5 Makanan Pantangan Penderita Stroke dan Serangan Jantung, Nomor 3 Dikonsumsi Setiap Hari
Rabu, 11 Januari 2023 - 23:30 WIB
Daging merah meliputi daging sapi, daging kambing, daging domba hingga daging babi biasanya mempunyai tinggi lemak. Mengonsumsi daging merah dengan sering dapat meningkatkan risiko kolesterol dan tekanan darah tinggi. Hal ini menyebabkan penyakit jantung dan kanker tertentu. Apabila seseorang mempunyai kolesterol tinggi, sebaiknya hindari bahan makanan ini.
Terlalu sering mengonsumsi daging merah akan memperparah kadar kolesterol. Makanan tinggi lemak biasanya memang dikaitkan dengan lemak jenuh yang bisa meningkatkan kolesterol jahat. Menurut International Agency for Research on Cancer (IARC), daging merah kerap dipanggang atau digoreng dengan suhu tinggi. Hal tersebut menyebabkan daging merah berperan dalam peningkatan risiko kanker.
3. Makanan Bersantan
Makanan bersantan membuat cita rasa makanan menjadi lebih gurih. Terdapat beberapa kondisi penyakit yang memaksa orang untuk mengurangi atau menghindari makanan bersantan. Bila seseorang mengonsumsi makanan bersantan berlebihan, maka bisa menyebabkan efek yang tidak diinginkan. Bagi mereka yang menderita penyakit maag, diajurkan untuk menghindari makanan bersantan.
Hal ini karena santan membutuhkan waktu yang lama untuk dicerna lambung. Kemudian, bagi penderita jantung koroner, mengonsumsi santan berlebihan dapat meningkatkan kadar lemak serta kolesterol pada tubuh. Ini berarti penderita penyakit jantung harus mengurangi bahkan menahan diri untuk tidak mengonsumsi makanan bersantan.
Selain itu, orang yang makan makanan bersantan dengan jumlah banyak akan mempunyai kolesterol yang lebih tinggi. Kandungan lemak yang tinggi dapat berisiko mengalami jantung hingga stroke.
4. Makanan Olahan
Makanan olahan merupakan makanan yang sudah melalui beragam proses agar tahan lama hingga rasanya yang enak. Produk olahan meliputi makanan olahan yang diawetkan, sehingga mempunyai daya simpan yang lama. Kandungan yang terdapat pada makanan olahan tentu tidak sama dengan nutrisi pada makanan non-olahan. Pasalnya, makanan olahan sering kali mengandung tambahan garam, gula, hingga lemak trans yang tidak sehat.
Terlalu sering mengonsumsi daging merah akan memperparah kadar kolesterol. Makanan tinggi lemak biasanya memang dikaitkan dengan lemak jenuh yang bisa meningkatkan kolesterol jahat. Menurut International Agency for Research on Cancer (IARC), daging merah kerap dipanggang atau digoreng dengan suhu tinggi. Hal tersebut menyebabkan daging merah berperan dalam peningkatan risiko kanker.
Baca Juga
3. Makanan Bersantan
Makanan bersantan membuat cita rasa makanan menjadi lebih gurih. Terdapat beberapa kondisi penyakit yang memaksa orang untuk mengurangi atau menghindari makanan bersantan. Bila seseorang mengonsumsi makanan bersantan berlebihan, maka bisa menyebabkan efek yang tidak diinginkan. Bagi mereka yang menderita penyakit maag, diajurkan untuk menghindari makanan bersantan.
Hal ini karena santan membutuhkan waktu yang lama untuk dicerna lambung. Kemudian, bagi penderita jantung koroner, mengonsumsi santan berlebihan dapat meningkatkan kadar lemak serta kolesterol pada tubuh. Ini berarti penderita penyakit jantung harus mengurangi bahkan menahan diri untuk tidak mengonsumsi makanan bersantan.
Selain itu, orang yang makan makanan bersantan dengan jumlah banyak akan mempunyai kolesterol yang lebih tinggi. Kandungan lemak yang tinggi dapat berisiko mengalami jantung hingga stroke.
4. Makanan Olahan
Makanan olahan merupakan makanan yang sudah melalui beragam proses agar tahan lama hingga rasanya yang enak. Produk olahan meliputi makanan olahan yang diawetkan, sehingga mempunyai daya simpan yang lama. Kandungan yang terdapat pada makanan olahan tentu tidak sama dengan nutrisi pada makanan non-olahan. Pasalnya, makanan olahan sering kali mengandung tambahan garam, gula, hingga lemak trans yang tidak sehat.
tulis komentar anda