Pengalaman Berkegiatan dengan Komunitas Wisata Mistis, Horor Banget!
loading...
A
A
A
Ia melanjutkan, setelah meja tersebut menghantam anggota komunitas, situasi di sekitar langsung berubah menjadi tak terkendali dan sangat mencekam. Dikatakan Ricky, di salah satu kelas, meja-meja yang ada di dalamnya bergeser dan terbanting sendiri.
"Dari gambar sosoknya itu perempuan, ya bisa disebut kunti merah. Sosoknya itu yang kuatnya. Yang awalnya kita mau mediumisasi juga susah karena sudah kacau duluan kondisinya. Tapi akhirnya gangguan tersebut bisa dikondisilan," ujar Ricky.
Selain kejadian itu, Ricky menceritakan, pernah juga warga negara Belanda yang penasaran ikut melakukan ekspedisi dengan Komunitas Wisata Mistis. Awalnya bule tersebut tidak percaya dengan hal gaib, namun ia berubah pikiran saat pulang.
Bukan tanpa alasan. Pada saat kegiatan, sang bule merasa tidak ada hal-hal yang aneh yang dijumpai. Bahkan bule itu sempat melakukan uji nyali, namun saat berada di penginapan, ia kaget bukan kepalang karena di sekujur tubuhnya ada bekas cakaran.
"Di situ pada saat kegiatan, dia pakai baju rangkap tiga, kaus dua sama jaket. Cuma pada saat dia sampai di tempat istirahatnya di apartemen, pada saat dia buka baju ada seperti cakaran harimau di badannya. Dia langsung percaya hal-hal gaib," tutur Ricky.
Dalam waktu dekat, Komunitas Wisata Mistis akan menggelar kegiatan di Taman Maluku, Bandung. Tempat tersebut merupakan tempat kumpulnya orang Belanda pada zaman dahulu. Di sana ada mitos patung pastur yang bisa bergerak.
Ricky mengatakan, siapa saja bisa ikut dalam kegiatan ekspedisi asalkan serius dan memiliki nyali. Khusus untuk pelajar, diwajibkan membawa surat persetujuan orang tua sebagai syarat untuk bisa mengikuti kegiatan.
"Untuk jadi anggota nggak ada syarat khusus. Nggak ada uang pendaftaran, hanya saja ada uang kas Rp10 ribu per bulan. Untuk pelajar, supaya nggak mengganggu belajar dia karena kita kan kegiatan Rabu malam, kalau sekolah takut mengganggu dia belajar," katanya.
Ricky berharap Komunikasi Wisata Mistis bisa terus menjadi wadah untuk masyarakat agar bisa mengetahui sejarah di suatu tempat, bukan hanya sebagai ajang jalan-jalan. Selain itu juga agar masyarakat lebih bijak menanggapi beragam mitos yang beredar.
"Di Bandung banyak tempat bersejarah. Jadi bukan cuma mereka main aja, tapi tahu sejarahnya supaya bisa menjaga peninggalan sejarah yang ada. Yang percaya sama mitos, jangan terlalu percaya sebelum bener-bener tahu kejadiannya seperti apa agar terhindar dari kekeliruan," pungkas Ricky.
"Dari gambar sosoknya itu perempuan, ya bisa disebut kunti merah. Sosoknya itu yang kuatnya. Yang awalnya kita mau mediumisasi juga susah karena sudah kacau duluan kondisinya. Tapi akhirnya gangguan tersebut bisa dikondisilan," ujar Ricky.
Selain kejadian itu, Ricky menceritakan, pernah juga warga negara Belanda yang penasaran ikut melakukan ekspedisi dengan Komunitas Wisata Mistis. Awalnya bule tersebut tidak percaya dengan hal gaib, namun ia berubah pikiran saat pulang.
Bukan tanpa alasan. Pada saat kegiatan, sang bule merasa tidak ada hal-hal yang aneh yang dijumpai. Bahkan bule itu sempat melakukan uji nyali, namun saat berada di penginapan, ia kaget bukan kepalang karena di sekujur tubuhnya ada bekas cakaran.
"Di situ pada saat kegiatan, dia pakai baju rangkap tiga, kaus dua sama jaket. Cuma pada saat dia sampai di tempat istirahatnya di apartemen, pada saat dia buka baju ada seperti cakaran harimau di badannya. Dia langsung percaya hal-hal gaib," tutur Ricky.
Dalam waktu dekat, Komunitas Wisata Mistis akan menggelar kegiatan di Taman Maluku, Bandung. Tempat tersebut merupakan tempat kumpulnya orang Belanda pada zaman dahulu. Di sana ada mitos patung pastur yang bisa bergerak.
Ricky mengatakan, siapa saja bisa ikut dalam kegiatan ekspedisi asalkan serius dan memiliki nyali. Khusus untuk pelajar, diwajibkan membawa surat persetujuan orang tua sebagai syarat untuk bisa mengikuti kegiatan.
"Untuk jadi anggota nggak ada syarat khusus. Nggak ada uang pendaftaran, hanya saja ada uang kas Rp10 ribu per bulan. Untuk pelajar, supaya nggak mengganggu belajar dia karena kita kan kegiatan Rabu malam, kalau sekolah takut mengganggu dia belajar," katanya.
Ricky berharap Komunikasi Wisata Mistis bisa terus menjadi wadah untuk masyarakat agar bisa mengetahui sejarah di suatu tempat, bukan hanya sebagai ajang jalan-jalan. Selain itu juga agar masyarakat lebih bijak menanggapi beragam mitos yang beredar.
"Di Bandung banyak tempat bersejarah. Jadi bukan cuma mereka main aja, tapi tahu sejarahnya supaya bisa menjaga peninggalan sejarah yang ada. Yang percaya sama mitos, jangan terlalu percaya sebelum bener-bener tahu kejadiannya seperti apa agar terhindar dari kekeliruan," pungkas Ricky.