4 Tips Memilih Camilan Sehat untuk Keluarga di Rumah, Nomor 3 Paling Penting
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tips memilih camilan sehat untuk keluarga di rumah penting disimak. Sebab, siapa sih yang nggak suka ngemil? Semua orang pasti suka, apalagi sambil nonton TV atau bermalas-malasan di rumah.
Sayangnya hal-hal yang enak justru diikuti dengan ancaman kesehatan yang membahayakan, salah satunya masalah berat badan.
Nah, bagi Anda yang ingin tetap ngemil tapi tubuh tetap idela, pastinya harus mengganti camilan Anda dengan yang lebih sehat.
Hindari juga minuman bersoda sebagai pendamping camilan Anda. Apalagi di rumah ada anak-anak yang juga hobi ngemil. Pastinya kualitas bahan dan rasa harus diprioritaskan agar tetap ada nilai gizinya.
Nah kali ini MNC Portal akan merangkum tips memilih camilan yang sehat untuk keluarga di rumah. Berikut ulasannya, Jumat (17/3/2023).
1. Pemilihan bahan baku camilan
Hingga saat ini, masyarakat dianjurkan untuk mengonsumsi buah dan sayur. Sayangnya tidak semua masyarakat suka buah dan sayur. Namun tak perlu khawatir, sebuah produsen camilan lokal The Kripps menghadirkan keripik yang terbuat dari buah dan sayur. Meskipun dikemas dalam bentuk camilan, namun masyarakat bisa tetap mendapatkan gizinya.
2. Proses pembuatannya menggunakan teknologi canggih
Founder The Kripps, Jonathan Adhi Prakasa mengatakan pihaknya tak hanya memproduksi camilan yang fokus pada bahan baku, tapi juga proses pembuatannya. Pada keripik buah dan sayur ini, pihaknya menggunakan teknologi canggih yaitu vacuum frying untuk pengolahannya.
Metode vacuum frying ini menggunakan minyak yang lebih sedikit dengan suhu rendah antara 60-90oC sehingga tidak cepat merusak kualitas minyak. Produk yang dihasilkan mengandung fat content yang jauh lebih rendah.
"Apabila dilakukan dengan teknik yang benar, metode ini dapat menjaga rasa, warna natural, bentuk dan nutrisi dari buah dan sayur tidak hilang sepenuhnya, juga hasil akhir yang kering merata tanpa menggunakan tepung," ujar Jonathan dalam keterangan resminya.
3. Perhatikan kualitas bahan
Seperti diketahui, kalau buah dan sayur tentu saja tak lepas dari pestisida dan bakteri sehingga membutuhkan treatment khusus untuk mendapatkan kualitas produk yang terbaik.
Jonathan mengatakan pihaknya menggunakan detoksifikasi untuk mencapai zero chemical contaminant yang telah teruji klinis. Sehingga bahan buah dan sayur yang digunakan setara kualitas organik.
Pihaknya menggunakan teknologi platinum system/low plasma, dengan cara mengurai Molekul Air (H2O) menjadi Hidroxyl Radical (OH-) dan Hidrogen (H+), OH- atau Hidroxyl Radical berfungsi untuk mengikat kandungan Hidrogen (H+) yang berada di membran sel bakteri.
"Hal itu dilakukan agar bakteri tidak mampu bertahan hidup dikarenakan membran selnya sudah rusak dan terurai bersama air," jelasnya.
4. Tidak mengandung minyak berlebih
Jonathan mengatakan selama ini minyak selalu mendapat stigma negatif karena dianggap menjadi penyebab masalah kesehatan. Padahal minyak berkualitas tinggi seperti minyak kelapa (non-sawit, non-fat oil), jika diproses dan digunakan dengan cara yang tepat, justru dibutuhkan manusia karena kandungannya yang kaya akan manfaat.
