Potensial Datangkan 50.000 Wisman, Sandiaga Uno: Kami Akan All Out Glorifikasi Event KTT G20

Selasa, 18 Oktober 2022 - 18:48 WIB
"Selain itu, kami juga mendapatkan arahan untuk membuat konten spouse G20 dari sisi budaya (suvenir, pameran, kuliner, tari, dekorasi, baju adat, dll) dalam bentuk siaran pers, foto, dan video untuk diserahkan kepada dewan redaksi dan menjadi konten nasional," ujarnya.

Ancaman Resesi di Sektor Parekraf

Menparekraf Sandiaga dalam kesempatan itu menanggapi ancaman resesi akibat tekanan ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Di tengah guncangan perekonomian global dan tekanan stabilitas politik dunia, perekonomian Indonesia sendiri menguat dengan tumbuh sebesar 5,3 persen pada Triwulan II 2022. Survei Bloomberg (2022) menyebutkan, risiko resesi Indonesia hanya sebesar 3 persen, lebih rendah dibandingkan negara lain.

"Alhamdulillah dengan kolaborasi antara berbagai pihak dalam menjaga daya beli sektor pariwisata dan ekonomi kreatif melalui pelonggaran mobilitas masyarakat yang mengedepankan produk lokal dan menekan angka impor. Kita patut bersyukur, namun tidak boleh terlena," ujarnya.



(Foto: dok. Kemenparekraf)

Untuk itu, lanjut Sandiaga, pihaknya akan terus memberikan pendampingan kepada pelaku parekraf di tanah air melalui berbagai program dan kegiatan. Mulai dari program insentif dan bantuan promosi daya tarik wisata unggulan daerah, fasilitasi peningkatan kompetensi SDM lokal dan pemberian dukungan subsidi, penguatan implementasi pariwisata dan ekonomi kreatif juga mendorong pemerataan bantuan modal untuk pelaku usaha terutama dalam hal pemasaran produk dan pengembangan pasar.

Selain itu juga fasilitasi pelaku dalam pengembangan pasar (dalam/luar negeri) melalui pameran/expo dan fasilitasi pendaftaran yang diikuti dengan pendampingan percepatan perolehan HKI (Hak Kekayaan Intelektual).

"Gerakan Nasional seperti Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata Indonesia harus tetap kita lakukan dan kita galakkan, untuk mendukung penggunaan produk lokal serta menekan angka impor Indonesia," ujarnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More