Data Rawan Dilacak Orang Lain, Kaum Milenial Harus Hati-Hati saat Berselancar di Media Sosial
Sabtu, 26 November 2022 - 19:31 WIB
JAKARTA - Kehidupan manusia saat ini sangat berkaitan erat dengan teknologi. Bahkan menurut data statistik ada 204,7 juta masyarakat Indonesia yang terkoneksi dengan internet .
IT Profesional, Dr. Pratama Persada mengingatkan bahwa hal tersebut perlu diwaspadai karena 95 persen hal-hal yang berada di internet isinya tidak bermanfaat.
"Kalau dilihat struktur internet misalnya website Perindo gampang kita Baca Juga: Podcast Aksi NyataPartai Perindo , Sabtu (26/11/2022).
Baca juga: Diklaim Beberapa Negara ASEAN, Benarkah Kebaya Pakaian Asli Indonesia?
"Kalau mau beli senjata, narkoba, beli orang bisa, beli apapun bisa, banyak organisasi teroris dan lain sebagainya, biasanya penjahat ada di situ," lanjut dia.
Pratama memaparkan, sebagai generasi milenial dan gen Z pastinya harus berhati-hati saat berselancar di media sosial, pasalnya tak jarang data kita dapat dilacak orang lain.
Hal yang perlu diperhatikan adalah jangan membuat password sembarangan dan sebaiknya ganti password secara berkala.
"Ketika diambil alih susah diambilnya, apalagi pakai password yang sama kayak media sosial dan email. Nah ini yang sering terjadi. Kadang kita mikir siapa yang mau nyerang dan ambil akun kita, padahal hacker enggak pilih kasih," paparnya.
"Ancaman selalu ada di internet dan enggak ada yang selamat. Kita hanya jadi korban dan calon korban karena semua data kita udah kesebar," katanya lagi.
Pratama pun menyarankan untuk mengecek kebocoran data kita melalui beberapa website salah satunya website, yaitu monitor.firefox.com.
"Di situ kemudian cek datanya bocor atau enggak. Ter-publish enggak di internet, ada miliaran akun yang bocor di sana," tutupnya.
IT Profesional, Dr. Pratama Persada mengingatkan bahwa hal tersebut perlu diwaspadai karena 95 persen hal-hal yang berada di internet isinya tidak bermanfaat.
"Kalau dilihat struktur internet misalnya website Perindo gampang kita Baca Juga: Podcast Aksi NyataPartai Perindo , Sabtu (26/11/2022).
Baca juga: Diklaim Beberapa Negara ASEAN, Benarkah Kebaya Pakaian Asli Indonesia?
"Kalau mau beli senjata, narkoba, beli orang bisa, beli apapun bisa, banyak organisasi teroris dan lain sebagainya, biasanya penjahat ada di situ," lanjut dia.
Pratama memaparkan, sebagai generasi milenial dan gen Z pastinya harus berhati-hati saat berselancar di media sosial, pasalnya tak jarang data kita dapat dilacak orang lain.
Hal yang perlu diperhatikan adalah jangan membuat password sembarangan dan sebaiknya ganti password secara berkala.
"Ketika diambil alih susah diambilnya, apalagi pakai password yang sama kayak media sosial dan email. Nah ini yang sering terjadi. Kadang kita mikir siapa yang mau nyerang dan ambil akun kita, padahal hacker enggak pilih kasih," paparnya.
"Ancaman selalu ada di internet dan enggak ada yang selamat. Kita hanya jadi korban dan calon korban karena semua data kita udah kesebar," katanya lagi.
Pratama pun menyarankan untuk mengecek kebocoran data kita melalui beberapa website salah satunya website, yaitu monitor.firefox.com.
Baca Juga
"Di situ kemudian cek datanya bocor atau enggak. Ter-publish enggak di internet, ada miliaran akun yang bocor di sana," tutupnya.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda