Bikin Gebrakan di Usia 50 Tahun, God Bless Rilis Single Semesta
Minggu, 18 Desember 2022 - 10:50 WIB
JAKARTA - Grup musik God Bless kembalimembuat gebrakan sebagai band legendaris tanah air lewat karya baru. Setelah menghadirkan lagu 'Untuk Indonesiaku' (2020) dan 'Mulai Hari Ini' (2021), kini mereka kembali merilis single baru di penghujung tahun 2022 berjudul 'Semesta'.
Berbeda dengan tema lagu-lagu sebelumnya yang kerap mengangkat tema sosial, lingkungan, humanisme atau persahabatan, tema “Semesta” ini adalah ungkapan rasa syukur atas perjalanan panjang yang telah dilalui God Bless. Bahwa hidup adalah ruang waktu sangat singkat yang harus diisi oleh segala hal yang bermanfaat.
Lagu 'Semesta' ditulis oleh Ali Akbar yang mengangkat tema ungkapan rasa syukur atas perjalanan panjang yang telah dilalui God Bless selama 50 tahun di industri musik Indonesia. Dalam frasa sederhana, “Semesta” berisikan intisari suka-duka perjuangan para musisi yang pernah dan sedang berada di pusaran karir God Bless. Ini adalah karya bersama Ian Antono dan Fajar Satritama, serta Ali Akbar sebagai penulis liriknya.
Untuk penggarapan aransemen single “Semesta”, God Bless bekerja sama dengan Tohpati, musisi dan arranger berbakat yang juga dipercaya sebagai penata musik untuk album 50 tahun God Bless, yang sedang dalam proses penggarapan. Untuk mendapatkan hasil maksimal,Tohpati dijadwal bertolak menuju ke Praha, Republik Ceko, Januari 2023, dalam rangka melakukan proses rekaman bersama Czech Philharmonic Orchestra.
"Hidup adalah ruang waktu sangat singkat yang harus diisi segala hal yang bermanfaat. Dalam frasa sederhana, 'Semesta' berisikan intisari suka-duka perjuangan para musisi yang pernah dan sedang berada di pusaran karir God Bless," kata Ali Akbar di sela sela peluncuran single Semesta diMelodia Pondok Indah, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Menariknya, lagu 'Semesta' ini tidak masuk ke dalam album terbaru God Bless yang akan digarap di tahun 2023 mendatang. Hal menarik lainnya dimana melalui single ini, pertama kali, God Bless akan mulai merambah ke dunia web3 dengan meluncurkan FMA (Fractional Music Asset) perdananya, berkolaborasi dengan Netra, platform royalty-sharing FMA musik pertama yang memanfaatkan teknologi blockchain di Asia.
Dengan adanya teknologi FMA memungkinkan musisi Indonesia maupun internasional dapat menawarkan kepemilikan dan hak royalti atas karya musik mereka dalam bentuk aset digital ke para penggemarnya.
Kelak pemilik FMA single “Semesta” akan turut mendapat royalti, karena Netra juga menawarkan sistem royalty sharing atau “listen-to-earn”, di mana pemilik FMA akan dibayar setiap kali ada yang mendengarkan lagu tersebut.“FMA merupakan format music kekinian yang sangat menantang,” kata Fajar Satritama Drummer God Bless
Tak cuma itu, lewat single ini juga God Bless untuk pertama kalinya akan merambah ke dunia web3 dengan meluncurkan FMA (Fractional Music Asset) perdananya, berkolaborasi dengan Netra, platform royalty-sharing FMA musik pertama yang memanfaatkan teknologi blockchain di Asia.
"Teknologi FMA memungkinkan musisi Indonesia maupun internasional dapat menawarkan kepemilikan dan hak royalti atas karya musik mereka dalam bentuk aset digital ke para penggemarnya," kata Setiawan Winarto CEO & Co-founder Netra, dalam kesempatan yang sama.
