Camilan dan Madu UMKM Sumbawa Tembus Pasar Nasional

Jum'at, 06 Desember 2024 - 10:00 WIB
loading...
Camilan dan Madu UMKM...
Siapa yang tak menyukai makanan gurih dan renyah seperti keripik pisang, atau madu asli yang menyehatkan tubuh, terutama di saat cuaca seperti sekarang. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Siapa yang tak menyukai makanan gurih dan renyah seperti keripik pisang, atau madu asli yang menyehatkan tubuh, terutama di saat cuaca yang tidak menentu seperti sekarang? Meskipun kedua produk ini berada di industri dengan banyak pesaing, pelaku UMKM asal Kabupaten Sumbawa tetap percaya diri dan bangga dengan produk lokal hasil bumi mereka, sehingga berhasil menembus pasar nasional.

Kisah inspiratif datang dari Tenri Abang, pemilik UMKM Almira Catering yang berasal dari Kecamatan Lenangguar, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Tenri terus membuka peluang untuk berkembang dan berinovasi dalam mengembangkan bisnisnya.

Almira Catering memproduksi berbagai jenis camilan khas daerah yang siap bersaing di pasar nasional, seperti keripik pisang, kacang sembunyi, stik bawang, dan roti guring. Selain camilan snack, Almira Catering juga memproduksi kue kering serta makanan khas Sumbawa, seperti sira uwir.

Selain rasa dan inovasi produk, kemasan dan pencitraan merek yang menarik menjadi faktor penting dalam menarik perhatian pembeli. Kemasan dan merek yang menarik adalah hal pertama yang mereka lihat saat menilai apakah akan membeli suatu produk atau tidak. Hal ini menjadi sangat krusial, terutama dalam persaingan produk yang memiliki banyak kompetitor.

Oleh karena itu, Tenri Abeng mendaftarkan UMKM miliknya sebagai peserta program Bale Berdaya yang didampingi oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) dan KUMPUL. Program ini memberikan pengetahuan dan bimbingan tentang pengembangan merek serta pengemasan produk melalui pelatihan tatap muka dan bimbingan yang dipandu langsung oleh para ahli di bidangnya.



"Setelah menerapkan ilmu yang saya dapatkan selama pelatihan tatap muka tentang pengemasan produk dan pencitraan merek, orang-orang menjadi lebih mengenal produk saya dan Almira Catering. Alhamdulillah, penjualan saya meningkat berkat ilmu diversifikasi produk dari Bale Berdaya, yang mendorong saya untuk berani membuat varian baru. Produk-produk baru tersebut langsung disukai pasar. Berkat hal ini, penjualan saya kini sudah mencapai luar Sumbawa, termasuk ke Jakarta," ujar Tenri.

Tenri menambahkan, pembelajaran tentang pentingnya merek dan pengemasan di Bale Berdaya sangat inklusif. Selain teori, peserta juga mendapat kesempatan untuk langsung praktik, yaitu membuat sketsa kemasan sesuai keinginan mereka. Sketsa tersebut kemudian dibuat menjadi kemasan oleh mentor selama pelatihan “Branding dan Packaging”. Hal yang paling menarik baginya adalah bagaimana ia diajarkan untuk membangun cerita merek yang lebih baik dengan memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan produk.

Pengalaman serupa juga datang dari Indriani Imlassyafitri, pemilik UMKM King Bee Honey dari Kecamatan Lantung. Awalnya, madu King Bee dikemas menggunakan botol air mineral komersial berukuran 600 ml. Setelah mengikuti kelas tatap muka di Bale Berdaya, Indriani menyadari pentingnya kemasan untuk sebuah bisnis.

“Selama pelatihan, saya diajarkan cara membuat cerita merek untuk usaha madu dan mendesain kemasan agar lebih menarik perhatian konsumen. Hasilnya, saya dapat menjual lebih dari 15.000 ml madu per hari, bahkan sampai ke luar Sumbawa,” ungkapnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1901 seconds (0.1#10.140)