Ahli Epidemiologi Duga Varian Covid-19 Kraken Sudah Masuk Indonesia
Senin, 09 Januari 2023 - 11:33 WIB
JAKARTA - Ahli epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman menduga varian Covid-19 Kraken sudah masuk Indonesia. Virus ini terutama sudah ada di provinsi atau kota besar.
Ini karena penerbangan internasional di Indonesia yang terus dibuka dari berbagai negara. Dicky mengatakan prediksinya bukan sesuatu yang aneh.
Terlebih banyak negara saat ini sudah melakukan pelonggaran bahkan sejak pertengahan 2022. Indonesia sendiri sudah melakukan pembebasan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Di Indonesia kemungkinan besar sudah ada varian Kraken ini, terutama provinsi atau kota besar yang punya jalur penerbangan Internasional," kata Dicky kepada MNC Portal Indonesia, Senin (9/1/2023).
Penurunan tes yang signifikan, dijelaskan Dicky, membuat pelacakan kasus Covid-19 akan lebih susah. Untuk itu, dia mengimbau agar pemerintah Indonesia mempertahankan 3T di posisi ideal di tengah pelonggaran ini.
"Kalau mikir strategi jangan jangka pendek, tapi jangka menengah hingga panjang. Keberadaan varian ini perlu diwaspadai dan karena itu 3T dan kebiasaan pakai masker serta melengkapi vaksinasi masih diperlukan," jelas Dicky.
Soal karakteristik virus, Kraken atau XBB.1.5 ini masih belum cukup data untuk dikatakan lebih berbahaya. Sebab, kasusnya sendiri masih belum begitu banyak terjadi di dunia.
Hingga kini, baru 29 negara telah mengidentifikasi varian Covid-19 Kraken dan melaporkannya ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Indonesia terpantau belum melaporkan kejadian kasus tersebut.
Ini karena penerbangan internasional di Indonesia yang terus dibuka dari berbagai negara. Dicky mengatakan prediksinya bukan sesuatu yang aneh.
Terlebih banyak negara saat ini sudah melakukan pelonggaran bahkan sejak pertengahan 2022. Indonesia sendiri sudah melakukan pembebasan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Di Indonesia kemungkinan besar sudah ada varian Kraken ini, terutama provinsi atau kota besar yang punya jalur penerbangan Internasional," kata Dicky kepada MNC Portal Indonesia, Senin (9/1/2023).
Penurunan tes yang signifikan, dijelaskan Dicky, membuat pelacakan kasus Covid-19 akan lebih susah. Untuk itu, dia mengimbau agar pemerintah Indonesia mempertahankan 3T di posisi ideal di tengah pelonggaran ini.
"Kalau mikir strategi jangan jangka pendek, tapi jangka menengah hingga panjang. Keberadaan varian ini perlu diwaspadai dan karena itu 3T dan kebiasaan pakai masker serta melengkapi vaksinasi masih diperlukan," jelas Dicky.
Soal karakteristik virus, Kraken atau XBB.1.5 ini masih belum cukup data untuk dikatakan lebih berbahaya. Sebab, kasusnya sendiri masih belum begitu banyak terjadi di dunia.
Hingga kini, baru 29 negara telah mengidentifikasi varian Covid-19 Kraken dan melaporkannya ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Indonesia terpantau belum melaporkan kejadian kasus tersebut.
(dra)
tulis komentar anda