Kaya Potensi Alam, Kemenparekraf Gelar Kampanye Sadar Wisata di Magelang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sosialisasi Kampanye Sadar Wisata 5.0 yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf)mulai kembali dilakukan.
Kabupaten Magelang menjadi salah satu lokasi digelarnya sosialisasi Sadar Wisata 5.0. Dilaksanakan di 4 desa di Magelang, sosialisasi ini diharapkan bisa mendorong desa-desa tersebut menggali dan mengembangkan potensi pariwisata, sehingga dapat diolah menjadi produk pariwisata yang bernilai jual.
Dalam tahap sosialisasi, kegiatan Kampanye Sadar Wisata 5.0 memberikan pelatihan yang menyasar desa wisata dan para pelaku pariwisata. Di Magelang, kegiatan ini berlangsung di Desa Wisata Treko, Gondang, Pagersari, dan Ambartawang, pada akhir pekan lalu.
Baca juga: Berpotensi Gerakan Roda Ekonomi, Pemerintah Akan Permudah Izin Penyelenggaraan Event Besar
Empat desa yang berada di kawasan Kecamatan Mungkid itu mempunyai bentang alam yang mempesona. Lokasinya berlatar pengunungan, persawahan, dan perkebunan.
Dengan potensi wisata alam serta didukung keberadaan sumber mata air, hal ini bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata.
Di samping itu, setiap desa memiliki pelaku budaya yang potensial untuk mendukung kepariwisataan, juga diperkaya potensi bidang kuliner dan kriya.
"Melalui Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 kami juga ingin memberikan pemahaman, pentingnya warga mengenal potensi yang ada di desa masing-masing, kemudian menggali potensi agar dapat dijadikan produk wisata yang bisa dijual," tutur Perwakilan Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf /Baparekraf, Surana dalam keterangannya, baru-baru ini.
Kabupaten Magelang sendiri diketahui mempunyai 230 daya tarik wisata, yang lebih dari 80 di antaranya berupa wisata alam. Potensi tersebut diharapkan bisa dimanfaatkan untuk mendorong perekonomian dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Magelang, Slamet Ahmad Husein, gerakan swadaya yang mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan pariwisata, seperti Kelompok Sadar Wisata diharapkan memunculkan rasa memiliki dalam diri warga.
"Pada tahun ini di Magelang tidak hanya desa wisata sekitar Borobudur yang tersentuh program Kampanye Sadar Wisata 5.0, melainkan juga 15 desa lainnya di luar wilayah Borobudur," kata dia.
Sebelumnya, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini M. Paham menyebutkan bahwa Kemenparekraf telah memilih desa-desa dari 7.200 desa wisata yang jadi sasaran pelaksanaan Kampanye Sadar Wisata 5.0.
Baca juga: Sandiaga Uno: Kawasan Danau Toba Butuh Hotel Standar Internasional
"Program ini didukung sepenuhnya oleh Bank Dunia di tahun 2022 dan 2023, untuk itu desa-desa wisata terpilih harus dapat memanfaatkan dan memaksimalkan program ini dengan baik, sehingga program menjadi tepat sasaran dan tepat manfaat," papar Martini.
Kabupaten Magelang menjadi salah satu lokasi digelarnya sosialisasi Sadar Wisata 5.0. Dilaksanakan di 4 desa di Magelang, sosialisasi ini diharapkan bisa mendorong desa-desa tersebut menggali dan mengembangkan potensi pariwisata, sehingga dapat diolah menjadi produk pariwisata yang bernilai jual.
Dalam tahap sosialisasi, kegiatan Kampanye Sadar Wisata 5.0 memberikan pelatihan yang menyasar desa wisata dan para pelaku pariwisata. Di Magelang, kegiatan ini berlangsung di Desa Wisata Treko, Gondang, Pagersari, dan Ambartawang, pada akhir pekan lalu.
Baca juga: Berpotensi Gerakan Roda Ekonomi, Pemerintah Akan Permudah Izin Penyelenggaraan Event Besar
Empat desa yang berada di kawasan Kecamatan Mungkid itu mempunyai bentang alam yang mempesona. Lokasinya berlatar pengunungan, persawahan, dan perkebunan.
Dengan potensi wisata alam serta didukung keberadaan sumber mata air, hal ini bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata.
Di samping itu, setiap desa memiliki pelaku budaya yang potensial untuk mendukung kepariwisataan, juga diperkaya potensi bidang kuliner dan kriya.
"Melalui Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 kami juga ingin memberikan pemahaman, pentingnya warga mengenal potensi yang ada di desa masing-masing, kemudian menggali potensi agar dapat dijadikan produk wisata yang bisa dijual," tutur Perwakilan Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf /Baparekraf, Surana dalam keterangannya, baru-baru ini.
Kabupaten Magelang sendiri diketahui mempunyai 230 daya tarik wisata, yang lebih dari 80 di antaranya berupa wisata alam. Potensi tersebut diharapkan bisa dimanfaatkan untuk mendorong perekonomian dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Magelang, Slamet Ahmad Husein, gerakan swadaya yang mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan pariwisata, seperti Kelompok Sadar Wisata diharapkan memunculkan rasa memiliki dalam diri warga.
"Pada tahun ini di Magelang tidak hanya desa wisata sekitar Borobudur yang tersentuh program Kampanye Sadar Wisata 5.0, melainkan juga 15 desa lainnya di luar wilayah Borobudur," kata dia.
Sebelumnya, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Martini M. Paham menyebutkan bahwa Kemenparekraf telah memilih desa-desa dari 7.200 desa wisata yang jadi sasaran pelaksanaan Kampanye Sadar Wisata 5.0.
Baca juga: Sandiaga Uno: Kawasan Danau Toba Butuh Hotel Standar Internasional
"Program ini didukung sepenuhnya oleh Bank Dunia di tahun 2022 dan 2023, untuk itu desa-desa wisata terpilih harus dapat memanfaatkan dan memaksimalkan program ini dengan baik, sehingga program menjadi tepat sasaran dan tepat manfaat," papar Martini.
(nug)