Vitamin D Tak Hanya Sehatkan Tulang tapi Bisa Cegah Covid-19

Senin, 13 Juli 2020 - 13:09 WIB
Foto/dok
JAKARTA - Manfaat vitamin D ternyata tidak terbatas untuk kesehatan tulang saja. Faktanya kekurangan vitamin D bisa berakibat serius. Bahkan, dapat memperparah kasus infeksi Covid-19.

Pada era kenormalan baru, kita tidak boleh lengah dengan ancaman virus SarsCov2 penyebab Covid-19 yang terus mengintai. Malah justru harus lebih ekstrawaspada. Seperti dikatakan dr Adityo Susilo SpPD-KPTI, Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi, Departemen Penyakit Dalam FKUI/RSUPN RSCM, sekaligus tim pakar Gugus Tugas Covid-19.

Menurut dia, masyarakat dituntut untuk lebih disiplin menjalankan protokol kesehatan agar terhindar dari risiko penularan Covid-19 sampai vaksinnya ditemukan. “Yang dapat kita lakukan, di antaranya memperhatikan dan menjaga daya tahan tubuh dengan konsumsi makanan bergizi, olahraga teratur, cukup istirahat, rajin berjemur, dan jika diperlukan, konsumsi suplemen penunjang daya tahan tubuh,” kata dr Aditya dalam acara webinar Media Vitamin D3 Series dengan tema “New Normal: Masih Perlu Minum Vitamin?” yang diadakan PT Kalbe Farma Tbk, Kamis (9/7/2020). (Baca: Korut Kecam Sanksi Inggris Terkait Kamp Penjara dan Kerja Paksa)



Rutin berjemur merupakan salah satu yang dianjurkan. Menurut dr Cindiawaty Pudjiadi MARS MS SpGK, dokter spesialis gizi klinik dari RS Medistra, dengan rutin berjemur, maka kita bisa memperoleh vitamin D yang diproduksi di kulit sehingga dapat membantu mencegah penularan infeksi virus Covid-19.

“Vitamin D merupakan salah satu vitamin larut lemak yang berperan dalam sejumlah fungsi penting untuk mempertahankan kesehatan dan mencegah penyakit,” ujar dr Cindiawaty.

Vitamin D yang selama ini dikenal untuk kesehatan tulang ternyata mempunyai banyak manfaat, di antaranya menjaga fungsi saraf dan otot, kardiovaskuler, pernapasan, hingga sistem imun tubuh. Kekurangan vitamin D dapat berakibat serius. Sebut saja diabetes, kanker, sarcopenia, osteoporosis, obesitas, sindrom metabolik, autoimun, depresi, penyakit endokrin, hingga hipertensi pulmonal. (Baca juga: Buah Merah Diklaim Bermanfaat dalam Melawan Covid-19)

Menurut dr Cindiawaty, sudah ada penelitian terkait asupan suplementasi vitamin D untuk mengurangi risiko influenza dan infeksi Covid-19. Vitamin D disinyalir dapat menurunkan risiko replikasi virus, mengurangi risiko badai sitokin penyebab peradangan yang bisa berujung pneumonia, dan meningkatkan konsentrasi antiinflamasi. “Kekurangan vitamin D berkontribusi terhadap sindrom distres pernapasan akut (ARDS),” imbuh dr Cindiawaty.

Untuk diketahui, penderita ARDS mengalami sesak napas berat dan sering tidak dapat bernapas tanpa bantuan ventilator. Penelitian terkait hubungan vitamin D dengan tingkat keparahan Cobid-19 saat ini di seluruh dunia tengah dilakukan. Salah satunya yang dipublikasikan di British Medical Journal. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa memiliki kadar vitamin D yang cukup, berimbas pada manfaat kesehatan.

Tim peneliti mengatakan, vitamin D memainkan peranan penting untuk meningkatkan imunitas tubuh, di samping menjaga kesehatan tulang dan otot, serta menekan inflamasi. Lebih jauh tentang vitamin D, kehadirannya penting untuk pertumbuhan dan kesehatan tulang. (Lihat videonya: Penjaga Masjid Lakukan Aksi Heroik Selamatkan Kotak Amal)

Kekurangan vitamin D, maka tulang akan menjadi rapuh, rusak, dan tidak dapat memperbaiki diri secara normal. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan penyakit yang disebut rakhitis pada anak-anak dan osteomalasia pada anak-anak dan orang dewasa. (Sri Noviarni)
(ysw)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More