Singapura dan 3 Negara Asia Tenggara Lainnya Akan Daftarkan Kebaya ke UNESCO
Kamis, 24 November 2022 - 17:46 WIB
Baca Juga
Dari tanggal 1 hingga 3 November, perwakilan dari NHB dan masyarakat menghadiri lokakarya yang diselenggarakan oleh Malaysia di Port Dickson, di mana mereka mendiskusikan nominasi tersebut, termasuk apa yang harus disertakan dalam pengajuan tersebut.
Rencananya, NHB akan mengatur inisiatif penjangkauan publik dari Januari hingga Maret 2023 untuk meningkatkan kesadaran akan nominasi tersebut. Rincian lebih lanjut akan diberikan di situs web NHB dan saluran media sosialnya.
NHB menambahkan, UNESCO selanjutnya akan menilai nominasi berdasarkan definisi warisan budaya takbenda, dan seberapa baik masing-masing dari empat negara akan memastikan promosi dan transmisi praktik terkait kebaya. Hasil nominasi diharapkan akan diumumkan pada akhir 2024.
Kerajinan dan praktik terkait kebaya ditambahkan ke inventaris warisan budaya takbenda NHB pada Oktober 2022, bergabung dengan elemen lain seperti budidaya anggrek dan pembuatan kecap dalam daftar 102 lokal terkuat.
Sebagai informasi, dibalik langkah yang dilakukan Singapura untuk mendaftarkan kebaya sebagai salah satu daftar warisan budaya takbenda UNESCO bersama 3 negara Asia Tenggara tersebut sebenarnya sudah digaungkan oleh Indonesia dalam beberapa waktu terakhir melalui Kebaya Goes to UNESCO.
Bahkan, komunitas pecinta kebaya di Indonesia mengharapkan Indonesia menempuh jalur single nation dalam pengajuan kebaya sebagai warisan budaya ke UNESCO, dan bukan secara bersama-sama dengan Malaysia, Singapura, dan Brunei.
Pasalnya, mereka menilai apabila kebaya diakui oleh banyak negara, mungkin saja kebaya tidak lagi menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia dan tak lagi bagian dari jati diri bangsa.
(hri)
tulis komentar anda