Apa Dampak Negatif Berhubungan Badan di Usia Remaja seperti yang Dilakukan AG
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hakim tunggal Sri Wahyuni yang menangani kasus penganiayaan Cristalino David Ozora Latumahina mengungkapkan fakta yang cukup mengejutkan. Terdakwa AG disebut sudah aktif melakukan hubungan seks di usianya yang masih 15 tahun.
Disebutkan juga bahwa AG telah melakukan hubungan layaknya suami-istri dengan Mario Dandy hingga 5 kali.
Hubungan seks di usia remaja seperti yang dilakukan AG ini sejatinya memberikan risiko negatif jangka panjang. Berhubungan seks di usia remaja terbilang berbahaya, baik secara fisik maupun mental.
Psikolog John Morris, dalam laman news-medical.net, menyampaikan bahwa melakukan hubungan seks di usia remaja bukan tanpa konsekuensi. Itu bisa membuat seorang remaja rentan depresi hingga masalah peradangan di masa dewasa.
Rekan John Morris, Zachary Weil menambahkan, masalah di sistem saraf juga bisa terjadi, karena di usia remaja sistem saraf masih berkembang dan ketika hubungan seks sudah dilakukan saat remaja, itu bisa berdampak serius di masa dewasa.
"Sistem saraf terus berkembang seiring bertambahnya usia dan ketika seseorang melakukan seks sebelum masa dewasa, itu akan memengaruhi perilaku dan fisiologis reproduksi saat dewasa kelak," ungkap Weil, seperti dikutip dari news-medical.net, Rabu (11/4/2023).
Sementara, Center for Young Women's Health melalui laman resminya menyebutkan bahwa ada beberapa kemungkinan efek negatif lain ketika seorang remaja sudah berhubungan seks. Misalnya, si remaja bisa merasa buruk atau bahkan bersalah jika melakukan hubungan seks sebelum menikah, terlebih jika dia meyakini itu bertentangan dengan norma agama dan budaya.
Di samping itu, terdapat risiko infeksi menular seksual, lantaran hubungan seks dilakukan pada kondisi yang tidak siap. Risiko hamil yang tidak direncanakan juga kemungkinan besar terjadi, dan ini membuat remaja tidak siap melindungi diri mereka sendiri.
Dengan sejmlah efek negatif, sangat disarankan agar tidak melakukan seks saat remaja. Pertimbangkan dampak buruk ini sebelum memutuskan untuk melakukan seks di usia remaja.
"Memutuskan untuk melakukan hubungan seksual adalah keputusan penting, karena melibatkan tubuh dan emosi. Anda perlu pastikan apa yang akan dilakukan adalah keputusan yang tepat," jelas Center for Young Women's Health.
Kumpulkan beberapa daftar pertimbangan sebelum memutuskan berhubungan seks, termasuk apakah itu sesuatu yang benar diinginkan atau atas dasar dorongan orang lain, apakah ini waktu yang tepat melepas sesuatu yang 'spesial', coba pertimbangkan perasaan setelah melakukan itu akan seperti apa.
"Jangan biarkan orang lain menekan Anda untuk berhubungan seks jika Anda tidak mau. Keputusan seks kali pertama adalah murni milik Anda, bukan milik orang lain," sebut laporan tersebut.
"Sangat tidak apa-apa jika Anda menunggu waktu yang tepat untuk melakukan hubungan seksual."
Dengan demikian, berhubungan seks di masa remaja memiliki konsekuensi serius bukan hanya untuk fisik, tapi juga mental. Pastikan melakukan hubungan seks memang di momen yang tepat ketika Anda sudah siap, pastinya setelah sah menjadi suami istri.
Disebutkan juga bahwa AG telah melakukan hubungan layaknya suami-istri dengan Mario Dandy hingga 5 kali.
Hubungan seks di usia remaja seperti yang dilakukan AG ini sejatinya memberikan risiko negatif jangka panjang. Berhubungan seks di usia remaja terbilang berbahaya, baik secara fisik maupun mental.
Psikolog John Morris, dalam laman news-medical.net, menyampaikan bahwa melakukan hubungan seks di usia remaja bukan tanpa konsekuensi. Itu bisa membuat seorang remaja rentan depresi hingga masalah peradangan di masa dewasa.
Rekan John Morris, Zachary Weil menambahkan, masalah di sistem saraf juga bisa terjadi, karena di usia remaja sistem saraf masih berkembang dan ketika hubungan seks sudah dilakukan saat remaja, itu bisa berdampak serius di masa dewasa.
"Sistem saraf terus berkembang seiring bertambahnya usia dan ketika seseorang melakukan seks sebelum masa dewasa, itu akan memengaruhi perilaku dan fisiologis reproduksi saat dewasa kelak," ungkap Weil, seperti dikutip dari news-medical.net, Rabu (11/4/2023).
Sementara, Center for Young Women's Health melalui laman resminya menyebutkan bahwa ada beberapa kemungkinan efek negatif lain ketika seorang remaja sudah berhubungan seks. Misalnya, si remaja bisa merasa buruk atau bahkan bersalah jika melakukan hubungan seks sebelum menikah, terlebih jika dia meyakini itu bertentangan dengan norma agama dan budaya.
Di samping itu, terdapat risiko infeksi menular seksual, lantaran hubungan seks dilakukan pada kondisi yang tidak siap. Risiko hamil yang tidak direncanakan juga kemungkinan besar terjadi, dan ini membuat remaja tidak siap melindungi diri mereka sendiri.
Dengan sejmlah efek negatif, sangat disarankan agar tidak melakukan seks saat remaja. Pertimbangkan dampak buruk ini sebelum memutuskan untuk melakukan seks di usia remaja.
"Memutuskan untuk melakukan hubungan seksual adalah keputusan penting, karena melibatkan tubuh dan emosi. Anda perlu pastikan apa yang akan dilakukan adalah keputusan yang tepat," jelas Center for Young Women's Health.
Kumpulkan beberapa daftar pertimbangan sebelum memutuskan berhubungan seks, termasuk apakah itu sesuatu yang benar diinginkan atau atas dasar dorongan orang lain, apakah ini waktu yang tepat melepas sesuatu yang 'spesial', coba pertimbangkan perasaan setelah melakukan itu akan seperti apa.
"Jangan biarkan orang lain menekan Anda untuk berhubungan seks jika Anda tidak mau. Keputusan seks kali pertama adalah murni milik Anda, bukan milik orang lain," sebut laporan tersebut.
"Sangat tidak apa-apa jika Anda menunggu waktu yang tepat untuk melakukan hubungan seksual."
Dengan demikian, berhubungan seks di masa remaja memiliki konsekuensi serius bukan hanya untuk fisik, tapi juga mental. Pastikan melakukan hubungan seks memang di momen yang tepat ketika Anda sudah siap, pastinya setelah sah menjadi suami istri.
(nug)