Berawal dari Grup WA, SROM Sukses Lahirkan Album Kompilasi Band Cadas
Rabu, 08 Juli 2020 - 05:01 WIB
JAKARTA - Pandemi Covid-19 bukan menjadi penghalang untuk terus berkarya dan menghasilkan sesuatu. Hal ini sebagaimana diperlihatkan oleh salah satu komunitas musik cadas bernama Seduluran Rock On Metal atau biasa disingkat SROM.
(Baca juga: 8 Band Metal dengan Instrumen Terunik dari Seluruh Dunia )
Komunitas yang lahir melalui sebuah grup WhatsApp ini meluncurkan album kompilasi bertajuk SROMPILATION Volume 1 pada 4 Juli lalu. Menariknya, Tim SROMPILATION berencana untuk merilis album kompilasi ini hingga volume 10, menyusul antusiasme yang begitu tinggi dari para penghuni grup SROM.
"Kompilasi ini tujuan awalnya sebagai wadah band-band yang telah tergabung di WAG ( WhatsApp Group ) SROM. Kompilasi ini mempunyai titel Rock On Metal Brotherhood. SROMPILATION ini kami rilis dalam bentuk CD dan kaset tape," ungkap Adhi Barzah dari Tim SROMPILATION melalui pesan singkat, Selasa (7/7).
Adapun digunakannya kata "brotherhood" (persaudaraan) dalam kompilasi ini, karena menurut Adhi, esensi yang diusung adalah rock on metal-nya. "Ketika (kompilasi) ini akan go public maka saat dikonversikan ke 'brotherhood' akan terasa lebih universal. Bahkan, apabila album ini sebarannya akan out break tidak hanya domestik," lanjutnya.
Lebih jauh, Adhi menjelaskan bahwa kompilasi ini pada awalnya diinisiasi oleh beberapa anggota grup. Selain dirinya, terdapat juga nama Kimung dari Malang, Irani Faza (Batang), hingga Ega dan Deady yang juga berasal dari Batang, Jawa Tengah. "Dan tentunya didukung secara penuh juga oleh kawan-kawan member grup SROM semua," kata dia.
Album SROMPILATION Volume 1 sendiri berisikan 12 band cadas dari berbagai daerah Tanah Air, seperti Wafat, Newflag, Salahudin Al Ayubi, Dreamer N Fighters, Rockaway, Burningdog, Maraville Sheila, Necrology, Bacot, Suku Qlawu, dan Slaughterion.
(Baca juga: Dimmu Borgir Berharap Bisa Secepatnya Bikin Album Baru )
Sementara itu, di luar SROMPILATION, Adhi juga menceritakan ihwal lahirnya komunitas SROM. Dalam penuturannya, Adhi mengutarakan bahwa SROM merupakan grup WhatsApp yang berdiri pada 15 Oktober 2017. "Tujuan dibuatnya grup WA ini adalah untuk menampung kawan-kawan musisi, penikmat, hingga pembuat event rock dan metal," ujarnya.
Ketika kali pertama dibentuk, member SROM dihuni sekitar 20-30 metalhead. Namun, seiring berjalannya waktu, jumlah anggotanya pun melesat hingga sekitar 250 orang yang rata-rata mereka adalah musisi rock berikut subgenrenya, dan metal beserta subgenrenya.
Uniknya, kata Adhi, member grup SROM ini tidak hanya berasal dari berbagai daerah di Indonesia, tetapi terdapat juga yang berasal dari Malaysia dan Singapura. "Lantas, melihat anggota grup SROM yang kebanyakan adalah musisi dari suatu band, maka terbesit suatu keinginan untuk membuat suatu kompilasi band-band yang ada di SROM," tukasnya.
(Baca juga: 8 Band Metal dengan Instrumen Terunik dari Seluruh Dunia )
Komunitas yang lahir melalui sebuah grup WhatsApp ini meluncurkan album kompilasi bertajuk SROMPILATION Volume 1 pada 4 Juli lalu. Menariknya, Tim SROMPILATION berencana untuk merilis album kompilasi ini hingga volume 10, menyusul antusiasme yang begitu tinggi dari para penghuni grup SROM.
"Kompilasi ini tujuan awalnya sebagai wadah band-band yang telah tergabung di WAG ( WhatsApp Group ) SROM. Kompilasi ini mempunyai titel Rock On Metal Brotherhood. SROMPILATION ini kami rilis dalam bentuk CD dan kaset tape," ungkap Adhi Barzah dari Tim SROMPILATION melalui pesan singkat, Selasa (7/7).
Adapun digunakannya kata "brotherhood" (persaudaraan) dalam kompilasi ini, karena menurut Adhi, esensi yang diusung adalah rock on metal-nya. "Ketika (kompilasi) ini akan go public maka saat dikonversikan ke 'brotherhood' akan terasa lebih universal. Bahkan, apabila album ini sebarannya akan out break tidak hanya domestik," lanjutnya.
Lebih jauh, Adhi menjelaskan bahwa kompilasi ini pada awalnya diinisiasi oleh beberapa anggota grup. Selain dirinya, terdapat juga nama Kimung dari Malang, Irani Faza (Batang), hingga Ega dan Deady yang juga berasal dari Batang, Jawa Tengah. "Dan tentunya didukung secara penuh juga oleh kawan-kawan member grup SROM semua," kata dia.
Album SROMPILATION Volume 1 sendiri berisikan 12 band cadas dari berbagai daerah Tanah Air, seperti Wafat, Newflag, Salahudin Al Ayubi, Dreamer N Fighters, Rockaway, Burningdog, Maraville Sheila, Necrology, Bacot, Suku Qlawu, dan Slaughterion.
(Baca juga: Dimmu Borgir Berharap Bisa Secepatnya Bikin Album Baru )
Sementara itu, di luar SROMPILATION, Adhi juga menceritakan ihwal lahirnya komunitas SROM. Dalam penuturannya, Adhi mengutarakan bahwa SROM merupakan grup WhatsApp yang berdiri pada 15 Oktober 2017. "Tujuan dibuatnya grup WA ini adalah untuk menampung kawan-kawan musisi, penikmat, hingga pembuat event rock dan metal," ujarnya.
Ketika kali pertama dibentuk, member SROM dihuni sekitar 20-30 metalhead. Namun, seiring berjalannya waktu, jumlah anggotanya pun melesat hingga sekitar 250 orang yang rata-rata mereka adalah musisi rock berikut subgenrenya, dan metal beserta subgenrenya.
Uniknya, kata Adhi, member grup SROM ini tidak hanya berasal dari berbagai daerah di Indonesia, tetapi terdapat juga yang berasal dari Malaysia dan Singapura. "Lantas, melihat anggota grup SROM yang kebanyakan adalah musisi dari suatu band, maka terbesit suatu keinginan untuk membuat suatu kompilasi band-band yang ada di SROM," tukasnya.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda