11 Gejala Penyakit Virus Marburg yang Disebut Kemenkes Mirip Demam Berdarah

Rabu, 29 Maret 2023 - 10:40 WIB
loading...
11 Gejala Penyakit Virus Marburg yang Disebut Kemenkes Mirip Demam Berdarah
Gejala penyakit virus Marburg penting diketahui masyarakat. Sebab, menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) gejalanya mirip dengan demam berdarah. Foto/Ilustrasi/Dok.Sindonews
A A A
JAKARTA - Gejala penyakit virus Marburg penting diketahui masyarakat. Sebab, menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) gejalanya mirip dengan demam berdarah.

Juru Bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril menjelaskan bahwa gejala penyakit virus Marburg itu mirip dengan demam berdarah, tifus, atau malaria. Karena gejalanya hampir sama, identifikasi penyakit dianggap susah.

"Pada gejala perdarahan melalui muntah atau feses, kejadian biasanya muncul pada hari ke-5 sampai hari ke-7," ungkap laporan Kemenkes, Rabu (29/3/2023).

Penyakit Virus Marburg jadi perhatian Kemenkes saat ini, karena angka fatalitas mencapai 88 persen. Artinya, besar kemungkinan orang yang terinfeksi virus ini meninggal dunia.



Tingginya risiko kematian akibat penyakit ini harus disikapi serius. Masyarakat pun diimbau untuk segera ke dokter jika mengalami gejala mirip demam berdarah.

Secara detail, Kemenkes memberitahu gejala penyakit virus Marburg yang harus diperhatikan supaya penanganan medis jangan sampai terlambat diberikan.

Lantas apa saja gejala penyakit virus Marburg?

Berikut 11 gejala penyakit virus Marburg menurut Kementerian Kesehatan:

1. Demam tinggi

2. Sakit kepala

3. Nyeri otot

4. Mual

5. Muntah

6. Diare

7. Perdarahan pada hidung

8. Perdarahan pada gusi

9. Perdarahan pada Miss V

10. Perdarahan melalui muntah

11. Perdarahan melalui feses

Dijelaskan lebih lanjut oleh dr Syahril bahwa virus Marburg menular lewat cairan tubuh langsung dari kelelawar atau primate.

"Kelelawar host alami virus Marburg adalah jenis Rousettus aegyptiacus yang bukan merupakan spesies asli Indonesia dan belum ditemukan di Indonesia," katanya.

"Walau gak ditemukan di sini, Indonesia masuk dalam jalur mobilisasi kelelawar ini," tambah dr Syahril.

Nah, penularan virus ke manusia terjadi melalui kontak langsung dengan orang atau hewan yang terinfeksi. "Penularan juga bisa terjadi melalui benda yang terkontaminasi virus Marburg," jelas Jubir Kemenkes itu.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1338 seconds (0.1#10.140)