Lewat Gerakan BISA, Bintan Optimalkan Desa Wisata di Era New Normal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Deputi Kebijakan Strategis melanjutkan program BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman) yang berlangsung di sejumlah destinasi di Kepulauan Riau . Setelah di Pantai Nongsa, Kota Batam, kegiatan berlanjut di Kabupaten Bintan, tepatnya Pantai Trikora KM 52.
(Baca juga: Perjalanan Panjang Kue Pie hingga Dikenal di Seluruh Dunia )
Deputi Kebijakan Strategis Kemenparekraf /Baparekraf, Kurleni Ukar mengatakan, gerakan BISA merupakan implementasi dari arahan Presiden Joko Widodo untuk gerakan perlindungan sosial bagi pelaku dan usaha pariwisata dan ekonomi kreatif , melalui semacam gerakan padat karya dan memberikan stimulus bagi para pelaku usaha di sektor parekraf.
"Program ini juga bertujuan untuk mengoptimalkan pelaku usaha parekraf dalam menangani dan meningkatkan kebersihan, keindahan, kesehatan, dan keamanan masyarakat di Desa Wisata untuk menghadapi kondisi new normal Covid-19 ," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima SINDOnews , Minggu (19/7).
Dalam kegiatan yang berlangsung di Pantai Trikora KM 52 Bintan dilakukan kegiatan bersih-bersih pantai dengan melibatkan pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif di sekitar destinasi dan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan. Dalam kegiatan itu Kemenparekraf/Baparekraf juga menyerahkan bantuan peralatan dan sarana kebersihan serta kompensasi untuk para pekerja.
Pantai Trikora KM 52 sendiri merupakan kawasan objek wisata pantai milik pemda yang merupakan publik area dan ramai dikunjungi wisatawan sebelum pandemi Covid-19 .
(Baca juga: Trik Mix & Match Atasan dengan Rok Ruffle untuk Busana Harian )
Sementara itu, Sekretaris Deputi Kebijakan Strategis Kemenparekraf /Baparekraf, Hariyanto saat peluncuran program BISA di pantai Trikora KM 52 Bintan, Kepulauan Riau, Sabtu (18/7), mengapresiasi para pelaku parekraf dan masyarakat yang ikut menyuksekan program BISA di Bintan.
"Gerakan BISA ini dalam rangka sosialisasi adaptasi kenormalan baru yang produktif dan aman dari Covid-19 . Kami terus mendorong melakukan penerapan, pengawasan dan uji coba penerapan protokol kesehatan pada destinasi wisata, usaha pariwisata dan ekonomi kreatif ," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bintan, Wan Rudi Iskandar mengungkapkan, kegiatan ini merupakan rangkaian gotong royong untuk mengatasi dampak Covid-19 dan menciptakan kondisi bersih dan aman dalam fase adaptasi kebiasaan baru ke depannya.
"Kami berharap program ini tetap berjalan, baik di rumah maupun tempat umum dalam menciptakan budaya kebersihan dan sebagai upaya untuk membangun dukungan partisipasi masyarakat. Karena Bintan merupakan salah satu kabupaten yang saat ini merupakan zona hijau dan siap menyongsong era kenormalan baru dan menyambut kembali kedatangan wisatawan," paparnya.
(Baca juga: Olahan Cumi Dipadu Sambal Dabu-Dabu, Penyuka Asin-Pedas Pasti Suka )
Selain di Pantai Trikora KM 52, kegiatan BISA di Kabupaten Bintan juga dilangsungkan di Padang Pasir Busung dengan melibatkan para pelaku usaha parekraf di sekitar lokasi.
(Baca juga: Perjalanan Panjang Kue Pie hingga Dikenal di Seluruh Dunia )
Deputi Kebijakan Strategis Kemenparekraf /Baparekraf, Kurleni Ukar mengatakan, gerakan BISA merupakan implementasi dari arahan Presiden Joko Widodo untuk gerakan perlindungan sosial bagi pelaku dan usaha pariwisata dan ekonomi kreatif , melalui semacam gerakan padat karya dan memberikan stimulus bagi para pelaku usaha di sektor parekraf.
"Program ini juga bertujuan untuk mengoptimalkan pelaku usaha parekraf dalam menangani dan meningkatkan kebersihan, keindahan, kesehatan, dan keamanan masyarakat di Desa Wisata untuk menghadapi kondisi new normal Covid-19 ," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima SINDOnews , Minggu (19/7).
Dalam kegiatan yang berlangsung di Pantai Trikora KM 52 Bintan dilakukan kegiatan bersih-bersih pantai dengan melibatkan pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif di sekitar destinasi dan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan. Dalam kegiatan itu Kemenparekraf/Baparekraf juga menyerahkan bantuan peralatan dan sarana kebersihan serta kompensasi untuk para pekerja.
Pantai Trikora KM 52 sendiri merupakan kawasan objek wisata pantai milik pemda yang merupakan publik area dan ramai dikunjungi wisatawan sebelum pandemi Covid-19 .
(Baca juga: Trik Mix & Match Atasan dengan Rok Ruffle untuk Busana Harian )
Sementara itu, Sekretaris Deputi Kebijakan Strategis Kemenparekraf /Baparekraf, Hariyanto saat peluncuran program BISA di pantai Trikora KM 52 Bintan, Kepulauan Riau, Sabtu (18/7), mengapresiasi para pelaku parekraf dan masyarakat yang ikut menyuksekan program BISA di Bintan.
"Gerakan BISA ini dalam rangka sosialisasi adaptasi kenormalan baru yang produktif dan aman dari Covid-19 . Kami terus mendorong melakukan penerapan, pengawasan dan uji coba penerapan protokol kesehatan pada destinasi wisata, usaha pariwisata dan ekonomi kreatif ," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bintan, Wan Rudi Iskandar mengungkapkan, kegiatan ini merupakan rangkaian gotong royong untuk mengatasi dampak Covid-19 dan menciptakan kondisi bersih dan aman dalam fase adaptasi kebiasaan baru ke depannya.
"Kami berharap program ini tetap berjalan, baik di rumah maupun tempat umum dalam menciptakan budaya kebersihan dan sebagai upaya untuk membangun dukungan partisipasi masyarakat. Karena Bintan merupakan salah satu kabupaten yang saat ini merupakan zona hijau dan siap menyongsong era kenormalan baru dan menyambut kembali kedatangan wisatawan," paparnya.
(Baca juga: Olahan Cumi Dipadu Sambal Dabu-Dabu, Penyuka Asin-Pedas Pasti Suka )
Selain di Pantai Trikora KM 52, kegiatan BISA di Kabupaten Bintan juga dilangsungkan di Padang Pasir Busung dengan melibatkan para pelaku usaha parekraf di sekitar lokasi.
(nug)