Super Indo, Universitas Gadjah Mada, dan Global Food Partners Kolaborasi Dorong Peningkatan Cage Free Egg di Indonesia
Jum'at, 09 Desember 2022 - 15:22 WIB
JAKARTA - Supermarket Super Indo secara resmi melakukan penandatanganan kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Global Food Partners (GFP) pada Kamis (8/12/2022). Kerja sama ini untuk mendukung pelatihan sistem cage free serta peningkatan kapasitas produsen telur ayam di Indonesia.
Super Indo sendiri sudah menjual cage free egg atau telur ayam bebas kandang sejak Maret 2021. Hal itu sejalan dengan komitmen supermarket tersebut untuk menghadirkan produk asal hewan berkualitas prima, sehat, dan aman, sekaligus mendukung kesejahteraan hewan, terutama pada produk telur ayam.
Terkait penandatanganan MOU yang dilakukan di Jakarta itu, President Director Super Indo Johan Boeijenga mengapresiasi kerja sama yang terjalin dengan UGM dan GFP guna meningkatkan kapasitas produsen telur ayam di Indonesia.
"Kami melihat, peternakan ayam dengan konsep tanpa kandang sekat atau yang sering disebut cage free menjadi tren yang terus berkembang dalam industri telur dunia dan segera di Indonesia. Karena itu penting bagi para peternak ayam petelur untuk mendapatkan edukasi sedini mungkin dan mengambil peluang bisnis di masa depan," kata Johan Boeijenga dalam keterangannya.
Sebelumnya, UGM bersama GFP telah berkomitmen untuk membangun cage-free innovation and welfare hub di Indonesia. Pusat pelatihan internasional dan model peternakan untuk produksi serta manajemen telur ini merupakan yang pertama di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.
“Pusat pelatihan yang kami bangun memungkinkan produsen telur mencapai kesuksesan, keberlanjutan, dan keuntungan jangka panjang dalam produksi telur bebas kandang. Kami harap, dengan kerja sama ini, Super Indo dapat menjadi akselator pemasok telur ayam bebas kandang sekat di market Indonesia. Selain itu, Super Indo dapat mempromosikan standar kesejahteraan hewan yang lebih baik dan meningkatkan ketersediaan telur bebas sekat di pasar Indonesia,” papar Dekan Fakultas Peternakan UGM Prof. Ir. Budi Guntoro, S.Pt., M.Si., Ph.D., IPU., ASEAN Eng. pada kesempatan yang sama.
Menurut Food & Agriculture Organization, Indonesia merupakan negara produsen telur terbesar ke-7 di dunia. Survei penilaian kebutuhan produsen Global Food Partners baru-baru ini juga menemukan bahwa produsen telur di Indonesia membutuhkan dukungan dari para ahli tentang bagaimana transisi dari sistem kandang konvensional ke produksi bebas kandang sekat.
“Kerja sama ini dapat mempertemukan produsen telur ayam dan pemangku kepentingan industri, salah satunya Super Indo sebagai supermarket penyedia kebutuhan pokok. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan keberlanjutan jangka panjang dan daya saing industri telur ayam di Indonesia," kata Co-Founder and Chief Operating Officer Global Food Partners Jayasimha Nuggehali.
"Kerja sama ini memungkinkan para produsen telur ayam mendapatkan praktik terbaik dalam manajemen dan produksi bebas kandang sekat, menjadi model peternakan bagi produsen bebas kandang sekat," tambahnya.
Telur ayam sendiri merupakan produk asal hewani yang sangat digemari masyarakat Indonesia. Karena itu, kata GM of Corporate Affairs & Sustainability Super Indo Yuvlinda Susanta, penting untuk memastikan telur ayam yang tersedia di semua gerai Super Indo berkualitas baik dan memiliki standar kemananan pangan serta kesejahteraan hewan.
