Sambut Ramadan, 2 Desainer Ini Kompak Hadirkan Kreasi Busana Muslim
loading...
A
A
A
JAKARTA - Fashion busana muslim kini kian beragam jenisnya, tak hanya dari segi desain tapi juga ide, tema, dan gaya terus dieksplorasi oleh kreatornya. Banyak desainer juga berani bermain dengan siluet, detail, dan bahan agar menampilkan kreasi busana yang lebih kontemporer.
Di tengah tren busana muslim yang feminin dengan dominasi warna pastel dan detail cantik nan berkilauan, sederet desainer dengan karyanya mencoba menawarkan gaya lain yang mencuri perhatian saat bulan Ramadan tahun ini.
Alhasil, Industri fashion muslim memang semakin digemari. Pasar busana muslim pun semakin berkembang pesat di seluruh dunia. Terlebih menjelang Ramadan, fashion busana muslim banyak dicari untuk dikenakan pada momen bulan suci.
Salah satunya karya kolaborasi Rose.Ma.Lina x Sofie kembali hadir menyapa pecinta fashion tanah air. Dua perancang busana kondang ini, memamerkan koleksi terbaru mereka pada ajang Muslim Fashion Festival alias Muffest+ 2023 di The Westin Jakarta, pekan lalu.
Kesempatan itu, tak dilewatkan oleh Hadriani Ahmad Sofiyulloh. Pemilik brand fashion, Sofie Design ini kembali menampilkan karya kontemporer bersama rekanan Rose.Ma.Lina milik Vie Silvi.
Meski dipamerkan pada ajang Muslim Fashion Festival, Sofie sapaan akrab Sofiyulloh, menegaskan karya busana kolaborasinya bersama Rose.Ma.Lina tidak hanya diperuntukkan bagi kalangan muslim. Melainkan untuk berbagai kalangan dengan konsep yang mudah dipadupadankan.
"Busana ini dipakai muslim bisa, non muslim juga bisa. Tergantung padu padan. Misal kalau yang non muslim, memakai dress-nya saja, itu bisa," jelas Sofie di Jakarta, Selasa (21/3/2023).
Adapun tema yang diangkat pada karya kolaborasi kali ini adalah suprematism dengan menampilkan motif abstrak yang berfokus pada bentuk-bentuk geometri dasar. Sofie mengungkapkan, dirinya terinspirasi dari karya seni kontemporer beraliran gaya geometrics. Penyatuan kolaborasi Sofie dan Rose Ma.Lina adalah pada penentuan warna dan koleksi busana.
"Untuk warnanya perpaduan gaya warna khas Rose.Ma.Lina dengan kecenderungannya yang mencolok dan full color. Saya mewujudkan di koleksi bajunya dengan koleksi ready to wear sebanyak 32 looks," ujar pria yang telah menggeluti dunia fashion design sejak 1990-an ini.
Bahan material kain yang digunakan pada karya busananya, menggunakan kain sutra, linen, dan katun. Dengan warna dominasi hitam-putih yang dipadukan dengan warna-warna eksentrik seperti merah, orange, dan biru. Sofie mengaku, koleksi terbarunya bersama Vie Silvi mendapat respon positif dari pecinta fashion tanah air.
Karya kolaborasi Rose.Ma.Lina x Sofie meluncurkan 32 looks dengan konsep ready to wear. Market segmen untuk koleksi terbaru ini, menyasar usia matang 25 - 40 tahun. Dengan harga jual mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 3 juta per produk.
Selain itu, label busana muslim Buttonscarves masih setia dengan garis desainnya yang feminin dan elegan. Namun pada koleksinya kali ini Buttonscarves menawarkan sesuatu yang sepertinya masih jarang digarap di ranah busana muslim yakni tailoring.
Gaya tailoring diwujudkan dalam rupa blazer dan mantel yang dikenakan bersama blus, rok, ataupun celana panjang.Keberagaman material juga turut jadi focal point dari koleksi bertajuk The Dream Capsules ini yang mana memakai denim, jacquard, rajutan, satin, dan denim.
Di tengah tren busana muslim yang feminin dengan dominasi warna pastel dan detail cantik nan berkilauan, sederet desainer dengan karyanya mencoba menawarkan gaya lain yang mencuri perhatian saat bulan Ramadan tahun ini.
Alhasil, Industri fashion muslim memang semakin digemari. Pasar busana muslim pun semakin berkembang pesat di seluruh dunia. Terlebih menjelang Ramadan, fashion busana muslim banyak dicari untuk dikenakan pada momen bulan suci.
Salah satunya karya kolaborasi Rose.Ma.Lina x Sofie kembali hadir menyapa pecinta fashion tanah air. Dua perancang busana kondang ini, memamerkan koleksi terbaru mereka pada ajang Muslim Fashion Festival alias Muffest+ 2023 di The Westin Jakarta, pekan lalu.
Kesempatan itu, tak dilewatkan oleh Hadriani Ahmad Sofiyulloh. Pemilik brand fashion, Sofie Design ini kembali menampilkan karya kontemporer bersama rekanan Rose.Ma.Lina milik Vie Silvi.
Meski dipamerkan pada ajang Muslim Fashion Festival, Sofie sapaan akrab Sofiyulloh, menegaskan karya busana kolaborasinya bersama Rose.Ma.Lina tidak hanya diperuntukkan bagi kalangan muslim. Melainkan untuk berbagai kalangan dengan konsep yang mudah dipadupadankan.
"Busana ini dipakai muslim bisa, non muslim juga bisa. Tergantung padu padan. Misal kalau yang non muslim, memakai dress-nya saja, itu bisa," jelas Sofie di Jakarta, Selasa (21/3/2023).
Adapun tema yang diangkat pada karya kolaborasi kali ini adalah suprematism dengan menampilkan motif abstrak yang berfokus pada bentuk-bentuk geometri dasar. Sofie mengungkapkan, dirinya terinspirasi dari karya seni kontemporer beraliran gaya geometrics. Penyatuan kolaborasi Sofie dan Rose Ma.Lina adalah pada penentuan warna dan koleksi busana.
"Untuk warnanya perpaduan gaya warna khas Rose.Ma.Lina dengan kecenderungannya yang mencolok dan full color. Saya mewujudkan di koleksi bajunya dengan koleksi ready to wear sebanyak 32 looks," ujar pria yang telah menggeluti dunia fashion design sejak 1990-an ini.
Bahan material kain yang digunakan pada karya busananya, menggunakan kain sutra, linen, dan katun. Dengan warna dominasi hitam-putih yang dipadukan dengan warna-warna eksentrik seperti merah, orange, dan biru. Sofie mengaku, koleksi terbarunya bersama Vie Silvi mendapat respon positif dari pecinta fashion tanah air.
Karya kolaborasi Rose.Ma.Lina x Sofie meluncurkan 32 looks dengan konsep ready to wear. Market segmen untuk koleksi terbaru ini, menyasar usia matang 25 - 40 tahun. Dengan harga jual mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 3 juta per produk.
Selain itu, label busana muslim Buttonscarves masih setia dengan garis desainnya yang feminin dan elegan. Namun pada koleksinya kali ini Buttonscarves menawarkan sesuatu yang sepertinya masih jarang digarap di ranah busana muslim yakni tailoring.
Gaya tailoring diwujudkan dalam rupa blazer dan mantel yang dikenakan bersama blus, rok, ataupun celana panjang.Keberagaman material juga turut jadi focal point dari koleksi bertajuk The Dream Capsules ini yang mana memakai denim, jacquard, rajutan, satin, dan denim.
(hri)