Komunitas AABI, Wadah Berkumpulnya Puluhan Ribu Pemilik Nama Agus

Rabu, 15 Maret 2023 - 05:06 WIB
loading...
Komunitas AABI, Wadah Berkumpulnya Puluhan Ribu Pemilik Nama Agus
Sebagaimana namanya, di dalam organisasi Agus Agus Bersaudara Indonesia terdiri dari orang-orang dengan nama Agus. / Foto: agus.or.id
A A A
JAKARTA - Komunitas biasanya identik dengan perkumpulan orang-orang dengan hobi atau kegemaran yang seupa. Padahal sebenarnya ada beberapa komunitas unik yang justru jarang ditemukan di Indonesia.

Salah satunya adalah komunitas dengan nama yang sama. Ya, Agus Agus Bersaudara Indonesia (AABI). Sebagaimana namanya, organisasi ini di dalamnya terdiri dari orang-orang dengan nama Agus. Berdirinya AABI ini diprakarsai Agus Mulyadi atau akrab disapa Gusmul.

Gusmul menceritakan bahwa awal terbentuknya AABI hanya dari komunitas di media sosial. Kala itu, pria asal Sukabumi ini menginisiasi grup Facebook dan mengundang pengguna lainnya dengan nama "Agus". Gusmul secara rutin terus mengembangkan grup tersebut dengan anggota-anggota baru.



Usahanya pun membuahkan hasil. Hanya dalam waktu sebulan, jumlah anggota grup Facebook tersebut sudah mencapai 500 orang. Tak ada tujuan spesial. Gusmul mengatakan jika dibentuknya grup ini awalnya hanya untuk menjalin tali silaturahmi dan solidaritas dengan pengguna nama Agus di Indonesia.

Tidak disangka-sangka, seiring berjalannya waktu grup tersebut semakin besar dan banyak menuai respons positif dari anggota lainnya.

"Waktu itu saya sudah bikin juga grup-grup di tiap daerah, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan, Riau. Tapi intinya tetap grup Agus Agus Bersaudara Indonesia. Dari situ banyak teman-teman yang apresiasi, kemudian sepakatlah untuk membentuk AD/ART," jelasnya kepada MNC Portal, Senin, 13 Maret 2023.

Akhirnya pada 13 Desember 2015 di Bandung, dideklarasikan Agus Agus Bersaudara Indonesia, dan Gusmul terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum. Pertemuan Gusmul bersama rekan-rekannya saat itu menjadi cikal bakal komunitas AABI yang dikenal sekarang.

Sejak saat itu, Gusmul bersama rekan sekomunitasnya masuk ke daerah-daerah di Indonesia untuk pembentukan Dewan Agus Daerah (DAD) dan Dewan Agus Cabang (DAC) yang mewadahi anggota di setiap provinsi maupun kabupaten/kota. Setiap daerah pun dipimpin oleh ketua masing-masing.

Gusmul menjelaskan, hingga kini tujuan komunitas fokus pada gerakan dan kegiatan sosial. Dia ingin agar AABI bukan sekadar perkumpulan, namun juga bisa memberikan kontribusi sosial di tengah masyarakat.

Berkat bantuan dan dukungan dari teman-temannya, AABI pun membuat berbagai kegiatan sosial. Pada saat terjadi bencana alam misalnya, mereka hadir untuk memberikan bantuan secara moril maupun materiil secara mandiri dari komunitas.

Setiap daerah juga memiliki bidang-bidang tertentu, misalnya kesehatan, sosial, maupun ekonomi. Tak hanya itu, komunitas Agus Agus Bersaudara juga memberikan santunan anak yatim setiap bulannya.

Komunitas AABI, Wadah Berkumpulnya Puluhan Ribu Pemilik Nama Agus
(Foto: agus.or.id)

"Kita selalu punya kegiatan sosial di daerah masing-masing. Misalnya ini sekarang kita sudah mau bulan puasa, setiap daerah itu kita ada sahur gratis, buka puasa bersama juga," kata Gusmul.

Hal ini juga yang mendasari dibentuknya DAD atau DAC untuk menjangkau masyarakat yang ada di daerah-daerah. Gusmul mengungkapkan, saat ini AABI telah memiliki cabang di 27 provinsi dengan total anggota aktif sekitar 70 ribu orang.

Hal yang paling membekas di benak Gusmul selama membangun komunitas ini ketika mengadakan Musyawarah Nasional (Munas) perdana di Bogor yang dihadiri 30 anggota. Saat itu, dia memberi tema acara tersebut Brotherhood in Harmony.

Gusmul kemudian membagikan momen tersebut di media sosial dan terendus sampai ke media nasional. Itulah yang menjadi titik awal Agus Agus Bersaudara kian dikenal masyarakat Indonesia.

Dalam membangun Agus Agus Bersaudara Indonesia, Gusmul tak menampik ada berbagai tantangan yang datang. Terutama godaan politik datang silih berganti.

"Kita memang bukan partai politik, dan kita menghindari itu. Tapi bukan berarti kita mengharamkan politik. Balik lagi ke tujuan awal kita dibentuk untuk persaudaraan, gerakan sosial. Rentan sekali terjadi perpecahan kalau sudah dibawa ke politik," jelasnya.



Gusmul pun mengharapkan ke depannya AABI bisa semakin solid dan berkembang terutama fokus pada bidang sosial dan ekonomi. Dia juga mendoakan agar rekan-rekannya yang bekerja di AABI bisa diberikan kesehatan dalam menjalankan aktivitas.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2047 seconds (0.1#10.140)