BPOM Umumkan Obat Sirup Praxion Aman
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengumumkan bahwa obat sirup Praxion aman. Temuan ini berdasarkan hasil pengujian terkait kasus dugaan gagal ginjal akut di DKI Jakarta.
BPOM telah menguji tujuh sampel obat Praxion yang berbeda. Hasilnya, obat yang sebelumnya diduga menjadi penyeba gagal ginjal akut memenuhi standar farmakope Indonesia.
"Berdasar hasil pengujian tujuh sampel obat Praxion yang berbeda, kami sampaikan bahwa obat ini memenuhi standar farmakope Indonesia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa obat Praxion aman," kata Plt. Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif BPOM Togi Junice Hutadjulu dalam webinar pada Rabu (8/2/2023).
Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Prof Zullies Ikawati menjelaskan bahwa memang ditemukan adanya kandungan ED dan DEG di obat Praxio. Namun, jumlahnya sangat kecil dan jauh di bawah standar farmakope Indonesia.
"Hasil investigasi kandungan EG dan DEG obat Praxion sudah keluar dan angkanya sangat kecil. Masih memenuhi standar farmakope Indonesia," jelas Zullies.
Dengan temuan tersebut, Zullies meminta Kementerian Kesehatan untuk melakukan investigasi lebih lanjut dengan melakukan pemeriksaan laboratorium. Ini bertujuan untuk mengetahui penyebab pasien gagal ginjal DKI Jakarta.
"Dari pemeriksaan lanjutan itu, kemungkinan akan ketahuan penyebab kematian pasien gangguan ginjal akut di DKI Jakarta," ungkap Zullies.
"Jadi, ada faktor lain yang kemungkinan menyebabkan kematian, karena kadar EG dan DEG yang ditemukan sangat kecil," tandasnya.
BPOM telah menguji tujuh sampel obat Praxion yang berbeda. Hasilnya, obat yang sebelumnya diduga menjadi penyeba gagal ginjal akut memenuhi standar farmakope Indonesia.
"Berdasar hasil pengujian tujuh sampel obat Praxion yang berbeda, kami sampaikan bahwa obat ini memenuhi standar farmakope Indonesia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa obat Praxion aman," kata Plt. Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif BPOM Togi Junice Hutadjulu dalam webinar pada Rabu (8/2/2023).
Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Prof Zullies Ikawati menjelaskan bahwa memang ditemukan adanya kandungan ED dan DEG di obat Praxio. Namun, jumlahnya sangat kecil dan jauh di bawah standar farmakope Indonesia.
"Hasil investigasi kandungan EG dan DEG obat Praxion sudah keluar dan angkanya sangat kecil. Masih memenuhi standar farmakope Indonesia," jelas Zullies.
Dengan temuan tersebut, Zullies meminta Kementerian Kesehatan untuk melakukan investigasi lebih lanjut dengan melakukan pemeriksaan laboratorium. Ini bertujuan untuk mengetahui penyebab pasien gagal ginjal DKI Jakarta.
"Dari pemeriksaan lanjutan itu, kemungkinan akan ketahuan penyebab kematian pasien gangguan ginjal akut di DKI Jakarta," ungkap Zullies.
"Jadi, ada faktor lain yang kemungkinan menyebabkan kematian, karena kadar EG dan DEG yang ditemukan sangat kecil," tandasnya.
(dra)