Atasi Kanker Serviks, Indonesia Akan Produksi Vaksin HPV Sendiri
Jum'at, 16 Desember 2022 - 12:02 WIB
JAKARTA - Data Observasi Kanker Dunia, Globocan (2020) menyebutkan ada 36.633 kasus baru kanker serviks dan 21.003 kematian akibat penyakit ini selama 2020 di Indonesia. Prevalensi kanker serviks tersebut masih sangat tinggi.
Dari data tersebut menunjukkan bahwa terdapat 78 kasus baru dan lebih dari 50 kematian akibat kanker serviks setiap harinya di Indonesia. Kondisi ini sebetulnya bisa dicegah dengan memberikan vaksin human papillomavirus (HPV) pada remaja puteri.
Karena itu, diperlukan kesiapan Indonesia dalam menyediakan vaksin HPV secara konstan. Artinya, Indonesia harus mampu memproduksi vaksin HPV dalam negeri untuk memastikan banyak remaja puteri yang menerima vaksin HPV yang cukup ampuh mencegah kanker serviks.
"Sebagai upaya mendukung transformasi kesehatan yang dilakukan pemerintah Indonesia, kami bersama Bio Farma berkolaborasi membuat vaksin 4-valent human papillomavirus (HPV) yang diproduksi secara lokal alias di Indonesia," ungkap Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou dalam keterangan resminya, Jumat (16/12/2022).
Dengan pertukaran teknologi ini, Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir berharap bisa mempercepat eliminasi kanker serviks dan memastikan tidak ada anak perempuan dan wanita Indonesia yang terkena penyakit terkait HPV, salah satunya kanker serviks.
"Dari kerjasama Bio Farma dan MSD Indonesia ini, diharapkan target pemerintah untuk meningkatkan kekuatan di bidang kesehatan dalam negeri dalam tercapai. Dengan hadirnya vaksin HPV yang diproduksi di Indonesia, ini juga diharapkan membantu Indonesia agar lebih siap menghadapi berbagai isu kesehatan, melalui pengadopsian teknologi terbaru," jelas Honesti.
Kanker serviks menjadi ancaman serius bagi perempuan Indonesia. Dengan angka prevalensi sangat tinggi, penyakit ini berisiko membunuh banyak perempuan Indonesia. Karena itu, dengan hadirnya vaksin HPV produksi lokal, diharapkan dapat menekan angka kasus kanker serviks di Indonesia.
Dari data tersebut menunjukkan bahwa terdapat 78 kasus baru dan lebih dari 50 kematian akibat kanker serviks setiap harinya di Indonesia. Kondisi ini sebetulnya bisa dicegah dengan memberikan vaksin human papillomavirus (HPV) pada remaja puteri.
Karena itu, diperlukan kesiapan Indonesia dalam menyediakan vaksin HPV secara konstan. Artinya, Indonesia harus mampu memproduksi vaksin HPV dalam negeri untuk memastikan banyak remaja puteri yang menerima vaksin HPV yang cukup ampuh mencegah kanker serviks.
"Sebagai upaya mendukung transformasi kesehatan yang dilakukan pemerintah Indonesia, kami bersama Bio Farma berkolaborasi membuat vaksin 4-valent human papillomavirus (HPV) yang diproduksi secara lokal alias di Indonesia," ungkap Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou dalam keterangan resminya, Jumat (16/12/2022).
Dengan pertukaran teknologi ini, Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir berharap bisa mempercepat eliminasi kanker serviks dan memastikan tidak ada anak perempuan dan wanita Indonesia yang terkena penyakit terkait HPV, salah satunya kanker serviks.
"Dari kerjasama Bio Farma dan MSD Indonesia ini, diharapkan target pemerintah untuk meningkatkan kekuatan di bidang kesehatan dalam negeri dalam tercapai. Dengan hadirnya vaksin HPV yang diproduksi di Indonesia, ini juga diharapkan membantu Indonesia agar lebih siap menghadapi berbagai isu kesehatan, melalui pengadopsian teknologi terbaru," jelas Honesti.
Baca Juga
Kanker serviks menjadi ancaman serius bagi perempuan Indonesia. Dengan angka prevalensi sangat tinggi, penyakit ini berisiko membunuh banyak perempuan Indonesia. Karena itu, dengan hadirnya vaksin HPV produksi lokal, diharapkan dapat menekan angka kasus kanker serviks di Indonesia.
(nug)
tulis komentar anda