Strong Sisters Indonesia Ajak Perempuan Indonesia Miliki Kualitas Hidup yang Baik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komunitas Strong Sisters Indonesia (SSI) mengajak perempuan Tanah Air untuk berolahraga bersama dalam perayaan Hari Perempuan Internasional.
Mengusung tema Make Fit Happen, acara ini digelar pada akhir pekan lalu di Gedung Telkomsel Smart Office Jakarta. Olahraga yang dilakukan berbasis latihan kekuatan dan dipimpin tim pelatih dari SSI yang bersertifikasi APKI.
Selain berolahraga, kegiatan Make Fit Happen ini sendiri diisi dengan games dan sharing session bersama ketua dan edukator SSI lainnya.
Ketua komunitas SSI, coach Adelia Anastasia mengatakan, pihaknya yakin bahwa perempuan berhak memiliki tingkat kualitas hidup yang baik tanpa dibatasi oleh bobot tubuh, standar kecantikan atau apapun latar belakangnya.
"Kualitas hidup yang baik untuk perempuan tersebut salah satunya dapat dicapai melalui kebugaran, sehingga akan menimbulkan efek rasa berdaya pada diri. Ketika perempuan merasa berdaya, maka banyak hal luar biasa dapat diciptakan," tutur coach Adelia di sela-sela kegiatan Make Fit Happen.
Sementara, salah satu Edukator SSI, coach Imel menegaskan bahwa menjadi kuat dan bugar adalah hak semua orang, perempuan maupun laki-laki.
"Seperti kalistenik yang aku tekuni hingga sekarang, bisa banget menjadi pilihan untuk perempuan berlatih berbasis kekuatan karena bisa dilakukan di mana saja tanpa menggunakan terlalu banyak peralatan," tuturnya.
Coach Adelia pun berharap SSI ke depannya memilki lebih banyak terobosan dan inovasi baru yang positif. "Oleh karena itu, jangan lupa ikuti akun media sosial SSI," kata dia.
Untuk diketahui, SSI merupakan platform untuk perempuan Indonesia mendapatkan edukasi tentang kesehatan dan kebugaran. Berdiri sejak 2018, komunitas SSI memiliki visi dan misi mewujudkan perempuan Indonesia yang bugar, percaya diri dan merdeka dalam menentukan apa yang terbaik untuk dirinya.
"Topik yang diangkat tidak hanya kesehatan fisik, namun juga mental serta meluruskan isu-isu perempuan yang sudah banyak berkembang di kultur sosial masyarakat, di mana sangat berkaitan erat dengan tingkat kualitas hidup perempuan," pungkas Adelia.
Mengusung tema Make Fit Happen, acara ini digelar pada akhir pekan lalu di Gedung Telkomsel Smart Office Jakarta. Olahraga yang dilakukan berbasis latihan kekuatan dan dipimpin tim pelatih dari SSI yang bersertifikasi APKI.
Selain berolahraga, kegiatan Make Fit Happen ini sendiri diisi dengan games dan sharing session bersama ketua dan edukator SSI lainnya.
Ketua komunitas SSI, coach Adelia Anastasia mengatakan, pihaknya yakin bahwa perempuan berhak memiliki tingkat kualitas hidup yang baik tanpa dibatasi oleh bobot tubuh, standar kecantikan atau apapun latar belakangnya.
"Kualitas hidup yang baik untuk perempuan tersebut salah satunya dapat dicapai melalui kebugaran, sehingga akan menimbulkan efek rasa berdaya pada diri. Ketika perempuan merasa berdaya, maka banyak hal luar biasa dapat diciptakan," tutur coach Adelia di sela-sela kegiatan Make Fit Happen.
Sementara, salah satu Edukator SSI, coach Imel menegaskan bahwa menjadi kuat dan bugar adalah hak semua orang, perempuan maupun laki-laki.
"Seperti kalistenik yang aku tekuni hingga sekarang, bisa banget menjadi pilihan untuk perempuan berlatih berbasis kekuatan karena bisa dilakukan di mana saja tanpa menggunakan terlalu banyak peralatan," tuturnya.
Coach Adelia pun berharap SSI ke depannya memilki lebih banyak terobosan dan inovasi baru yang positif. "Oleh karena itu, jangan lupa ikuti akun media sosial SSI," kata dia.
Untuk diketahui, SSI merupakan platform untuk perempuan Indonesia mendapatkan edukasi tentang kesehatan dan kebugaran. Berdiri sejak 2018, komunitas SSI memiliki visi dan misi mewujudkan perempuan Indonesia yang bugar, percaya diri dan merdeka dalam menentukan apa yang terbaik untuk dirinya.
"Topik yang diangkat tidak hanya kesehatan fisik, namun juga mental serta meluruskan isu-isu perempuan yang sudah banyak berkembang di kultur sosial masyarakat, di mana sangat berkaitan erat dengan tingkat kualitas hidup perempuan," pungkas Adelia.
(nug)