Komunitas Telusur Gang, Upaya Bernostalgia dengan Hangatnya Suasana Perkampungan
loading...
A
A
A
(Foto: Instagram @gang.gang.an)
"Silakan kapan-kapan mengikuti gang-gangan ketika kami sedangopen slotsehingga bisa mengalaminya sendiri," ungkap Shinta saat dihubungi beberapa waktu lalu.
UntukslotWalking Tour, Shinta Dewi memberikan isyarat akan membukanya pertengahan Mei mendatang, atau setelah lebaran Idul Fitri 1444 H.
Kini, gang menjadi tempat berkumpul, ruang mencari nafkah, atau buat sebagian masyarakat, gang menjadi sarana rekreasi gratis dengan harapan menjumpai hal-hal yang belum pernah dilihat di jalan-jalan protokol seperti yang dilakukan Telusur Gang.
Selama menelusuri gang, ada banyak pengalaman yang didapatkan setiap anggotanya, salah satunya menahan rasa malu. Pasalnya, kegiatan yang dilakukan terasa sangat aneh bagi warga sekitar.
Namun, para anggota kerap bercengkerama dengan warga lokal dan juga mengajak mereka untuk menceritakan sejarah mengenai tempat tersebut. Tetapi, tak banyak warga lokal yang mau diajak berkeliling, biasanya hanya sekitar 2-4 orang.
Pengalaman menarik lainnya adalah ditemukan sebuah fakta bahwa Kampung Badran di Yogyakarta merupakan kompleks pemakaman Tionghoa. Itu diketahui dari sebuah bongpay atau papan nisan China yang tersebar di kampung ini.
"Silakan kapan-kapan mengikuti gang-gangan ketika kami sedangopen slotsehingga bisa mengalaminya sendiri," ungkap Shinta saat dihubungi beberapa waktu lalu.
UntukslotWalking Tour, Shinta Dewi memberikan isyarat akan membukanya pertengahan Mei mendatang, atau setelah lebaran Idul Fitri 1444 H.
Kini, gang menjadi tempat berkumpul, ruang mencari nafkah, atau buat sebagian masyarakat, gang menjadi sarana rekreasi gratis dengan harapan menjumpai hal-hal yang belum pernah dilihat di jalan-jalan protokol seperti yang dilakukan Telusur Gang.
Selama menelusuri gang, ada banyak pengalaman yang didapatkan setiap anggotanya, salah satunya menahan rasa malu. Pasalnya, kegiatan yang dilakukan terasa sangat aneh bagi warga sekitar.
Namun, para anggota kerap bercengkerama dengan warga lokal dan juga mengajak mereka untuk menceritakan sejarah mengenai tempat tersebut. Tetapi, tak banyak warga lokal yang mau diajak berkeliling, biasanya hanya sekitar 2-4 orang.
Pengalaman menarik lainnya adalah ditemukan sebuah fakta bahwa Kampung Badran di Yogyakarta merupakan kompleks pemakaman Tionghoa. Itu diketahui dari sebuah bongpay atau papan nisan China yang tersebar di kampung ini.
(nug)