"Kami akan menggunakan upaya terbaik untuk mempromosikan telur ayam tanpa kandang sekat. Dan berharap dengan berkolaborasi bersama UGM dan GFP, ketersediaan telur tanpa kandang sekat ini bisa meningkat dan terjangkau oleh konsumen Indonesia secara umum,” pungkas Yuvlinda.
Super Indo sendiri sudah menjual cage free egg atau telur ayam bebas kandang sejak Maret 2021. Hal itu sejalan dengan komitmen supermarket tersebut untuk menghadirkan produk asal hewan berkualitas prima, sehat, dan aman, sekaligus mendukung kesejahteraan hewan, terutama pada produk telur ayam.
Terkait penandatanganan MOU yang dilakukan di Jakarta itu, President Director Super Indo Johan Boeijenga mengapresiasi kerja sama yang terjalin dengan UGM dan GFP guna meningkatkan kapasitas produsen telur ayam di Indonesia.
"Kami melihat, peternakan ayam dengan konsep tanpa kandang sekat atau yang sering disebut cage free menjadi tren yang terus berkembang dalam industri telur dunia dan segera di Indonesia. Karena itu penting bagi para peternak ayam petelur untuk mendapatkan edukasi sedini mungkin dan mengambil peluang bisnis di masa depan," kata Johan Boeijenga dalam keterangannya.
Sebelumnya, UGM bersama GFP telah berkomitmen untuk membangun cage-free innovation and welfare hub di Indonesia. Pusat pelatihan internasional dan model peternakan untuk produksi serta manajemen telur ini merupakan yang pertama di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.
“Pusat pelatihan yang kami bangun memungkinkan produsen telur mencapai kesuksesan, keberlanjutan, dan keuntungan jangka panjang dalam produksi telur bebas kandang. Kami harap, dengan kerja sama ini, Super Indo dapat menjadi akselator pemasok telur ayam bebas kandang sekat di market Indonesia. Selain itu, Super Indo dapat mempromosikan standar kesejahteraan hewan yang lebih baik dan meningkatkan ketersediaan telur bebas sekat di pasar Indonesia,” papar Dekan Fakultas Peternakan UGM Prof. Ir. Budi Guntoro, S.Pt., M.Si., Ph.D., IPU., ASEAN Eng. pada kesempatan yang sama.
Menurut Food & Agriculture Organization, Indonesia merupakan negara produsen telur terbesar ke-7 di dunia. Survei penilaian kebutuhan produsen Global Food Partners baru-baru ini juga menemukan bahwa produsen telur di Indonesia membutuhkan dukungan dari para ahli tentang bagaimana transisi dari sistem kandang konvensional ke produksi bebas kandang sekat.
“Kerja sama ini dapat mempertemukan produsen telur ayam dan pemangku kepentingan industri, salah satunya Super Indo sebagai supermarket penyedia kebutuhan pokok. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan keberlanjutan jangka panjang dan daya saing industri telur ayam di Indonesia," kata Co-Founder and Chief Operating Officer Global Food Partners Jayasimha Nuggehali.
"Kerja sama ini memungkinkan para produsen telur ayam mendapatkan praktik terbaik dalam manajemen dan produksi bebas kandang sekat, menjadi model peternakan bagi produsen bebas kandang sekat," tambahnya.
Telur ayam sendiri merupakan produk asal hewani yang sangat digemari masyarakat Indonesia. Karena itu, kata GM of Corporate Affairs & Sustainability Super Indo Yuvlinda Susanta, penting untuk memastikan telur ayam yang tersedia di semua gerai Super Indo berkualitas baik dan memiliki standar kemananan pangan serta kesejahteraan hewan.
"Kami akan menggunakan upaya terbaik untuk mempromosikan telur ayam tanpa kandang sekat. Dan berharap dengan berkolaborasi bersama UGM dan GFP, ketersediaan telur tanpa kandang sekat ini bisa meningkat dan terjangkau oleh konsumen Indonesia secara umum,” pungkas Yuvlinda.
(tsa)
Lihat Juga :
tulis komentar anda