Sandiaga Uno Tegas Minta EO Tak Aji Umpung: Akhirnya Orang Kegetok dan Kapok
Selasa, 01 November 2022 - 04:30 WIB
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dengan tegas meminta para event organizer (EO) untuk tidak aji mumpung. Peringatan ini diberikan Sandiaga menyusul membeludaknya pengunjung fesvital Dendang Bergoyang di Senayan, Jakarta beberapa waktu lalu.
EO yang menjual banyak tiket lantaran tingginya antusias masyarakat hingga melebihi kapasitas tempat penyelenggara, dikatakan Sandiaga bisa menyebabkan kerugian bagi banyak orang. Khususnya mengorbankan pengunjung.
"Jangan aji mumpung. Begitu permintaan (tiket) banyak, lalu menjual lebih banyak lagi tiket. Akhirnya orang kegetok dan kapok," kata Sandiaga dalam Weekly Press Brief with Sandiaga Uno secara virtual pada Senin, 31 Oktober 2022.
Sandiaga menegaskan, bahwa kejadian festival Dendang Bergoyang di Senayan beberapa waktu lalu agar tidak kembali terjadi. Di mana sejumlah pengunjung jatuh pingsan akibat padat dan membludaknya jumlah kunjungan.
Dia juga mengingatkan bahwa industri pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) Indonesia tengah berusaha bangkit. Untuk itu, Sandiaga mengingatkan untuk tidak lalai, apalagi hingga mencoreng nama Indonesia akibat keteledoran serta aji mumpung.
"Jangan sampai itu terjadi lagi, karena ini merupakan momentum kebangkitan yang harus betul-betul kita kawal," jelas Sandiaga.
Adapun beberapa unsur penting yang harus diperhatikan saat menyelenggarakan acara besar. Di antaranya kapasitas (carrying capacity), sistem peringatan dini (early warning system), ketersediaan jalur evakuasi, serta ketersediaan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
Guna mengantisipasi itu semua, Sandiaga menugaskan Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf Rizky Handayani Mustafa untuk kembali melakukan evaluasi dan sosialisasi khususnya dalam penyelenggaraan acar agar tidak terjadi over capacity. Terlebih pihaknya berkaca kepada tragedi Itaewon di Korea Selatan.
"Saya tugaskan ibu Rizky Handayani, melakukan evaluasi dan sosialisasi kepada pelaku event untuk betul-betul mematuhi carrying capacity, early warning system, ketersediaan jalur evakuasi, dan ketersediaan CPR," pungkasnya.
EO yang menjual banyak tiket lantaran tingginya antusias masyarakat hingga melebihi kapasitas tempat penyelenggara, dikatakan Sandiaga bisa menyebabkan kerugian bagi banyak orang. Khususnya mengorbankan pengunjung.
"Jangan aji mumpung. Begitu permintaan (tiket) banyak, lalu menjual lebih banyak lagi tiket. Akhirnya orang kegetok dan kapok," kata Sandiaga dalam Weekly Press Brief with Sandiaga Uno secara virtual pada Senin, 31 Oktober 2022.
Sandiaga menegaskan, bahwa kejadian festival Dendang Bergoyang di Senayan beberapa waktu lalu agar tidak kembali terjadi. Di mana sejumlah pengunjung jatuh pingsan akibat padat dan membludaknya jumlah kunjungan.
Dia juga mengingatkan bahwa industri pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) Indonesia tengah berusaha bangkit. Untuk itu, Sandiaga mengingatkan untuk tidak lalai, apalagi hingga mencoreng nama Indonesia akibat keteledoran serta aji mumpung.
"Jangan sampai itu terjadi lagi, karena ini merupakan momentum kebangkitan yang harus betul-betul kita kawal," jelas Sandiaga.
Adapun beberapa unsur penting yang harus diperhatikan saat menyelenggarakan acara besar. Di antaranya kapasitas (carrying capacity), sistem peringatan dini (early warning system), ketersediaan jalur evakuasi, serta ketersediaan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
Guna mengantisipasi itu semua, Sandiaga menugaskan Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf Rizky Handayani Mustafa untuk kembali melakukan evaluasi dan sosialisasi khususnya dalam penyelenggaraan acar agar tidak terjadi over capacity. Terlebih pihaknya berkaca kepada tragedi Itaewon di Korea Selatan.
"Saya tugaskan ibu Rizky Handayani, melakukan evaluasi dan sosialisasi kepada pelaku event untuk betul-betul mematuhi carrying capacity, early warning system, ketersediaan jalur evakuasi, dan ketersediaan CPR," pungkasnya.
(dra)
tulis komentar anda