4 Negara yang Mengalami Resesi Seks, Warganya Ogah Punya Anak

Jum'at, 03 Februari 2023 - 19:52 WIB
loading...
4 Negara yang Mengalami...
4 negara yang mengalami resesi seks ini warganya ogah punya anak, dan akibatnya negara tersebut mengalami ketidakseimbangan yang memengaruhi kestabilan negara. / Foto: ilustrasi/flickr
A A A
JAKARTA - 4 negara yang mengalami resesi seks ini warganya ogah punya anak. Akibat dari itu, beberapa negara mengalami ketidakseimbangan yang memengaruhi kestabilan negaranya.

Menurut laporan World Economic Forum, rendahnya angka kelahiran membuat kelompok tua 'memenuhi' suatu negara. Ini menjadi faktor risiko masalah ekonomi, termasuk meningkatnya biaya perawatan kesehatan dan tenaga kerja global yang lebih kecil.

Karena semakin sedikitnya populasi muda akibat resesi seks, itu akan menentukan juga laju pertumbuhan suatu negara. Pasalnya, produktivitas pada umumnya dihasilkan dari generasi muda, dan pada negara yang alami resesi seks, terdapat risiko bahwa negara itu tak lagi mampu produktif karena diisi generasi tua.

Baca juga: Apa Arti Resesi Seks dan Bagaimana Fenomena Ini Terjadi?

Negara mana saja yang mengalami resesi seks? Berikut ulasannya.

1. Jepang

Jepang jadi negara nomor wahid dengan jumlah populasi yang tidak mau berhubungan seks, apalagi punya anak.

Menurut laporan The Oriental Economist, warga jepang pada umumnya melakukan hubungan seksual sebanyak 45 kali per tahun, tapi hanya 24% di antaranya yang mengaku senang.

Satu survei yang dilakukan pada 2011 juga menunjukkan bahwa penduduk Jepang itu tidak memiliki kesenangan terhadap kegiatan seksual. Ini yang menyebabkan negara itu mengalami resesi seks.

"30% pria Jepang mengaku ogah 'ngeseks' karena alasan capek di tempat kerja. Akibatnya mereka tidak memiliki tendensi lebih untuk melakukan seks," ungkap laporan The Guardian dikutip Jumat (3/2/2023).
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2496 seconds (0.1#10.140)