Penyakit Leptospirosis Bisa Berakibat Parah jika Menyerang Pasien Komorbid

Rabu, 08 Maret 2023 - 19:52 WIB
loading...
Penyakit Leptospirosis...
Umumnya, leptospirosis berkembang di negara tropis, seperti Indonesia, dan Ikatan Dokter Indonesia pun mengingatkan bahwa leptospirosis tidak bisa disepelekan. / Foto: ilustrasi/ist
A A A
JAKARTA - Kasus leptospirosis sangat tinggi di Jawa Timur. Per 5 Maret 2023, tercatat ada 249 kasus penyakit kencing tikus ini di sejumlah kota/kabupaten di Jatim.

Umumnya, leptospirosis berkembang di negara tropis, seperti Indonesia. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pun mengingatkan bahwa leptospirosis tidak bisa disepelekan.

Pengurus IDI Cabang Semarang dan Ketua Divisi Penyakit Infeksi, dr. Muchlis Achsan Udji Sofro, SpPD, KPTI, menyebutkan jika menyerang penderita penyakit lain atau komorbid, leptospirosis bisa menjadi lebih berat.

Baca juga: Alasan Jawa Timur Belum Berlakukan Status KLB meski 9 Orang Meninggal akibat Leptospirosis

"Penyakit komorbid ini bisa membuat kondisi lebih parah pada saat terkena leptospirosis, yakni diabetes melitus, penyakit ginjal kronis, penyakit hati kronis, dan sedang menjalani kemoterapi, serta penyakit lupus yang sering menggunakan obat penenang sistem imunitas," papar dr. Muchlis dalam Media Grup Interview bersama IDI secara daring, Rabu (8/3/2023).

Di Semarang, kata dr. Muchlis, jumlah kasus leptospirosis yang dilaporkan selama Januari-Februari 2023 ada 29 kasus dan 6 di antaranya meninggal dunia.

Dari catatan tersebut, tidak ada kasus leptospirosis anak-anak. Menurutnya, leptospirosis banyak menyerang usia di atas 18 tahun.

"Berdasarkan data yang terlaporkan sejak Januari 2023 terlaporkan ada 16 kasus leptospirosis --12 wanita 4 pria, kemudian Februari ada 7 kasus leptospirosis --6 wanita 1 pria, jadi ada 23 kasus yang meninggal 6," terang dr. Muchlis.

"Usia 18 tahun ke atas atau usia dewasa karena aktivitas kita kan tinggi sekali, mobilitas kita tinggi. Kemudian kontak dengan daerah banjir juga tinggi, sementara kalau anak-anak begitu ada banjir, oleh keluarga dititipkan ke keluarganya yang tidak kena banjir atau bagaimana itu ya," katanya lagi.

Untuk diketahui, leptospirosis sering terjadi di musim hujan, dan diakibatkan bakteri leptospira. Bakteri ini menyebar melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi.

Baca juga: Penyakit Kencing Tikus Jangkiti Jawa Timur, Makan Korban 9 Orang Meninggal

Sejumlah hewan yang dapat menjadi perantara penyebaran leptospirosis di antaranya tikus, sapi, anjing, dan babi. Sedangkan untuk gejala leptospirosis antara lain demam, sakit kepala, menggigil, muntah, sakit kuning, anemia dan terkadang ruam.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5185 seconds (0.1#10.140)