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.
Stunting atau bayi kerdil merupakan masalah kesehatan yang mendapat perhatian serius pemerintah. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan, angka prevalensi stunting di Indonesia pada 2021 sebesar 24,4%. Target penurunan stunting secara nasional adalah 14 % pada tahun 2024.
Produk GulaVit hadir menjadi salah satu bahan baku makanan yang mengandung gizi untuk kebutuhan masyarakat. Sejak pertama kali diperkenalkan, yakni Gulavit varian Vitamin A, respon konsumen sangat positif. Berlanjut dari kisah sukses tersebut, GulaVit kemudian mengeluarkan varian lainnya, yakni Vitamin C dan D.
GulaVit dua varian vitamin tersebut dijual dalam bentuk kemasan (1 kg, 500 gram dan 250 gram) dan karung (25 kg dan 50 kg).
Sesuai dengan tagline #lebihdarisekedarmanis, GulaVit berkomitmen untuk mensosialisasikan pentingnya gaya hidup sehat.
Berawal dari ide besar itulah, produsen gula yang memiliki pabrik di Bogor, Banten dan Medan menjalin kerjasama dengan sejumlah mitra strategis, antara lain dengan TNI/ Dharma Pertiwi dan BKKBN.
Melalui Program “Road Show Ketua Umum Dharma Pertiwi Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting”, GulaVit memberikan edukasi dan demo Masak di sejumlah provinsi yang mencatat angka prevalensi stunting tinggi.
Sejumlah daerah sasaran yang sudah dikunjungi selama kurun waktu Agustus hingga September 2022 adalah Jawa Barat, Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.
Stunting atau bayi kerdil merupakan masalah kesehatan yang mendapat perhatian serius pemerintah. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan, angka prevalensi stunting di Indonesia pada 2021 sebesar 24,4%. Target penurunan stunting secara nasional adalah 14 % pada tahun 2024.
tulis komentar anda