Profesi Ini Bisa Bawa Keliling Dunia, Tertarik untuk Mencobanya?
Sabtu, 10 Desember 2022 - 22:40 WIB
JAKARTA - Tour leader merupakan salah satu profesi yang bisa membawa keliling dunia . Seperti halnya yang dirasakan oleh Donny Rizanto, travel enthusiast yang juga berprofesi sebagai seorang tour leader.
Menurut Donny, memiliki profesi dalam dunia travel memberikan keuntungan tersendiri. Menurut Donny, meskipun harus berkali-kali terbang ke berbagai negara, ia mengaku tak pernah merasa jet lag ataupun shock culture.
“Ya worth it banget sih (berprofesi sebagai tour leader). Kerja tapi dapet cuan,” kata Donny dalam Podcast Aksi Nyata dikutip dari kanal YouTube Parta Perindo, Sabtu (10/12/2022).
Pasalnya, selain karena menikmati profesinya itu, setiap negara yang dia kunjungi tentu memberikan pengalaman menarik tersendiri.
“Mungkin kalau kaya profesi aku, karena kita kan sebagai tour leader, kita sering pergi ke satu negara berkali-kali. Jadi udah nggak ada tuh kaya shock culture,” ungkap Donny.
“Mungkin buat kita sudah bisa mengatasi yang namanya jet lag atau culture shock. Tapi biasanya buat para peserta atau tamu-tamu yang ikut, mereka justru mengalami shock culture itu,” sambungnya.
Meski begitu, menurutnya, shock culture atau jet lag yang kerap dialami rombongan tamu yang ia bawa hanya bersifat sementara. Pasalnya, setiap orang tentu membutuhkan penyesuaian saat pertama kali berkunjung ke suatu negara.
“Pertama mungkin dalam perjalanan udah capek, tapi mereka dengan exitednya itu kepengen tau, apa sih kegiatannya, jadi dipaksa paksain sih mereka. Tapi shock culturenya akan tertutup dengan beberapa destinasi yang kita kunjungi,” jelas Donny.
Menurut Donny, memiliki profesi dalam dunia travel memberikan keuntungan tersendiri. Menurut Donny, meskipun harus berkali-kali terbang ke berbagai negara, ia mengaku tak pernah merasa jet lag ataupun shock culture.
“Ya worth it banget sih (berprofesi sebagai tour leader). Kerja tapi dapet cuan,” kata Donny dalam Podcast Aksi Nyata dikutip dari kanal YouTube Parta Perindo, Sabtu (10/12/2022).
Pasalnya, selain karena menikmati profesinya itu, setiap negara yang dia kunjungi tentu memberikan pengalaman menarik tersendiri.
Baca Juga
“Mungkin kalau kaya profesi aku, karena kita kan sebagai tour leader, kita sering pergi ke satu negara berkali-kali. Jadi udah nggak ada tuh kaya shock culture,” ungkap Donny.
“Mungkin buat kita sudah bisa mengatasi yang namanya jet lag atau culture shock. Tapi biasanya buat para peserta atau tamu-tamu yang ikut, mereka justru mengalami shock culture itu,” sambungnya.
Meski begitu, menurutnya, shock culture atau jet lag yang kerap dialami rombongan tamu yang ia bawa hanya bersifat sementara. Pasalnya, setiap orang tentu membutuhkan penyesuaian saat pertama kali berkunjung ke suatu negara.
“Pertama mungkin dalam perjalanan udah capek, tapi mereka dengan exitednya itu kepengen tau, apa sih kegiatannya, jadi dipaksa paksain sih mereka. Tapi shock culturenya akan tertutup dengan beberapa destinasi yang kita kunjungi,” jelas Donny.
tulis komentar anda