Kemenkes Pastikan 69 Anak Sembuh Total dari Gagal Ginjal Akut, Sebagian Besar usai Cuci Darah
Sabtu, 22 Oktober 2022 - 16:20 WIB
JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Mohammad Syahril mengungkapkan bahwa terdapat 69 anak yang berhasil sembuh dari 241 kasus gagal ginjal akut yang terjadi di 20 provinsi Indonesia belakangan ini.
Menurut dr. Syahril, hal itu karena cepatnya penanganan terhadap ke 69 anak yang terdiagnosis terkena gagal ginjal akut tersebut, sebelum terjadi ke gejala yang lebih serius.
“Yang gagal ginjal akut itu yang meninggal 133. Tetapi ada yang selamat juga sekitar 69 itu pernah masuk survey gagal ginjal tetapi dengan pertolongan yang cepat, karena tadi mungkin tidak sampe masuk Anuria, ya istilahnya tidak bisa buang air sama sekali, itu penanganannya cepat dari rumah sakit,” ujar dr. Syahril, dalam acara Polemik Trijaya dengan Tema ‘Misteri Gagal Ginjal Akut’, melalui live streaming Youtube MNC Trijaya, Sabtu, (22/10/2022).
“Jadi begitu dia anuri istilahnya, anuri itu produksinya betul-betul sudah tidak bisa karena sudah gagal ginjal,” lanjutnya.
dr. Syahril juga menjelaskan, diantara 69 anak yang selamat dari gagal ginjal akut tersebut, beberapa diantaranya bisa tertolong karena telah melakukan cuci darah.
Dia juga memastikan, bahwa 69 anak yang sembuh dari gagal ginjal akut, termasuk yang melakukan cuci darah, telah benar-benar sembuh total. Dalam hal ini, dr. Syahril juga ingin meluruskan stigma bahwa penderita gagal ginjal harus melakukan cuci darah seumur hidup.
“Termasuk sebagian besar itu ada yang dicuci darah, Alhamdulillah mereka bisa diselamatkan,” ungkapnya.
“Dikatakan sembuh, berarti dia sembuh betul. Ginjalnya normal lagi. Kemudian jangan lagi ada anggapan setelah sembuh dia akan cuci darah seumur hidup. Tidak ya,” imbuhnya.
Selain itu, dr. Syahril menyebut, bahwa 131 korban meninggal akibat gagal ginjal akut yang kebanyakan merupakan anak balita di bawah 5 tahun memiliki gejala awal berupa beberapa gangguan metabolisme tubuh.
“Ada yang disebut dengan istilah gangguan ginjal akut. Gangguan dulu ya. Ginjal itu kan pusat metabolisme tubuh kita, dengan hasil akhirnya, dengan hasil outputnya, sisa metabolisme itu disebutnya ya dengan air kencing itu. Nah apabila dia kena infeksi, atau dehidrasi itu gangguan dulu, terganggu dia. Tapi begitu gangguan ini berlanjut, maka ancamannya menjadi gagal ginjal akut,” paparnya.
dr. Syahril menambahkan, bahwa ciri atau gejala yang paling khas pada gagal ginjal akut yang perlu diwaspadai masyarakat adalah berkurangnya frekuensi dan jumlah buang air kecil.
Menurut dr. Syahril, hal itu karena cepatnya penanganan terhadap ke 69 anak yang terdiagnosis terkena gagal ginjal akut tersebut, sebelum terjadi ke gejala yang lebih serius.
“Yang gagal ginjal akut itu yang meninggal 133. Tetapi ada yang selamat juga sekitar 69 itu pernah masuk survey gagal ginjal tetapi dengan pertolongan yang cepat, karena tadi mungkin tidak sampe masuk Anuria, ya istilahnya tidak bisa buang air sama sekali, itu penanganannya cepat dari rumah sakit,” ujar dr. Syahril, dalam acara Polemik Trijaya dengan Tema ‘Misteri Gagal Ginjal Akut’, melalui live streaming Youtube MNC Trijaya, Sabtu, (22/10/2022).
“Jadi begitu dia anuri istilahnya, anuri itu produksinya betul-betul sudah tidak bisa karena sudah gagal ginjal,” lanjutnya.
dr. Syahril juga menjelaskan, diantara 69 anak yang selamat dari gagal ginjal akut tersebut, beberapa diantaranya bisa tertolong karena telah melakukan cuci darah.
Dia juga memastikan, bahwa 69 anak yang sembuh dari gagal ginjal akut, termasuk yang melakukan cuci darah, telah benar-benar sembuh total. Dalam hal ini, dr. Syahril juga ingin meluruskan stigma bahwa penderita gagal ginjal harus melakukan cuci darah seumur hidup.
“Termasuk sebagian besar itu ada yang dicuci darah, Alhamdulillah mereka bisa diselamatkan,” ungkapnya.
“Dikatakan sembuh, berarti dia sembuh betul. Ginjalnya normal lagi. Kemudian jangan lagi ada anggapan setelah sembuh dia akan cuci darah seumur hidup. Tidak ya,” imbuhnya.
Selain itu, dr. Syahril menyebut, bahwa 131 korban meninggal akibat gagal ginjal akut yang kebanyakan merupakan anak balita di bawah 5 tahun memiliki gejala awal berupa beberapa gangguan metabolisme tubuh.
“Ada yang disebut dengan istilah gangguan ginjal akut. Gangguan dulu ya. Ginjal itu kan pusat metabolisme tubuh kita, dengan hasil akhirnya, dengan hasil outputnya, sisa metabolisme itu disebutnya ya dengan air kencing itu. Nah apabila dia kena infeksi, atau dehidrasi itu gangguan dulu, terganggu dia. Tapi begitu gangguan ini berlanjut, maka ancamannya menjadi gagal ginjal akut,” paparnya.
dr. Syahril menambahkan, bahwa ciri atau gejala yang paling khas pada gagal ginjal akut yang perlu diwaspadai masyarakat adalah berkurangnya frekuensi dan jumlah buang air kecil.
(hri)
tulis komentar anda