Nita Thalia Cerita Sempat Alami Kerusakan Saraf selama 9 Tahun: Sering Sakit Kepala
Rabu, 12 Oktober 2022 - 14:35 WIB
JAKARTA - Penyanyi dangdut Nita Thalia menceritakan tentang kerusakan saraf yang dialaminya selama sembilan tahun dengan adanya gejala sakit kepala. Mengalami gejala-gejala serupa, ia awalnya tidak menyangka kalau sakit kepala yang ia alaminya bakal muncul salah satu penyakit berbahaya.
Menurutnya akibat keseringan begadang dan telat makan, diduga menjadi pemicu terjadinya sakit kepala tersebut. Namun ketika rutin mengonsumsi vitamin, penyakit yang diidapnya tak kunjung sembuh, hingga akhirnya semakin parah.
"Gejalanya sakit kepala, jadi saya pikir kayak sakit kepala biasa saja, mungkin karena sering bergadang, telat makan. Saya juga nggak pernah minum vitamin, terus dari kecapekan juga sering sakit kepala," kata Nita Thalia, saat ditemui di Kawasan Cawang, Jakarta Timur, Rabu (12/10/2022).
"Makanya saya pikir sakit kepala biasa saja, nggak kepikiran bakal kena penyakit separah ini," ucapnya melanjutkan.
Setelah mengalami sakit kepala, Nita seringkali mengonsumsi obat warung untuk pereda. Hal selalu ia lakukan tanpa memeriksa secara intensif di Rumah Sakit.
Dengan berjalannya waktu selama 5 tahun, akhirnya perempuan berusia 40 tahun menyempatkan diri untuk memeriksa langsung ke pihak medis. Dan di luar dugaan, ia divonis mengalami kerusakan saraf level dua dan mulai menjalani proses perawatan secara intensif.
"Jadi tiap kambuh ya minum obat warung saja, saya orangnya nggak manja yang kalau sakit sedikit ke dokter,"terangnya.
"Karena dibiarin terus, saya pikir biasa saja, orang juga biasa ngalamin. Akhirnya setelah saya cek lima tahun lalu, ternyata sudah level dua waktu itu," sambungnya.
Lebih lanjut, perempuan kelahiran 10 Oktober 1982 menuturkan semenjak menjalani perawatan, kini ia harus menjalani terapi secara rutin. Hal itu dilakukan dalam tahap pemulihan, setelah menjalani proses perawatan sebelumnya.
"Yang penting vitamin sama terapi dua minggu atau satu bulan sekali. Tapi baru enam kali terapi saya sudah kabur, karena saya pikir sudah sembuh, sudah nggak berasa," tutur Nita Thalia.
Menurutnya akibat keseringan begadang dan telat makan, diduga menjadi pemicu terjadinya sakit kepala tersebut. Namun ketika rutin mengonsumsi vitamin, penyakit yang diidapnya tak kunjung sembuh, hingga akhirnya semakin parah.
"Gejalanya sakit kepala, jadi saya pikir kayak sakit kepala biasa saja, mungkin karena sering bergadang, telat makan. Saya juga nggak pernah minum vitamin, terus dari kecapekan juga sering sakit kepala," kata Nita Thalia, saat ditemui di Kawasan Cawang, Jakarta Timur, Rabu (12/10/2022).
"Makanya saya pikir sakit kepala biasa saja, nggak kepikiran bakal kena penyakit separah ini," ucapnya melanjutkan.
Setelah mengalami sakit kepala, Nita seringkali mengonsumsi obat warung untuk pereda. Hal selalu ia lakukan tanpa memeriksa secara intensif di Rumah Sakit.
Dengan berjalannya waktu selama 5 tahun, akhirnya perempuan berusia 40 tahun menyempatkan diri untuk memeriksa langsung ke pihak medis. Dan di luar dugaan, ia divonis mengalami kerusakan saraf level dua dan mulai menjalani proses perawatan secara intensif.
"Jadi tiap kambuh ya minum obat warung saja, saya orangnya nggak manja yang kalau sakit sedikit ke dokter,"terangnya.
"Karena dibiarin terus, saya pikir biasa saja, orang juga biasa ngalamin. Akhirnya setelah saya cek lima tahun lalu, ternyata sudah level dua waktu itu," sambungnya.
Lebih lanjut, perempuan kelahiran 10 Oktober 1982 menuturkan semenjak menjalani perawatan, kini ia harus menjalani terapi secara rutin. Hal itu dilakukan dalam tahap pemulihan, setelah menjalani proses perawatan sebelumnya.
"Yang penting vitamin sama terapi dua minggu atau satu bulan sekali. Tapi baru enam kali terapi saya sudah kabur, karena saya pikir sudah sembuh, sudah nggak berasa," tutur Nita Thalia.
(hri)
tulis komentar anda