MSI Record Hadirkan Studio Rekaman Berstandar Internasional
Rabu, 08 Juli 2020 - 03:16 WIB
DEPOK - Selain mengucap syukur, momentum ulang tahun pertama MSI Record dimanfaatkan sang pemilik, HM Daud, untuk mewujudkan beberapa keinginan besarnya demi memajukan industri musik Tanah Air.
"Saya tak mau setengah-setengah terjun ke industri musik. Musik hobi saya. Jadi saya ingin berbuat maksimal untuk kemajuan musik di Tanah Air. Sampai saat ini MSI Record belum punya video trending. Ini yang mau saya kejar dan buktikan," kata Daud, Produser MSI Record, dalam acara syukuran ulang tahun pertama MSI Record di Depok, Jawa Barat, belum lama ini.
Demi mencapai hal itu sekaligus membuktikan keseriusan MSI Record terjun di industri musik, Daud menyatakan urusan finansial bukan yang utama buat dirinya, meski diakui itu juga penting. ( )
"Tapi, di sini bisnis musik untuk penyaluran hobi. Bisnis utama saya properti, ada pabrik kosmetik, dan lain-lain," sebut Daud.
Pria yang sempat menjadi pedagang siomay keliling itu mengungkapkan, di usia satu tahun MSI Record akan ada kejutan yang ingin ia tampilkan. Daud sedikit membocorkan kejutan itu.
"Sepuluh hari lagi kami akan punya studio musik dengan gedung empat lantai berstandar internasional. Mulai mikrofon, sound system, mixing, mastering, dan lain-lain semua standar internasional. Ini saya lakukan karena saya bercita-cita musik Indonesia mampu go international. Bisa bersaing dengan musik-musik di dunia," papar Daud.
Demi memiliki studio berstandar internasional, Daud mengaku harus menggelontorkan dana hingga Rp2 miliar untuk membeli alat-alat rekaman. Daud berharap, dengan fasilitas terbaik, penyanyi dan musisi yang bergabung di MSI Record bisa maksimal berkarya. ( )
"Walaupun MSI Record label baru, tapi kami akan terus berusaha menjadi yang terbaik. Karena itu, alat-alat untuk studionya saja hampir mencapai Rp2 miliar. Saya ingin memberikan fasilitas terbaik agar mereka bisa maksimal dan lebih produktif," kata Daud.
Charly Van Houten, salah satu penyanyi yang sudah bergabung dengan MSI Record menyebut, dirinya memutuskan masuk lantaran mempertimbangkan fasilitas dan teknologi yang digunakan perusahaan rekaman ini. Memasuki era digital, Charly menganggap penting kehadiran studio berstandar internasional untuk menunjang karier seorang musisi.
"Saya tak mau setengah-setengah terjun ke industri musik. Musik hobi saya. Jadi saya ingin berbuat maksimal untuk kemajuan musik di Tanah Air. Sampai saat ini MSI Record belum punya video trending. Ini yang mau saya kejar dan buktikan," kata Daud, Produser MSI Record, dalam acara syukuran ulang tahun pertama MSI Record di Depok, Jawa Barat, belum lama ini.
Demi mencapai hal itu sekaligus membuktikan keseriusan MSI Record terjun di industri musik, Daud menyatakan urusan finansial bukan yang utama buat dirinya, meski diakui itu juga penting. ( )
"Tapi, di sini bisnis musik untuk penyaluran hobi. Bisnis utama saya properti, ada pabrik kosmetik, dan lain-lain," sebut Daud.
Pria yang sempat menjadi pedagang siomay keliling itu mengungkapkan, di usia satu tahun MSI Record akan ada kejutan yang ingin ia tampilkan. Daud sedikit membocorkan kejutan itu.
"Sepuluh hari lagi kami akan punya studio musik dengan gedung empat lantai berstandar internasional. Mulai mikrofon, sound system, mixing, mastering, dan lain-lain semua standar internasional. Ini saya lakukan karena saya bercita-cita musik Indonesia mampu go international. Bisa bersaing dengan musik-musik di dunia," papar Daud.
Demi memiliki studio berstandar internasional, Daud mengaku harus menggelontorkan dana hingga Rp2 miliar untuk membeli alat-alat rekaman. Daud berharap, dengan fasilitas terbaik, penyanyi dan musisi yang bergabung di MSI Record bisa maksimal berkarya. ( )
"Walaupun MSI Record label baru, tapi kami akan terus berusaha menjadi yang terbaik. Karena itu, alat-alat untuk studionya saja hampir mencapai Rp2 miliar. Saya ingin memberikan fasilitas terbaik agar mereka bisa maksimal dan lebih produktif," kata Daud.
Charly Van Houten, salah satu penyanyi yang sudah bergabung dengan MSI Record menyebut, dirinya memutuskan masuk lantaran mempertimbangkan fasilitas dan teknologi yang digunakan perusahaan rekaman ini. Memasuki era digital, Charly menganggap penting kehadiran studio berstandar internasional untuk menunjang karier seorang musisi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda