10 Tes Kesehatan yang Harus Dilakukan Perempuan, Cegah Penyakit Kronis

Kamis, 16 Maret 2023 - 06:00 WIB
loading...
10 Tes Kesehatan yang Harus Dilakukan Perempuan, Cegah Penyakit Kronis
Ada 10 tes kesehatan yang harus dilakukan perempuan agar tetap sehat secara fisik maupun emosional serta mencegah penyakit kronis dan penyakit jangka panjang. Foto/Getty Images
A A A
JAKARTA - Ada 10 tes kesehatan yang harus dilakukan perempuan agar tetap sehat baik secara fisik maupun emosional. Hal ini sangat penting untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan hidup apa pun serta mencegah penyakit kronis dan penyakit jangka panjang.

Di sisi lain, perempuan di usia paruh baya cenderung melakukan beberapa hal secara bersamaan hingga menyebabkan stres. Menjadi perempuan dengan bertambahnya usia, peluang menderita beberapa masalah kesehatan pun meningkat.

Tetapi masalah kesehatan ini dapat dihindari dengan lebih memperhatikan kesehatan dan melakukan tes untuk memastikan selalu dalam kesehatan yang baik. Berikut daftar tes kesehatan yang harus dilakukan perempuan dilansir dari Health Site, Kamis (16/3/2023).


1. Pap Smear atau Tes HPV


Pap smear adalah tes yang dapat menentukan perubahan awal di daerah serviks (tahap kanker dan prakanker) dan perempuan harus melakukan tes ini secara teratur mulai dari usia 21 tahun. Setelah itu, Anda harus melakukan tes setiap dua tahun.

Wanita berusia di atas 30 tahun perlu mengikuti tes setiap tiga tahun jika tiga tes berturut-turut menunjukkan hasil normal. Bahkan jika divaksinasi HPV, Anda tidak boleh melupakan pap smear, terutama jika berisiko tinggi terkena kanker serviks.

2. Mammogram


Meskipun risiko kanker payudara lebih tinggi pada perempuan yang secara genetik cenderung pada kondisi tersebut, tapi setiap perempuan harus secara teratur menjalani skrining kanker payudara. American Cancer Society mengatakan bahwa setiap perempuan melakukan mammogram tahunan setelah usia 40 tahun.

Risiko kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia dan kebanyakan perempuan berusia antara 50 tahun dan 59 tahun cenderung mengalaminya. Deteksi dini dan pengobatan membantu mencegah penyebaran penyakit dan meningkatkan peluang pemulihan.

3. Kolonoskopi

Menurut pedoman American Cancer Society, wanita berusia 50 tahun harus menjalani kolonoskopi. Dokter mengatakan bahwa hingga 60 persen dari 50 ribu kematian akibat kanker usus besar setiap tahun dapat dicegah dengan skrining yang memadai, seperti kolonoskopi.

4. Tes Profil Lipid


Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian pada perempun dengan salah satu indikator awal penyakit jantung adalah kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi.Oleh karena itu setiap wanita harus melakukan tes profil lipid setelah usia 40-45 tahun.

5.Tes Kesehatan Jantung


Seiring dengan tes profil lipid, perempuan juga harus memeriksa tekanan darah tinggi atau hipertensi,faktor risiko lain untuk penyakit jantung. Wanita yang sudah memiliki hipertensi harus melakukan elektrokardiogram untuk memastikan jantung yang sehat.


6. Tes Diabetes


Perempuan harus khawatir tentang diabetes karena berkontribusi terhadap penyakit jantung. Perempuan kelebihan berat badan, hamil, tidak aktif secara fisik dan memiliki riwayat diabetes keluarga berisiko lebih tinggi menderita diabetes. Yang terbaik adalah memeriksakan kadar gula mulai usia 45 tahun dan setiap 3 tahun setelah itu.

7. Tes Kepadatan Tulang


Perempuan berisiko lebih tinggi terkena osteoporosis, terutama pasca menopause. Setelah menopause, kadar hormon estrogen akan turun dan mempengaruhi pengendapan kalsium dalam tulang, yang menyebabkan osteoporosis. Oleh karena itu, tes kepadatan tulang reguler yang mengukur jumlah kalsium dalam tulang direkomendasikan untuk semua perempuan di atas usia 45 atau 50 tahun.

8. Tes Tiroid


Masalah lain yang biasa ditemukan pada perempuan adalah gangguan tiroid. Perempuan lebih mungkin untuk mengembangkan hipotiroidisme, hipertiroidisme, kanker tiroid dan tiroiditis. Seringkali alasan utama kenaikan berat badan pada wanita adalah tiroid yang kurang aktif.

Menguji kadar hormon perangsang tiroid (TSH) dalam darah dapat membantu dokter menentukan apakah kelenjar tiroid hiperaktif atau kurang aktif. Perempuan idealnya melakukan tes ini setiap 5 tahun sekali setelah usia 35 tahun.

9. Pemeriksaan Kesuburan


Banyak perempuan menikah di tahap akhir kehidupan dan menunggu sampai usia 30-an atau bahkan 40-an untuk memiliki anak. Bahkan, bertambahnya usia adalah penyebab utama infertilitas pada perempuan. Banyak perempuan usia muda yang mengalami sindrom ovarium polikistik (PCOS) karena masalah hormonal juga mengalami penurunan kesuburan.

Infertilitas terkait dengan beberapa kondisi lain pada perempuan dan karenanya harus menyadari tentang tes hormon, tes fungsi ovarium dan tes ovulasi untuk memahami status kesuburan mereka.

10. Tes Darah untuk Anemia


Anemia adalah masalah kesehatan di seluruh dunia, tetapi lebih banyak di antara perempuan di usia reproduksi. Tes darah sederhana untuk dapat menentukan apakah kadar hemoglobin rendah atau kekurangan zat besi adalah alasan di balik Anda lemah.

(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1403 seconds (0.1#10.140)