Mudik Naik Transportasi Umum vs Kendaraan Pribadi, Mana Lebih Baik?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mudik menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia jelang Idul Fitri. Mereka tak sabar bertemu dan bersilaturahmi dengan keluarga besar di kampung halaman.
Momentum mudik ini pun menjadi topik hangat bagi Gaib Maruto Sigit, Jurnalis dan Pemimpin Redaksi MNC Radio Network, dalam acara Podcast Aksi Nyata Partai Perindo bertajuk Tips Mudik Aman, Asik Sepanjang Perjalanan, Kamis (13/4/2023).
Bagaimana tidak, diperkirakan akan ada 123 juta orang yang melakukan mudik di lebaran tahun 2023 ini.
Bicara mudik, tentu jenis transportasi menjadi hal yang paling disorot. Banyak masyarakat memilih mudik dengan transportasi umum, tapi tak jarang pula yang ingin pergi mengenakan kendaraan pribadi.
Lantas, manakah yang lebih baik, mudik dengan transportasi umum atau kendaraan pribadi?
Gaib mengatakan, perjalanan mudik lebih terasa nyaman bila menggunakan transportasi umum. Bukan tanpa alasan, mudik dengan cara ini bisa membuat kita istirahat lebih maksimal ketimbang membawa kendaraan pribadi.
“Paling enak memang lebih nyaman pakai kendaraan umum. Kalau ingin jalan-jalan di (kampung) sana, tinggal sewa kendaraan pribadi,” ungkap Gaib.
Menurut Gaib, mudik dengan kendaraan pribadi akan membuat masyarakat cenderung membawa banyak barang yang membuat perjalanan tak nyaman. Meski begitu, tak ada salahnya jika banyak masyarakat tetap memilih mudik menggunakan kendaraan pribadi dengan alasan menghemat biaya tiket perjalanan.
Namun, harus ada beberapa hal yang diperhatikan. Salah satunya kenyamanan berkendara dengan mengurangi jumlah barang bawaan hingga memeriksa kondisi kendaraan tersebut.
“Bawa barang juga jangan kebanyakan. Di dalam mobil itu kita butuh ruang gerak. Biar nggak berantakan, leluasa, dan nyaman,” ungkap Gaib.
“Kendaraan pribadi kita, jangan baru dua hari mau mudik baru ke bengkel. Seminggu sebelum mudik, cek segalanya. Itu harus jauh-jauh hari dipastikan,” tambahnya.
Lebih lanjut Gaib mengingatkan masyarakat untuk tidak melupakan esensi mudik untuk bertemu keluarga. Maka itu, ada baiknya masyarakat membenahi niat bahwa mudik adalah momentum untuk silaturahmi bersama keluarga, sehingga tak perlu membawa barang yang berlebihan.
“Mudik yang asyik itu ialah yang sederhana dan niat untuk silaturahmi. Yang penting kita nyaman di perjalanan, aman, dan keluarga di kampung melihat kita,” tutupnya.
Momentum mudik ini pun menjadi topik hangat bagi Gaib Maruto Sigit, Jurnalis dan Pemimpin Redaksi MNC Radio Network, dalam acara Podcast Aksi Nyata Partai Perindo bertajuk Tips Mudik Aman, Asik Sepanjang Perjalanan, Kamis (13/4/2023).
Bagaimana tidak, diperkirakan akan ada 123 juta orang yang melakukan mudik di lebaran tahun 2023 ini.
Bicara mudik, tentu jenis transportasi menjadi hal yang paling disorot. Banyak masyarakat memilih mudik dengan transportasi umum, tapi tak jarang pula yang ingin pergi mengenakan kendaraan pribadi.
Lantas, manakah yang lebih baik, mudik dengan transportasi umum atau kendaraan pribadi?
Gaib mengatakan, perjalanan mudik lebih terasa nyaman bila menggunakan transportasi umum. Bukan tanpa alasan, mudik dengan cara ini bisa membuat kita istirahat lebih maksimal ketimbang membawa kendaraan pribadi.
“Paling enak memang lebih nyaman pakai kendaraan umum. Kalau ingin jalan-jalan di (kampung) sana, tinggal sewa kendaraan pribadi,” ungkap Gaib.
Menurut Gaib, mudik dengan kendaraan pribadi akan membuat masyarakat cenderung membawa banyak barang yang membuat perjalanan tak nyaman. Meski begitu, tak ada salahnya jika banyak masyarakat tetap memilih mudik menggunakan kendaraan pribadi dengan alasan menghemat biaya tiket perjalanan.
Namun, harus ada beberapa hal yang diperhatikan. Salah satunya kenyamanan berkendara dengan mengurangi jumlah barang bawaan hingga memeriksa kondisi kendaraan tersebut.
“Bawa barang juga jangan kebanyakan. Di dalam mobil itu kita butuh ruang gerak. Biar nggak berantakan, leluasa, dan nyaman,” ungkap Gaib.
“Kendaraan pribadi kita, jangan baru dua hari mau mudik baru ke bengkel. Seminggu sebelum mudik, cek segalanya. Itu harus jauh-jauh hari dipastikan,” tambahnya.
Lebih lanjut Gaib mengingatkan masyarakat untuk tidak melupakan esensi mudik untuk bertemu keluarga. Maka itu, ada baiknya masyarakat membenahi niat bahwa mudik adalah momentum untuk silaturahmi bersama keluarga, sehingga tak perlu membawa barang yang berlebihan.
“Mudik yang asyik itu ialah yang sederhana dan niat untuk silaturahmi. Yang penting kita nyaman di perjalanan, aman, dan keluarga di kampung melihat kita,” tutupnya.
(tsa)