Kenali 3 Faktor Utama Penyebab Stroke yang Perlu Diwaspadai, Ini Penjelasan Dokter

Jum'at, 28 Oktober 2022 - 19:20 WIB
Spesialis saraf dr. Ricky Gusanto Kurniawan, Sp.S, menerangkan ada tiga faktor yang paling banyak ditemukan dari pasien-pasien terkena stroke. Foto/Ilustrasi/Ist
JAKARTA - Stroke di Indonesia menjadi penyakit penyebab kematian tertinggi kedua pada tahun 2015. Pasalnya, ada tiga faktor utama yang menjadi penyebab seseorang terkena stroke.

Lantas faktor risiko apa saja menjadi penyebab utama stroke di Indonesia?. Spesialis saraf dr. Ricky Gusanto Kurniawan, Sp.S, menerangkan ada tiga faktor yang paling banyak ditemukan dari pasien-pasien terkena stroke.

Dalam kasusnya, seseorang terkena stroke dikatakan Ricky disebabkan multifaktor atau banyak faktor. Sehingga bukan hanya karena satu faktor, seseorang langsung terkena stroke, contohnya memiliki hipertensi dan juga perokok.

"Pastinya sama seperti prinsipnya bahwa tidak ada gangguan karena singlefaktor, tapi multifaktor penyebab stroke. Selalu multifaktor ya dan itu tadi penyebabnya hipertensi, diabetes, penyakit jantung, dan berkembang lagi gaya hidup yang tidak sehat yaitu perokok," ungkap dr. Ricky dalam meet the expert: "Setiap Menit Berharga, SEGERA KE RS di RS Pusat Otak Nasional Cawang, Jumat (28/10/2022).





Sementara prosesnya, penyakit stroke terjadi secara bertahap. Artinya tidak secara mendadak (akut), tahap ini berkesinambungan dengan pola hidup dan penyakit yang diderita.

"Itu semua akan berkolaborasi sebabkan stroke dan itu bertahap dan tidak langsung. Kalau saya kena hipertensi langsung kena stroke," jelasnya.

Kendatinya, pemerintah tengah berusaha menurunkan prevalensi penyakit stroke di Indonesia. Mulai dengan memperkuat upaya promotif preventif kesehatan masyarakat.

Kemudian, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin juga mengimbau masyarakat konsumsi makanan bergizi seimbang, menjaga kadar gula dalam darah, rutin melakukan aktivitas fisik dan yang tak kalah penting adalah rutin cek kesehatan setidaknya 6 bulan sekali.

“Kalau belum melakukan pemeriksaan, do that. Mulai tahun depan deteksi dini akan ditanggung BPJS. Ingat ya, mencegah lebih mudah dan murah daripada mengobati,” kata Menkes Budi dalam laman Sehat Negeriku Kemenkes.
(hri)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More