Soal Pencegahan Virus Marburg, Dinkes DKI: Kurangi Kontak dengan Kelelawar
loading...
A
A
A
Seperti diketahui, penyebaran virus Marburg sejauh ini hanya berada di Guinea. Meski begitu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tetap memantau potensi 'terbawanya' virus Marburg ke Indonesia melalui pelaku perjalanan.
Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) virus Marburg pertama kali muncul pada tahun 1967. Ketika lebih dari dua lusin kasus demam berdarah pertama kali muncul di Jerman.
Dengan demikian, sejauh ini belum ada vaksin untuk virus Marburg. Sementara untuk pengobatannya, dia mengatakan belum ada secara spesifik buat Marburg. Namun, bisa mencegah gejala berat jika terinfeksi.
"Belum ada vaksin untuk mencegah virus Marburg. Sampai saat ini belum ada pengobatan yang spesifik untuk penyakit virus Marburg. Pengobatan lebih bersifat suportif dan mengobati gejala (simptomatif)," ucap dr Ngabila.
Lihat Juga: Gejala Virus West Nile yang sedang Mewabah di Israel, Waspada Demam Disertai Sakit Kepala
Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) virus Marburg pertama kali muncul pada tahun 1967. Ketika lebih dari dua lusin kasus demam berdarah pertama kali muncul di Jerman.
Dengan demikian, sejauh ini belum ada vaksin untuk virus Marburg. Sementara untuk pengobatannya, dia mengatakan belum ada secara spesifik buat Marburg. Namun, bisa mencegah gejala berat jika terinfeksi.
"Belum ada vaksin untuk mencegah virus Marburg. Sampai saat ini belum ada pengobatan yang spesifik untuk penyakit virus Marburg. Pengobatan lebih bersifat suportif dan mengobati gejala (simptomatif)," ucap dr Ngabila.
Lihat Juga: Gejala Virus West Nile yang sedang Mewabah di Israel, Waspada Demam Disertai Sakit Kepala
(hri)