Yayasan Puri Kauhan Ubud Lestarikan Budaya Bali lewat Lima Film Pendek

Jum'at, 17 Februari 2023 - 20:37 WIB
loading...
Yayasan Puri Kauhan...
Lima film pendek hasil kompetisi Purwa Carita Campuhan telah dipersembahkan Yayasan Puri Kauhan Ubud. / Foto: Novie Fauziah
A A A
JAKARTA - Lima film pendek hasil kompetisi Purwa Carita Campuhan telah dipersembahkan Yayasan Puri Kauhan Ubud. Film-film tersebut merupakan karya masyarakat Bali.

Lima film pendek tersebut banyak mengangkat tentang tradisi dan kebudayaan di Pulau Dewata.

"Itu untuk disaksikan anak-anak muda Bali, agar mereka memiliki kepedulian melalui lingkungan melalui film pendek yang diambil dari cerita rakyat," ungkap Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud, AAGN Ari Dwipayana dalam launching Buku dan Film Pendek Sastra Saraswati Sewana di The Club Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (17/2/2023).

Baca juga: Nonton Live Streaming Media Clash di Vision+, Dukung Tim Jagoan Anda

Kelima film pendek tersebut berjudul Tonya Bindu, Boni Tari Rejang Pala (Buah), I Swarnangkara, Kacang Dari, dan I Tundung.

Film Tonya Bindu merupakan sebuah cerita rakyat Bali yang diangkat dari sebuah tukad (sungai) yang berlokasi di tengah hiruk pikuk kota Denpasar, dikenal dengan nama Tukad Bindu yang menyimpan begitu banyak fungsi penting bagi kehidupan di Bali.

Kemudian, Boni Tari Rejang Pala (Buah), salah satu tarian sakral yang diwariksan di Desa Nongan Karangasem. Setiap anak remaja diwajibkan menarikan tarian ini, dengan gelungan (hiasan kepala) menggunakan buah buahan.

Sedangkan, film I Swarnangkara terinspirasi dari Buku I Swarnangkara, Si Penjaga Hutan. Berkisah tentang I Swarnangkara, yang merasa ada yang mengikutinya dari balik pepohonan: makhluk berbadan besar dengan rambut panjang dan mata merah. Dia bertekad untuk mengakhiri mimpi buruknya dengan pergi ke hutan tempat mimpinya berasal.

Selanjutnya, Kacang Dari adalah cerita rakyat dari Pujungan, Tabanan. Cerita yang merupakan lagu pengantar tidur ini berkisah tentang wanita sebatang kara yang setiap hari hanya mencari kayu bakar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, yang menemukan sebuah kacang yang bersinar.

Terakhir, I Tundung, film ini berkisah tentang seorang yang bertekad menjaga tanah, air dan hutannya yang tinggal di Desa Sangkan Gunung, Tenganan.

Sementara itu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo menyebutkan, ada banyak cara untuk mempromosikan pariwisata di Tanah Air. Salah satu yang sangat potensial adalah promosi melalui film.

Wamenparekraf Angela, yang juga Wakil Ketua Umum Bidang Ekonomi Digital dan Kreatif Partai Perindo, menambahkan jika pihaknya sangat mendukung film-film yang akan berdampak terhadap pariwisata di Indonesia.

Baca juga: Faktor Penyebab Obesitas pada Anak yang Wajib Diketahui Para Orang Tua

"Kita dukung untuk mempromosikan pariwisata Indonesia sangat efektif melalui film," ucap Wamenparekraf Angela saat bertemu dengan jajaran direksi PFN di Jakarta beberapa waktu lalu.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1758 seconds (0.1#10.140)