Kenapa Kucing Oren Barbar? Ternyata Ada Penjelasan Ilmiahnya

Senin, 23 Januari 2023 - 18:36 WIB
loading...
Kenapa Kucing Oren Barbar?...
Kucing oren menjadi jenis kucing yang paling barbar di dunia, dan ini bisa dijelaskan secara ilmiah. Ilmuwan menyebut kucing oren merupakan ras kucing spesial. Foto/Getty Images
A A A
JAKARTA - Hampir semua orang tahu bahwa kucing oren menjadi jenis kucing yang paling barbar di dunia, dan rupanya ini bisa dijelaskan secara ilmiah. Ilmuwan menyebut kucing oren merupakan ras kucing yang cukup spesial.

Dilansir dari Psychology Today, Senin (23/1/2023) penelitian mengatakan bahwa kucing oren memiliki gen khusus dan mereka kebanyakan berjenis kelamin laki-laki. Di mana ini juga berpengaruh pada perilaku mereka, meskipun penelitian ini juga masih jauh dari kepastian.

Meski perilakunya barbar, faktanya kucing jantan dikatakan sedikit lebih ramah daripada kucing betina. Dan ini tentunya juga berpengaruh pada kedekatan mereka dengan manusia, dengan segala tingkah konyolnya.

Seorang ilmuwan bernama Pontier dan teman-temannya melakukan penelitian pada tahun 1995 untuk meneliti frekuensi varian gen oren di antara populasi kucing. Dia menemukan bahwa kucing oren mungkin berbeda dari kucing lain dalam banyak hal.

Kenapa Kucing Oren Barbar? Ternyata Ada Penjelasan Ilmiahnya

Foto/Getty Images



Kenapa Kucing Oren Barbar? Ternyata Ada Penjelasan Ilmiahnya

Foto/Getty Images

Untuk melakukan studi mereka, Pontier mengambil sampel dari 30 populasi kucing di Prancis dari 1982 hingga 1992, mengumpulkan data 56-491 kucing dari setiap populasi. Mereka menemukan tiga fakta menarik terkait kucing oren.

Pertama adalah kucing oren lebih sering ditemukan di pedesaan dibanding di perkotaan. Temuan ini menunjukan bahwa kucing oren dapat menikmati keberhasilan reproduksi yang lebih besar dalam kondisi sosial tertentu.

Di lingkungan pedesaan, sistem perkawinan kucing lebih poligini. Artinya sementara kucing jantan cenderung kawin dengan banyak kucing betina, betina cenderung kawin hanya dengan satu jantan. Sementara di perkotaan baik kucing betina maupun jantan memiliki banyak pasangan.

Fakta kedua adalah kucing oren lebih jarang ditemukan di daerah dengan risiko kematian lebih tinggi. Temuan ini menunjukkan bahwa kucing oren lebih cenderung terlibat dalam perilaku berisiko yang mengakibatkan kematian.



Kenapa Kucing Oren Barbar? Ternyata Ada Penjelasan Ilmiahnya

Foto/Getty Images

Dan fakta ketiga adalah kucing oren menunjukkan dimorfisme seksual yang lebih besar. Jantan oren memiliki berat lebih dari kucing warna lain, dan betina oren memiliki berat lebih sedikit dari kucing warna lain.

Pola yang menarik ini mengarahkan para peneliti untuk menghasilkan teori bahwa karena perbedaan fisik dan perilaku, kucing oren khususnya kucing jantan mungkin bergantung pada strategi reproduksi yang berbeda.

Secara khusus, karena ukurannya lebih besar dan kemungkinan lebih agresif mengingat hubungan yang didokumentasikan sebelumnya antara ukuran tubuh kucing jantan dan agresi terhadap kucing lain.

Kucing oren jantan dapat menikmati status sosial yang lebih tinggi dan dengan demikian keberhasilan reproduksi di lokasi pedesaan di mana betina biasanya hanya kawin dengan satu jantan.



Namun, di lingkungan perkotaan, status sosial mereka mungkin tidak membawa mereka sejauh ini. Di lingkungan yang padat ini, kucing betina cenderung kawin dengan banyak kucing jantan.

Akibatnya, keberhasilan reproduksi bergantung pada persaingan sperma daripada persaingan fisik antar kucing jantan. Oleh karena itu, di lingkungan perkotaan, sifat kompetitif kucing jantan oren dapat meningkatkan risiko kematiannya.

Hal ini menurunkan proporsi kucing oren. Temuan tersebut juga idukung oleh temuan sebelumnya bahwa kucing jantan yang lebih besar lebih dominan dan agresif, menghasilkan keberhasilan reproduksi yang lebih besar dan risiko kematian yang lebih besar.
(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1344 seconds (0.1#10.140)