Mengenal Lebih Dekat Kartini, Anak Tukang Becak yang Sukses Jadi Content Creator
Rabu, 09 November 2022 - 07:56 WIB
JAKARTA - Tak pernah terpikirkan sebelumnya oleh Kartini, jika dirinya mampu membiayai renovasi rumah dari hasil jerih payahnya sendiri. Ya, Kartini adalah putri dari seorang ayah hebat yang berprofesi sebagai tukang becak, kini dia telah sukses menjadi content creator.
Cerita ini bermula ketika Kartini merasa iba melihat sang ayah, serta ibunya yang merupakan seorang penjahit. Meski sudah berumur, keduanya masih harus membanting tulang untuk menghidupi keluarga.
Ditambah lagi, rumah milik orang tua Kartini hanya terbuat dari kayu dan anyaman bambu. Alasnya pun hanya tanah yang dilapisi terpal. Tak heran, kala itu dia gemar bermain ke rumah teman-temannya untuk sekadar duduk dan merasakan tidur di lantai beralaskan keramik.
Kartini bersama kedua orang tua dan sanak keluarganya. (Foto: Istimewa)
Sejak itu, Kartini berharap agar suatu hari rumah keluarganya bisa dibangunkan tembok dan diberi keramik agar keluarganya dapat merasa lebih nyaman ketika beristirahat. Menginjak usia 19 tahun, Kartini pun memantapkan tekadnya untuk mencoba peruntungan di Jakarta dan mendapatkan pekerjaan sebagai buruh pabrik kesehatan wanita.
Namun, rintangan ternyata sudah menunggunya. Kartini harus bertahan di situasi kerja yang asing dan kurang nyaman karena pekerjaan yang cukup berat. Upah yang dia dapatkan pun hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Akhirnya, Kartini memutar otak untuk mencari cara bertahan hidup di Jakarta, sekaligus membantu orang tuanya di kampung. Gadis cantik ini sempat mencoba berjualan skincare di sisa waktu dalam setiap hari yang dimilikinya.
Meski memiliki penghasilan, nyatanya Kartini jadi tidak punya waktu luang sama sekali. Jangankan untuk pulang bertemu keluarga, sekadar untuk istirahat pun rasanya sulit didapat.
Cerita ini bermula ketika Kartini merasa iba melihat sang ayah, serta ibunya yang merupakan seorang penjahit. Meski sudah berumur, keduanya masih harus membanting tulang untuk menghidupi keluarga.
Ditambah lagi, rumah milik orang tua Kartini hanya terbuat dari kayu dan anyaman bambu. Alasnya pun hanya tanah yang dilapisi terpal. Tak heran, kala itu dia gemar bermain ke rumah teman-temannya untuk sekadar duduk dan merasakan tidur di lantai beralaskan keramik.
Kartini bersama kedua orang tua dan sanak keluarganya. (Foto: Istimewa)
Sejak itu, Kartini berharap agar suatu hari rumah keluarganya bisa dibangunkan tembok dan diberi keramik agar keluarganya dapat merasa lebih nyaman ketika beristirahat. Menginjak usia 19 tahun, Kartini pun memantapkan tekadnya untuk mencoba peruntungan di Jakarta dan mendapatkan pekerjaan sebagai buruh pabrik kesehatan wanita.
Namun, rintangan ternyata sudah menunggunya. Kartini harus bertahan di situasi kerja yang asing dan kurang nyaman karena pekerjaan yang cukup berat. Upah yang dia dapatkan pun hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Akhirnya, Kartini memutar otak untuk mencari cara bertahan hidup di Jakarta, sekaligus membantu orang tuanya di kampung. Gadis cantik ini sempat mencoba berjualan skincare di sisa waktu dalam setiap hari yang dimilikinya.
Meski memiliki penghasilan, nyatanya Kartini jadi tidak punya waktu luang sama sekali. Jangankan untuk pulang bertemu keluarga, sekadar untuk istirahat pun rasanya sulit didapat.
tulis komentar anda