"Produk kita menggunakan minyak terpisah antara bahan, di setiap prosesnya ada filtrasi khusus yang dilibatkan. Kita juga memakai automated slow-rotating container yang membuat produk matang secara merata dan menyeluruh, sehingga membantu mengurangi jumlah minyak di dalam vacuum fryer. Selain itu, sisa bahan tidak menempel pada container dan proses vacuum frying lebih cepat selesai," tutupnya
Sayangnya hal-hal yang enak justru diikuti dengan ancaman kesehatan yang membahayakan, salah satunya masalah berat badan.
Nah, bagi Anda yang ingin tetap ngemil tapi tubuh tetap idela, pastinya harus mengganti camilan Anda dengan yang lebih sehat.
Hindari juga minuman bersoda sebagai pendamping camilan Anda. Apalagi di rumah ada anak-anak yang juga hobi ngemil. Pastinya kualitas bahan dan rasa harus diprioritaskan agar tetap ada nilai gizinya.
Nah kali ini MNC Portal akan merangkum tips memilih camilan yang sehat untuk keluarga di rumah. Berikut ulasannya, Jumat (17/3/2023).
1. Pemilihan bahan baku camilan
Hingga saat ini, masyarakat dianjurkan untuk mengonsumsi buah dan sayur. Sayangnya tidak semua masyarakat suka buah dan sayur. Namun tak perlu khawatir, sebuah produsen camilan lokal The Kripps menghadirkan keripik yang terbuat dari buah dan sayur. Meskipun dikemas dalam bentuk camilan, namun masyarakat bisa tetap mendapatkan gizinya.
Baca Juga
2. Proses pembuatannya menggunakan teknologi canggih
Founder The Kripps, Jonathan Adhi Prakasa mengatakan pihaknya tak hanya memproduksi camilan yang fokus pada bahan baku, tapi juga proses pembuatannya. Pada keripik buah dan sayur ini, pihaknya menggunakan teknologi canggih yaitu vacuum frying untuk pengolahannya.
Metode vacuum frying ini menggunakan minyak yang lebih sedikit dengan suhu rendah antara 60-90oC sehingga tidak cepat merusak kualitas minyak. Produk yang dihasilkan mengandung fat content yang jauh lebih rendah.
"Apabila dilakukan dengan teknik yang benar, metode ini dapat menjaga rasa, warna natural, bentuk dan nutrisi dari buah dan sayur tidak hilang sepenuhnya, juga hasil akhir yang kering merata tanpa menggunakan tepung," ujar Jonathan dalam keterangan resminya.
3. Perhatikan kualitas bahan
Seperti diketahui, kalau buah dan sayur tentu saja tak lepas dari pestisida dan bakteri sehingga membutuhkan treatment khusus untuk mendapatkan kualitas produk yang terbaik.
Jonathan mengatakan pihaknya menggunakan detoksifikasi untuk mencapai zero chemical contaminant yang telah teruji klinis. Sehingga bahan buah dan sayur yang digunakan setara kualitas organik.
Pihaknya menggunakan teknologi platinum system/low plasma, dengan cara mengurai Molekul Air (H2O) menjadi Hidroxyl Radical (OH-) dan Hidrogen (H+), OH- atau Hidroxyl Radical berfungsi untuk mengikat kandungan Hidrogen (H+) yang berada di membran sel bakteri.
"Hal itu dilakukan agar bakteri tidak mampu bertahan hidup dikarenakan membran selnya sudah rusak dan terurai bersama air," jelasnya.
4. Tidak mengandung minyak berlebih
Jonathan mengatakan selama ini minyak selalu mendapat stigma negatif karena dianggap menjadi penyebab masalah kesehatan. Padahal minyak berkualitas tinggi seperti minyak kelapa (non-sawit, non-fat oil), jika diproses dan digunakan dengan cara yang tepat, justru dibutuhkan manusia karena kandungannya yang kaya akan manfaat.
"Produk kita menggunakan minyak terpisah antara bahan, di setiap prosesnya ada filtrasi khusus yang dilibatkan. Kita juga memakai automated slow-rotating container yang membuat produk matang secara merata dan menyeluruh, sehingga membantu mengurangi jumlah minyak di dalam vacuum fryer. Selain itu, sisa bahan tidak menempel pada container dan proses vacuum frying lebih cepat selesai," tutupnya
(hri)