Fenomena Pengobatan Tradisional ala Ida Dayak dan Bang Man, Benarkah Bisa Sembuhkan Patah Tulang?

JAKARTA - Setelah Ida Dayak, belakangan muncul lagi sosok bernama Bang Man asal Aceh yang dipercaya bisa menyembuhkan patah tulang. Hadirnya sosok-sosok "ahli tulang" tersebut menjadi bukti bahwa di Indonesia pengobatan tradisional masih digandrungi masyarakat.

Salah satu alasannya, menurut Sosiolog Universitas Indonesia Ida Ruwaida, karena rasa frustasi tidak mendapat kesembuhan dari pengobatan medis yang sebelumnya dijalani.

"Pengobatan alternatif dipilih ketika yang bersangkutan, pasien, atau keluarga sudah menghadapi sakit bertahun-tahun, diobati secara medis, tapi belum banyak menjanjikan," ungkap Ida, dikutip dari laman resmi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia, Rabu (12/4/2023).



"Dan ketika ada tawaran seperti yang dilakukan Ida Dayak atau Bang Man, itu dianggap sebagai satu hal yang diharapkan bisa menyembuhkan. Istilah lainnya, seperti ada harapan baru," tambahnya.

Biaya yang terjangkau, sambung Ida, menjadi alasan lain pengobatan alternatif ramai dipilih masyarakat. Atau juga karena alasan keterbatasan akses ke pengobatan modern.

Di sisi lain, apakah benar pijatan atau kusuk yang dilakukan sang ahli tulang mampu menyembuhkan penyakit? Pertanyaan ini banyak dilontarkan masyarakat.

Menjawab hal itu, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr. Adib Khumaidi, Sp.OT, meminta kepada masyarakat agar tetap periksa ke dokter untuk mendapatkan diagnosa kesembuhan yang benar.

"Saya mau mengingatkan kepada masyarakat, kalau pun sekarang ada yang berobat ke sana (pengobatan tradisional), kemudian ingin melihat atau ingin tahu ada kesembuhan atau tidak, (pasien) bisa dibawa ke dokter untuk dievaluasi lebih lanjut," papar dr. Adib.


Jadi, untuk tahu pasti soal kesembuhan dari terapi alternatif seperti yang dilakukan Ida Dayak maupun Bang Man, harus diperiksa terlebih dulu secara medis.

Lebih lanjut, jika masyarakat mempertanyakan soal kesembuhan dari terapi alternatif, Ketua Dewan Pakar Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) 2022-2025 Prof. Dr. dr. Ferdiansyah, Sp.OT(K) menjelaskan, perlu diilmiahkan dulu terapi alternatifnya.