Perkuat Ekosistem Perfilman Nasional, Sandiaga Gelar Pemutaran dan Diskusi Film di IKJ

Rabu, 22 Maret 2023 - 09:18 WIB
loading...
Perkuat Ekosistem Perfilman...
Kemenparekraf melalui program Festival Film Bulanan berkolaborasi dengan FFTV IKJ menggelar acara bertajuk Benih Perfilman Indonesia. / Foto: ist
A A A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui program Festival Film Bulanan berkolaborasi dengan Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta (FFTV IKJ) menggelar acara bertajuk ‘Benih Perfilman Indonesia’.

Acara pemutaran dan diskusi film ini menayangkan film berjudul Darah dan Doa, sebuah film nasional yang diproduksi pada tahun 1950 karya sutradara legendaris Indonesia, Oesman Ismail.

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno , Direktur Musik, Film, dan Animasi, Mohammad Amin, Rektor IKJ, Indah Tjahjawulan, dan Dekan FFTV IKJ, Hanief Jerry turut hadir secara online untuk mengapresiasi acara kolaborasi antara Kemenparekraf dan institusi pendidikan, IKJ ini.



Kemudian dilanjutkan dengan pemutaran 5 film pemenang Festival Film Bulanan 2022, yaitu Gemintang, Memorabilia, Cerita di Waktu yang Salah, Maramba, dan Semayam serta 2 film produksi IKJ, yaitu Geumulis Ratna serta Pungkasaning Pangarep.

Lalu ada juga diskusi film nasional dengan tema “Benih Perfilman dan Pentingnya Film Dalam Dunia Pariwisata” dengan beberapa narasumber yaitu Penata Suara Film Geumulis Ratna, Misbahol Amin, Sutradara Film Geumulis Ratna, Mugni Husni Ramdani, Penulis Skenario Film Pungkasaning Pangarep, Muhammad Iqbal Yunus, Sutradara Film Pungkasaning Pangarep, Anjas Mulia A., Sutradara dan Videografer Dokumenter, Ilham Nasbir Saini, dan perwakilan dari Festival Film Bulanan, Abdul Manaf.

Kegiatan-kegiatan tersebut, diungkapkan oleh Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno, sebagai bentuk selebrasi terhadap Hari Film Nasional. “Semoga melalui kegiatan pemutaran film dan diskusi forum nasional ini menjadi pemantik untuk kita, khususnya para filmmaker, semakin kreatif dan inovatif dalam memajukan dan memperkuat ekosistem perfilman nasional,” ujar Sandiaga.

Kegiatan pemutaran dan diskusi film ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan yang diadakan Festival Film Bulanan pada bulan Maret ini.

Lebih lanjut disampaikan, program Festival Film Bulanan terus diupayakan bisa menjadi motor penggerak untuk produksi film. “Mari kita berkolaborasi mencapai target peningkatan pemulihan di tahun 2024 – 2025 dan menciptakan 4,4 juta lapangan kerja yang berkualitas,” ujar Sandiaga.

Sandiaga memaparkan kalau industri perfilman memiliki potensi yang luar biasa dan kontribusinya terhadap ekonomi kreatif semakin meningkat. Pada tahun 2021 PDB industri film, animasi, dan video meningkat 6,31% dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp2,69 triliun dan produksi film dapat menjadi lokomotif bagi sub sektor pariwisata dan ekonomi kreatif lainnya.

Dalam banyak kasus, film bisa menginspirasi orang untuk melakukan perjalanan ke destinasi tertentu. Contohnya Film Eat, Pray, Love yang meningkatkan wisatawan yang berkunjung ke Bali. Sandiaga yakin karya film produksi filmmaker lokal juga bisa memberikan impact yang besar terhadap pariwisata Indonesia.

“Oleh karena itu, kita perlu meningkatkan film-film di destinasi, mengangkat produk ekonomi kreatif lokal kita, dan kita harapkan komitmen kita di program Festival Film Bulanan ini langsung konkret memfasilitasi dan memperluas jaringan para filmmaker yang juga saya harapkan merangkul komunitas film lokal,” pungkas Sandiaga.

Hal senada tentang film yang sebaiknya mengangkat hal-hal lokal khas Indonesia juga disampaikan oleh salah satu narasumber dalam diskusi film, yaitu Ilham Nasbir Saini. Sutradara dan Videografer Dokumenter ini berpendapat jika filmmaker bisa membuat karya yang mengandung unsur lokal dari daerah. “Saya berharap filmmaker bisa membuat karya jangan yang mainstream, tapi buatlah karya yang mengangkat hal-hal lokal yang ada di sekitar kita,” kata Ilham.

Acara selebrasi Hari Film Nasional ini dihadiri oleh berbagai kalangan. Mulai dari para civitas akademika, pejabat pemerintah, komunitas film dan masyarakat umum.



Berbagai kalangan tersebut adalah orang-orang yang terlibat dalam menyiapkan skill para filmmaker dan memberikan pengetahuan tentang elemen-elemen perfilman sehingga bisa dijadikan benih-benih yang berkualitas serta berdaya saing, siap menghasilkan produk-produk film kreatif dan memajukan film Indonesia, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2389 seconds (0.1#10.140)