5 Fakta Virus West Nile, Penyebab hingga Langkah Pencegahannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Virus west nile yang tengah merebak di Israel kini jadi sorotan. Sudah ada beberapa orang yang menjadi korban virus ini, dan kemungkinan besar bisa saja bertambah seiring berjalannya waktu.
Untuk saat ini, sedikitnya ada sekitar seratus orang yang terinfeksi. Sebagian penduduk yang terpapar virus ini berasal dari wilayah Israel Tengah, tepatnya wilayah Sharon.
Kabar terbaru menyebutkan sudah ada lima korban jiwa yang meninggal akibat virus west nile di Rabin Medical Center-Beilinson Campus di Petah Tikva. Sementara di Meir Medical Center, ada sebanyak 25 pasien yang dirawat di rumah sakit.
Terlepas dari virus yang sedang menyerang penduduk Israel, masih banyak pihak yang belum mengetahui sebenarnya apa itu virus west nile. Berikut beberapa fakta terkait virus mematikan tersebut.
Virus ini juga dapat menular melalui kontak dengan hewan lain yang terinfeksi, darahnya, atau jaringan lainnya. Sebagian kecil infeksi pada manusia terjadi melalui transplantasi organ, transfusi darah, dan ASI.
Sebelum tahun 1997, WNV tidak dianggap patogen bagi burung, tetapi saat itu terdapat kasus di Israel yang menyebabkan kematian berbagai spesies burung. Dari situ, virus langsung menyebar ke berbagai negara seperti AS, Rumania, Rusia, hingga Yunani yang menjadi rute migrasi burung pembawa virus.
Sekitar 20% orang yang terinfeksi WNV akan mengalami demam west nile. Gejalanya meliputi demam, sakit kepala, kelelahan, nyeri tubuh, mual, muntah, terkadang disertai ruam kulit (di badan) dan pembengkakan kelenjar getah bening. Diperkirakan sekitar 1 dari 150 orang yang terinfeksi virus west nile akan mengembangkan bentuk penyakit yang lebih parah.
Perawatan bersifat suportif bagi pasien dengan virus west nile yang bersifat neuro-invasif, yang sering kali melibatkan rawat inap, pemberian cairan intravena, dukungan pernapasan, dan pencegahan infeksi sekunder. Sayang untuk saat ini masih belum ditemukan vaksin untuk mencegah virus tersebut.
Karena vaksin belum ditemukan, satu-satunya cara untuk mengurangi infeksi pada manusia adalah dengan meningkatkan kewaspadaan akan faktor risiko dan mendidik masyarakat tentang tindakan yang dapat diambil untuk mengurangi paparan virus. Salah satunya dengan menjaga kebersihan lingkungan supaya nyamuk tidak bebas berkembang biak.
Untuk saat ini, sedikitnya ada sekitar seratus orang yang terinfeksi. Sebagian penduduk yang terpapar virus ini berasal dari wilayah Israel Tengah, tepatnya wilayah Sharon.
Kabar terbaru menyebutkan sudah ada lima korban jiwa yang meninggal akibat virus west nile di Rabin Medical Center-Beilinson Campus di Petah Tikva. Sementara di Meir Medical Center, ada sebanyak 25 pasien yang dirawat di rumah sakit.
Terlepas dari virus yang sedang menyerang penduduk Israel, masih banyak pihak yang belum mengetahui sebenarnya apa itu virus west nile. Berikut beberapa fakta terkait virus mematikan tersebut.
Fakta Virus West Nile
1. Penyebab
Dilansir dari World Health Organization, virus west nile paling sering menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Virus yang disuntikkan melalui nyamuk ini dapat berkembang biak dan mungkin menyebabkan penyakit.Virus ini juga dapat menular melalui kontak dengan hewan lain yang terinfeksi, darahnya, atau jaringan lainnya. Sebagian kecil infeksi pada manusia terjadi melalui transplantasi organ, transfusi darah, dan ASI.
2. Sejarah
Virus west nile (WNV) pertama kali diisolasi pada seorang wanita di distrik West Nile Uganda pada 1937. Virus ini diidentifikasi pada burung gagak dan dara di wilayah delta Nil pada 1953.Sebelum tahun 1997, WNV tidak dianggap patogen bagi burung, tetapi saat itu terdapat kasus di Israel yang menyebabkan kematian berbagai spesies burung. Dari situ, virus langsung menyebar ke berbagai negara seperti AS, Rumania, Rusia, hingga Yunani yang menjadi rute migrasi burung pembawa virus.
3. Gejala
Infeksi WNV bersifat asimtomatik (tanpa gejala) pada sekitar 80% orang yang terinfeksi. Namun, ada juga yang menyebabkan demam jika virus tersebut sudah parah.Sekitar 20% orang yang terinfeksi WNV akan mengalami demam west nile. Gejalanya meliputi demam, sakit kepala, kelelahan, nyeri tubuh, mual, muntah, terkadang disertai ruam kulit (di badan) dan pembengkakan kelenjar getah bening. Diperkirakan sekitar 1 dari 150 orang yang terinfeksi virus west nile akan mengembangkan bentuk penyakit yang lebih parah.
4. Diagnosa dan Pengobatan
Virus west nile dapat didiagnosis melalui sejumlah tes seperti uji imunosorben terkait enzim penangkap antibodi, pengujian netralisasi, uji reaksi berantai polimerase transkripsi balik (RT-PCR), hingga kultur sel.Perawatan bersifat suportif bagi pasien dengan virus west nile yang bersifat neuro-invasif, yang sering kali melibatkan rawat inap, pemberian cairan intravena, dukungan pernapasan, dan pencegahan infeksi sekunder. Sayang untuk saat ini masih belum ditemukan vaksin untuk mencegah virus tersebut.
5. Langkah Pencegahan yang Dapat Dilakukan
Karena wabah WNV sering kali menjangkit pada hewan terlebih dulu, pembentukan sistem pengawasan kesehatan hewan yang aktif perlu dilakukan. Terutama pada unggas dan hewan ternak.Karena vaksin belum ditemukan, satu-satunya cara untuk mengurangi infeksi pada manusia adalah dengan meningkatkan kewaspadaan akan faktor risiko dan mendidik masyarakat tentang tindakan yang dapat diambil untuk mengurangi paparan virus. Salah satunya dengan menjaga kebersihan lingkungan supaya nyamuk tidak bebas berkembang biak.
(tsa)