White Day, Hari Valentine Kedua yang Dirayakan di Jepang
loading...
A
A
A
JAKARTA - White day merupakan hari velentine kedua yang biasanya dirayakan di beberapa negara Asia seperti Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan. Perayaan ini jatuh setiap tanggal 14 Maret.
Di hari valentine, orang memberikan hadiah kepada orang lain untuk mengungkapkan cintanya. Namun di white day , orang yang menerima hadiah akan memberikan hadiah kepada orang yang mereka cintai dan membalas budi.
Sejarah white day berawal dari hari Valentine pertama di Jepang yang dirayakan pada 1936. Namun, itu tidak populer, dan orang-orang tidak terlalu tertarik untuk merayakannya sampai akhir 1960-an dan dirayakan sedikit berbeda karena dipandang sebagai kesempatan bagi perempuan untuk menunjukkan bahwa mereka menyukai laki-laki.
Kemudian pada 1997, sebuah perusahaan penganan kecil yang berbasis di Fukuoka memasarkan marshmallow kepada para pria pada tanggal 14 Maret, sebulan setelah hari valentine. Ini merupakan hadiah kepada perempuan yang mereka sukai.
Mereka saat itu menyebutnya sebagai hari marshmallow, jawaban untuk hari valentine. Toko tersebut kemudian menyarankan untuk mengubah nama menjadi white day. Tren ini terus berlanjut, dan banyak perusahaan di Jepang mulai memasarkan marshmallow dan cokelat putih.
Tradisi ini telah menyebar ke banyak negara Asia seperti Korea Selatan dan China. Sementara itu, orang-orang menghadiahkan cokelat, perhiasan, pakaian dalam, untuk orang yang mereka sukai.
Namun, white day bukan hanya untuk perempuan yang menerima hadiah. Hari ini adalah yang sempurna bagi siapa saja yang menerima hadiah di hari valentine untuk membalas budi.
Dilansir dari National Day, Selasa (14/3/2023) kabarnya, pada saat white day, Anda perlu memberi tiga kali lipat jumlah hadiah yang diterima di hari valentine.
Di hari valentine, orang memberikan hadiah kepada orang lain untuk mengungkapkan cintanya. Namun di white day , orang yang menerima hadiah akan memberikan hadiah kepada orang yang mereka cintai dan membalas budi.
Sejarah white day berawal dari hari Valentine pertama di Jepang yang dirayakan pada 1936. Namun, itu tidak populer, dan orang-orang tidak terlalu tertarik untuk merayakannya sampai akhir 1960-an dan dirayakan sedikit berbeda karena dipandang sebagai kesempatan bagi perempuan untuk menunjukkan bahwa mereka menyukai laki-laki.
Kemudian pada 1997, sebuah perusahaan penganan kecil yang berbasis di Fukuoka memasarkan marshmallow kepada para pria pada tanggal 14 Maret, sebulan setelah hari valentine. Ini merupakan hadiah kepada perempuan yang mereka sukai.
Mereka saat itu menyebutnya sebagai hari marshmallow, jawaban untuk hari valentine. Toko tersebut kemudian menyarankan untuk mengubah nama menjadi white day. Tren ini terus berlanjut, dan banyak perusahaan di Jepang mulai memasarkan marshmallow dan cokelat putih.
Tradisi ini telah menyebar ke banyak negara Asia seperti Korea Selatan dan China. Sementara itu, orang-orang menghadiahkan cokelat, perhiasan, pakaian dalam, untuk orang yang mereka sukai.
Namun, white day bukan hanya untuk perempuan yang menerima hadiah. Hari ini adalah yang sempurna bagi siapa saja yang menerima hadiah di hari valentine untuk membalas budi.
Dilansir dari National Day, Selasa (14/3/2023) kabarnya, pada saat white day, Anda perlu memberi tiga kali lipat jumlah hadiah yang diterima di hari valentine.
(dra)