“Kelak pemilik FMA single 'Semesta' akan turut mendapat royalti, karena Netra juga menawarkan sistem royalty sharing atau listen-to-earn, di mana pemilik FMA akan dibayar setiap kali ada yang mendengarkan lagu tersebut," tambahnya.
Berbeda dengan tema lagu-lagu sebelumnya yang kerap mengangkat tema sosial, lingkungan, humanisme atau persahabatan, tema “Semesta” ini adalah ungkapan rasa syukur atas perjalanan panjang yang telah dilalui God Bless. Bahwa hidup adalah ruang waktu sangat singkat yang harus diisi oleh segala hal yang bermanfaat.
Lagu 'Semesta' ditulis oleh Ali Akbar yang mengangkat tema ungkapan rasa syukur atas perjalanan panjang yang telah dilalui God Bless selama 50 tahun di industri musik Indonesia. Dalam frasa sederhana, “Semesta” berisikan intisari suka-duka perjuangan para musisi yang pernah dan sedang berada di pusaran karir God Bless. Ini adalah karya bersama Ian Antono dan Fajar Satritama, serta Ali Akbar sebagai penulis liriknya.
Untuk penggarapan aransemen single “Semesta”, God Bless bekerja sama dengan Tohpati, musisi dan arranger berbakat yang juga dipercaya sebagai penata musik untuk album 50 tahun God Bless, yang sedang dalam proses penggarapan. Untuk mendapatkan hasil maksimal,Tohpati dijadwal bertolak menuju ke Praha, Republik Ceko, Januari 2023, dalam rangka melakukan proses rekaman bersama Czech Philharmonic Orchestra.
Baca Juga
"Hidup adalah ruang waktu sangat singkat yang harus diisi segala hal yang bermanfaat. Dalam frasa sederhana, 'Semesta' berisikan intisari suka-duka perjuangan para musisi yang pernah dan sedang berada di pusaran karir God Bless," kata Ali Akbar di sela sela peluncuran single Semesta diMelodia Pondok Indah, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Menariknya, lagu 'Semesta' ini tidak masuk ke dalam album terbaru God Bless yang akan digarap di tahun 2023 mendatang. Hal menarik lainnya dimana melalui single ini, pertama kali, God Bless akan mulai merambah ke dunia web3 dengan meluncurkan FMA (Fractional Music Asset) perdananya, berkolaborasi dengan Netra, platform royalty-sharing FMA musik pertama yang memanfaatkan teknologi blockchain di Asia.
Dengan adanya teknologi FMA memungkinkan musisi Indonesia maupun internasional dapat menawarkan kepemilikan dan hak royalti atas karya musik mereka dalam bentuk aset digital ke para penggemarnya.
Kelak pemilik FMA single “Semesta” akan turut mendapat royalti, karena Netra juga menawarkan sistem royalty sharing atau “listen-to-earn”, di mana pemilik FMA akan dibayar setiap kali ada yang mendengarkan lagu tersebut.“FMA merupakan format music kekinian yang sangat menantang,” kata Fajar Satritama Drummer God Bless
Tak cuma itu, lewat single ini juga God Bless untuk pertama kalinya akan merambah ke dunia web3 dengan meluncurkan FMA (Fractional Music Asset) perdananya, berkolaborasi dengan Netra, platform royalty-sharing FMA musik pertama yang memanfaatkan teknologi blockchain di Asia.
"Teknologi FMA memungkinkan musisi Indonesia maupun internasional dapat menawarkan kepemilikan dan hak royalti atas karya musik mereka dalam bentuk aset digital ke para penggemarnya," kata Setiawan Winarto CEO & Co-founder Netra, dalam kesempatan yang sama.
“Kelak pemilik FMA single 'Semesta' akan turut mendapat royalti, karena Netra juga menawarkan sistem royalty sharing atau listen-to-earn, di mana pemilik FMA akan dibayar setiap kali ada yang mendengarkan lagu tersebut," tambahnya.
(hri)
tulis komentar anda