Apa Itu Kanker Payudara Herediter? Kenali Faktor Risiko dan Cara Mencegahnya

Minggu, 19 Maret 2023 - 21:01 WIB
loading...
Apa Itu Kanker Payudara...
Istilah kanker payudara herediter boleh jadi belum terlalu familiar di telinga. Foto Ilustrasi/iStock
A A A
JAKARTA - Apa itu kanker payudara herediter? Pertanyaan ini mungkin kerap muncul di benak Anda.

Ya, istilah kanker payudara herediter boleh jadi belum terlalu familiar di telinga. Kanker payudara satu ini sebenarnya merupakan kanker payudara yang patut diwaspadai oleh anak dan anggota keluarga pasien karena diakibatkan oleh faktor keturunan.

Tercatat, sekitar 10% kanker payudara disebabkan oleh faktor gen yang rusak, termasuk gen dari kanker payudara. Maka itu kewaspadaan terhadap penyakit kanker payudara secara umum menjadi sangat penting.



Apalagi hasil riset The International Agency for Research on Cancer yang mengeluarkan Global Cancer Incidence, Mortality and Prevalence 2020 menunjukkan bahwa kejadian baru kanker payudara di seluruh dunia menempati urutan pertama dengan sekitar 2,3 juta kasus baru dan 680 ribu kematian. Sementara di Indonesia menempati peringkat terbanyak dengan kasus baru mendekati 66 ribu dan tingkat kematian lebih dari 22 ribu jiwa pada 2020.

Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo mengatakan, kejadian kanker payudara pada perempuan di Indonesia perlu disikapi secara serius melalui peningkatan pengetahuan tentang faktor risiko dan pencegahannya.

“Kanker payudara herediter terjadi pada sekitar 10% kasus, dan hal tersebut perlu diwaspadai dan dicermati pasien, anak, keluarga secara menyeluruh, serta masyarakat,” kata Prof. Aru dalam diskusi bersama penyintas kanker payudara bertajuk Waspada Kanker Payudara Herediter: Pencegahan dan Kesinambungan Perawatan, Minggu (19/3/2023).

“Kejadian kanker payudara masih sangat tinggi, dan anak serta keluarga dari pasien kanker payudara perlu melakukan deteksi dini serta lebih memperhatikan diri untuk mengurangi risiko terkena kanker, khususnya kanker payudara herediter,” lanjutnya.

Sementara itu, dalam paparannya Dr. dr. Nadia Ayu Mulansari menambahkan, penyebab kanker payudara keturunan adalah karena adanya mutasi pada gen kanker payudara, yang dapat muncul pada orang yang lebih muda usianya. Penyebab paling umum dari kanker payudara herediter adalah mutasi bawaan pada gen BRCA1 atau BRCA2.



Dalam sel normal, gen ini membantu membuat protein yang memperbaiki DNA yang rusak. Versi gen yang bermutasi dapat menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak normal, yang dapat menyebabkan kanker.

Dr. Nadia menambahkan, jika seseorang memiliki gen kanker payudara, maka ia mempunyai 50% kemungkinan untuk menurunkannya ke anak.

“Perlu diwaspadai juga bahwa kanker payudara tidak mengenal gender, dapat menyerang baik perempuan maupun laki-laki,” ujar Dr. Nadia.

Rata-rata seorang wanita dengan mutasi gen BRCA1 atau BRCA2 memiliki peluang 7 dari 10 terkena kanker payudara pada usia 80 tahun. Risiko tersebut juga dipengaruhi oleh berapa banyak anggota keluarga lain yang menderita kanker payudara. Jika lebih banyak anggota keluarga yang terpengaruh, peluangnya akan lebih tinggi.

“Penting untuk dicatat bahwa sebagian besar pasien kanker payudara tidak memiliki riwayat penyakit dalam keluarga. Namun anggota keluarga yang memiliki kerabat dengan kanker payudara memiliki risiko lebih tinggi,” jelas Dr. Nadia.

Dengan kata lain, memiliki kerabat tingkat pertama seperti ibu, saudara perempuan, atau anak perempuan dengan kanker payudara, maka risikonya menjadi dua kali lebih besar bagi seorang anggota keluarga perempuan lain. Sementara itu, memiliki 2 kerabat tingkat pertama meningkatkan risikonya sekitar 3 kali lipat.

Seorang perempuan dengan ayah atau saudara laki-laki yang pernah menderita kanker payudara juga memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.

Dr. Nadia menyebut, risiko kanker payudara herediter dapat meningkat jika terdapat kerabat tingkat pertama seperti ibu, saudara atau anak yang terkena kanker payudara pada usia muda.

“Mempunyai riwayat keluarga dengan kanker payudara pada kerabat dekat menjadi alasan tepat untuk segera berkonsultasi dengan dokter,” jelasnya.

Dr. Nadia mengungkapkan, kejadian kanker payudara herediter ditemukan pada perempuan dalam rentang usia 41–50 tahun untuk karier mutasi BRCA1, dan dalam rentang usia 51–60 tahun untuk karier mutasi BRCA2.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1763 seconds (0.1#10.140)