Mitigasi Kondisi Darurat, Kemenparekraf Susun Pedoman Pengembangan Destinasi Wisata Aman Bencana

Selasa, 07 Maret 2023 - 16:10 WIB
loading...
Mitigasi Kondisi Darurat,...
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menjelaskan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tengah menyusun pedoman pengembangan destinasi pariwisata aman bencana. Foto/Dok.Kemenparekraf
A A A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menjelaskan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tengah menyusun pedoman pengembangan destinasi pariwisata aman bencana.

Menurutnya, hal ini penting dilakukan sebagai upaya mitigasi kondisi darurat yang menjadi salah satu prioritas, dalam pembangunan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.

"Pada 2022 lalu yang merupakan tahun penuh tantangan, tetapi juga menjadi salah satu tahun titik balik kebangkitan sektor pariwisata pascapandemi, Hal ini juga sekaligus memberikan pelajaran, bahwa sektor pariwisata merupakan sektor yang dihantui oleh krisis dan bencana," kata Sandiaga dalam Weekly Press Brief with Sandi Uno di Jakarta, Selasa (7/3/2023).

Lebih lanjut, Sandiaga Uno menjelaskan adanya krisis dan bencana sangat mudah dipengaruhi oleh perubahan-perubahan, maupun kejadian-kejadian di sekelilingnya. Serta krisis kepariwisataan ini misalnya dapat terjadi karena faktor alam maupun non-alam.



"Kami sebagai regulator terus berupaya dalam menangani krisis tersebut untuk bangkit lebih cepat, pulih lebih kuat. Salah satu strategi yang diusung adalah penguatan dan peningkatan ketahanan (resiliensi) destinasi pariwisata terhadap potensi bencana alam dan non alam, melalui kegiatan mitigasi dan kesiapan bencana dalam lingkup manajemen krisis pariwisata serta sinergi program antar kementerian/lembaga," ujarnya.

Guna meminimalisir dampak bencana serta meningkatkan keamanan dan keselamatan telah dilakukan pada 2022, salah satunya dengan kolaborasi Kemenparekraf dengan Prof Fatma Lestari, selaku Kepala Disaster Risk Reduction UI (DRRC UI) dan tim DRRC UI melalui program matching fund Kedaireka dalam kegiatan Pembinaan CHSE dan Kebencanaan untuk menuju Desa Wisata berkelas dunia.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan yang dilaksanakan adalah proses penilaian kerusakan, kerugian, dan kebutuhan yang dilakukan melalui Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana atau Post Disaster Need Assessment (PDNA) yang mengkaji akibat bencana, dampak bencana, dan kebutuhan pemulihan pasca bencana.

"Pengkajian Kebutuhan Pasca-Bencana merupakan instrumen pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk menyusun kebijakan, program, dan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi yang berlandaskan pada informasi yang akurat dari para pihak yang terdampak bencana, dalam bentuk dokumen rencana aksi," katanya.

Kemudian melalui kegiatan ini, dihasilkan konsep alat ukur dan profil resiliensi objek dan destinasi wisata. Alat ukur dan profil resiliensi itu dapat digunakan untuk untuk menilai dan menggambarkan tingkat resiliensi pada kelompok sasaran tertentu.

"Kegiatan ini merupakan kolaborasi Kemenparekraf dengan salah satu diaspora Indonesia yang bekerja sebagai Profesor di Kobe University, Mizan B. F. Bisri, PhD, serta Tim Cerdas Antisipasi Risiko Bencana (Cari!)," terangnya.

Alat ukur dan profil resiliensi destinasi diadaptasi melalui metode resilience radar dan pada blue guide to coastal resilience untuk sektor pariwisata dengan sudut pandang pada risiko atau berdasarkan banyaknya catatan atau pengalaman kejadian bencana.

Pada tahap selanjutnya, hasil olahan alat ukur dan profil resiliensi dapat memberikan gambaran ketahanan destinasi pariwisata dan dapat menjadi salah satu dasar untuk membentuk indeks resiliensi destinasi pariwisata. Hasil kegiatan ini dapat menjadi acuan untuk mengukur dan menjamin standar capaian ketangguhan destinasi wisata, yang sejalan dengan konteks lokal maupun nasional.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
5 Rekomendasi Wisata...
5 Rekomendasi Wisata Gudungkidul untuk Libur Lebaran, Murah Meriah
7 Rekomendasi Wisata...
7 Rekomendasi Wisata Batang, Jadi Daerah Paling Banyak Mengonsumsi Gorengan
Bali Kokoh di Puncak,...
Bali Kokoh di Puncak, Destinasi Tak Terkalahkan di Asia-Pasifik
The Westin Resort Nusa...
The Westin Resort Nusa Dua Hadirkan Gastronomi Kelas Dunia
Mengintip Ramadan di...
Mengintip Ramadan di Kota Murmansk Rusia, hanya Berpuasa 1 Jam
Ini Negara di Asia yang...
Ini Negara di Asia yang Paling Diminati Wisatawan Indonesia
Menikmati Keindahan...
Menikmati Keindahan Thailand Selatan, Destinasi Ideal untuk Petualangan Keluarga
10 Tempat Glamping di...
10 Tempat Glamping di Pangalengan, Jadi Wisata Sejuk yang Instagramable
8 Glamping di Sentul...
8 Glamping di Sentul yang Wajib Dicoba, Liburan Seru Dekat Jakarta
Rekomendasi
Sekutu NATO Eropa Takut...
Sekutu NATO Eropa Takut Trump Akan Hentikan Dukungan Senjata AS
MINI Sediakan Tempat...
MINI Sediakan Tempat Parkir Khusus untuk Pelatih Timnas Inggris
Bolehkah Bayar Zakat...
Bolehkah Bayar Zakat Fitrah di Wilayah Luar Domisili?
Berita Terkini
Kebencian pada Meghan...
Kebencian pada Meghan Markle Meningkat, Dijuluki sebagai 'Kardashian'
18 menit yang lalu
Cara Jitu Belanja Hemat,...
Cara Jitu Belanja Hemat, Dapat Banyak Promo dan Gratis Ongkir dengan ShopeeVIP!
24 menit yang lalu
Pangeran William Membuat...
Pangeran William Membuat Hati Kate Middleton Hancur, Gegara Harry yang Terbuang
59 menit yang lalu
Fenita Arie Emosi Konten...
Fenita Arie Emosi Konten Rendang Willie Salim Hilang 200 Kg di Palembang: Kamu Kan Diundang Baik-baik
1 jam yang lalu
Pengen Ikut Pilates?...
Pengen Ikut Pilates? Yuk Kenali Olahraga yang Satu Ini!
1 jam yang lalu
Sahur makin Fresh? Ini...
Sahur makin Fresh? Ini Tips Skincare di Malam Hari
1 jam yang lalu
Infografis
Presiden Korea Selatan...
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol Umumkan Darurat Militer
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved