Ini Target Sandiaga Uno untuk 6 Pejabat Kemenparekraf yang Baru Dilantik

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memberikan sejumlah target untuk enam pejabat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang baru saja dilantik pada hari ini, Selasa (31/1/2023).

Mereka adalah Ni Wayan Giri Adnyani sebagai Sekretaris Kemenparekraf, Rizki Handayani sebagai Deputi Bidang Industri dan Investasi, Vinsensius Jemadu sebagai Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan atau Event.

Selain itu, Muhammad Neil El Himam sebagai Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Fransiskus Xaverius Teguh sebagai Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi, dan Restog Krisna Kusuma sebagai Staf Ahli Menteri Bidang Inovasi dan Kreativitas.

"Ini formasi yang kita bisa sebut dream team karena ini talenta terbaik yang melalui proses evaluasi rekam jejak ditunjuk dan diharapkan bisa mempercepat pemulihan parakref," kata Sandiaga di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf, Selasa (31/1/2023).





Pada kesempatan yang sama, Sandiaga menjelaskan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia sudah mencapai 40 persen sebelum pandemi Covid-19. Sementara dari devisa sudah sekitar hampir USD6 miliar atau Rp90 triliun tahun ini.

"Harus dipercepat agar kembali ke angka yang lebih tinggi agar terbuka peluang usaha dan lapangan kerja demi kesejahteraan masyarakat," jelas Sandiaga.

Dengan tim yang baru ini, Sandiaga berharap bisa mengorkestrasi dan mengeksekusi agar kebijakan tersebut tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu.

"Dengan target 2024 penciptaan 4,4 juta lapangan pekerjaan baru dan semua program yang dicanangkan dan proyek rampung di akhir pemerintahan 2024," ujar Sandiaga.



Di sisi lain, dengan adanya tim baru di Kemenparekraf ini diharapkan juga bisa lebih berkolaborasi lintas kedeputian, lintas kementerian lembaga, kolaborasi dengan pemerintah daerah, para pemangku kepentingan penta helix.

"Karena kita nggak bisa kerja sendiri, kita harus gotong royong dan kita harus membawa suatu leadership atau kepemimpinan dimana sektor yang membuka penghidupan bagi 45 juta masyarakat Indonesia ini bisa segera pulih," pungkasnya.