; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Alasan Berat Badan Naik saat Puasa dan Cara Mengatasinya
loading...
Berat badan naik saat puasa kerap dialami banyak orang. Kondisi ini umumnya disebabkan karena kebiasaan tidak sehat yang dilakukan selama bulan Ramadan. Foto/Prevention
A
A
A
JAKARTA - Berat badan naik saat puasa kerap dialami banyak orang. Kondisi ini umumnya disebabkan karena beberapa kebiasaan tidak sehat yang tanpa disadari dilakukan selama bulan Ramadan.
Puasa, dikatakan ahli gizi dr. Marya W. Haryono. Mgizi, SpGK baik untuk kesehatan tubuh. Di mana praktik ini bisa menjadi detoks. Namun, berat badan naik disebabkan karena ketidakmampuan mengontrol diri saat berbuka puasa .
“Buka puasa banyak yang jadi balas dendam. Langsung makan gorengan, minumnya kolak, terus sirup,” kata dr Marya di Jakarta baru-baru ini.
“Kalau dihitung itu makanan dan minuman berapa kalori coba? Udah manis ditambah sama gorengan," sambungnya.
Makan dan minuman manis berlebihan, dijelaskan dr Marya akan menumpuk kalori yang menjadi penyebab berat badan naik. Kondisi ini akan diperparah dengan momen buka puasa bersama.
Di mana bertemu teman dan makan bersama, disebut dr Marya sering membuat banyak orang lupa diri. Akibatnya mengonsumsi makanan dan minuman berlebihan dan tidak terkontrol.
“Belum lagi saat buka puasa bersama. Ketemu sama temen kan seneng tuh. Ketawa-ketawa, jadi lupa untuk kontrol diri makan dan minum. Tidak perhatikan ini sehat atau tidak,” jelas dr Marya.
“Dikonsumsimya dalam jumlah besar lagi. Akibatnya berat badan pun naik," tambahnya.
Sementara itu, Dr dr Samuel Oetoro, MS, SpGK menyarankan untuk menurunkan berat badan saat puasa dengan memperhatikan 3 J. Yaitu jumlah, jenis dan jadwal pola makan.
“Jumlah, kalau mau menurunkan berat badan harus lebih sedikit dari kebutuhan. Sederhananya, kurangi porsi makan seperempat porsi dari yang biasanya. Ini sudah mengurangi berat badan," saran dr Samuel.
“Saat puasa ya jadwal makannya diubah saja. Kalau biasanya makan pagi, siang dan malam, maka saat puasa makan siangnya dipecah 50 persen ke makan sahur dan 50 persen ke makan saat berbuka," lanjutnya.
Pastikan juga makanan yang dikonsumsi sehat. Hindari konsumsi gorengan lantaran tinggi lemak dan meningkatkan risiko berat badan naik. Sebagai gantinya, perbanyak sayur dan buah yang banyak mengandung serat sehingga bisa kenyang lebih lama.
Puasa, dikatakan ahli gizi dr. Marya W. Haryono. Mgizi, SpGK baik untuk kesehatan tubuh. Di mana praktik ini bisa menjadi detoks. Namun, berat badan naik disebabkan karena ketidakmampuan mengontrol diri saat berbuka puasa .
“Buka puasa banyak yang jadi balas dendam. Langsung makan gorengan, minumnya kolak, terus sirup,” kata dr Marya di Jakarta baru-baru ini.
“Kalau dihitung itu makanan dan minuman berapa kalori coba? Udah manis ditambah sama gorengan," sambungnya.
Makan dan minuman manis berlebihan, dijelaskan dr Marya akan menumpuk kalori yang menjadi penyebab berat badan naik. Kondisi ini akan diperparah dengan momen buka puasa bersama.
Di mana bertemu teman dan makan bersama, disebut dr Marya sering membuat banyak orang lupa diri. Akibatnya mengonsumsi makanan dan minuman berlebihan dan tidak terkontrol.
“Belum lagi saat buka puasa bersama. Ketemu sama temen kan seneng tuh. Ketawa-ketawa, jadi lupa untuk kontrol diri makan dan minum. Tidak perhatikan ini sehat atau tidak,” jelas dr Marya.
“Dikonsumsimya dalam jumlah besar lagi. Akibatnya berat badan pun naik," tambahnya.
Sementara itu, Dr dr Samuel Oetoro, MS, SpGK menyarankan untuk menurunkan berat badan saat puasa dengan memperhatikan 3 J. Yaitu jumlah, jenis dan jadwal pola makan.
“Jumlah, kalau mau menurunkan berat badan harus lebih sedikit dari kebutuhan. Sederhananya, kurangi porsi makan seperempat porsi dari yang biasanya. Ini sudah mengurangi berat badan," saran dr Samuel.
“Saat puasa ya jadwal makannya diubah saja. Kalau biasanya makan pagi, siang dan malam, maka saat puasa makan siangnya dipecah 50 persen ke makan sahur dan 50 persen ke makan saat berbuka," lanjutnya.
Pastikan juga makanan yang dikonsumsi sehat. Hindari konsumsi gorengan lantaran tinggi lemak dan meningkatkan risiko berat badan naik. Sebagai gantinya, perbanyak sayur dan buah yang banyak mengandung serat sehingga bisa kenyang lebih lama.
(dra)
Explore More