Kelola THR dengan Bijak, Jangan Habiskan untuk Belanja Ingat juga Berasuransi

JAKARTA - Lebaran sudah di depan mata, THR sebentar lagi cair. Saat THR cair biasanya kita akan berpikir untuk belanja kebutuhan lebaran, barang diskon, atau yang sudah lama kita inginkan.

Hal ini boleh saja karena THR adalah bonus di luar pendapatan tetap yang sudah dialokasikan untuk membiayai kebutuhan rutin. Namun, jangan karena bonus lalu terlena. Tetaplah berhati-hati mengalokasikan penggunaan THR agar tidak merugi.

“THR dapat digunakan untuk kebutuhan lebaran termasuk untuk biaya mudik asalkan tidak habis dalam sekejap hingga kekurangan uang untuk membiayai pengeluaran, lalu akhirnya menggunakan kartu kredit.

Alangkah baiknya THR dikelola agar bermanfaat dan tidak habis begitu saja, “sebut Faculty Head of Sequis Training Academy of Excellence Samuji, MPD, CFP, CPC.

Samuji memberikan tips mengelola THR dengan prinsip sederhana, yakni berbasis persentase dalam setiap alokasi anggaran. Persentase alokasi dapat berbeda pada setiap orang tergantung pendapatan dan kebutuhannya.

Namun, dengan membuat perhitungan sedemikian rupa tujuannya agar THR dapat digunakan dengan optimal dan lebih bermanfaat untuk membantu memenuhi kebutuhan masa depan termasuk untuk anggaran asuransi jiwa dan asuransi kesehatan sebagai jaring pengaman demi hari esok yang lebih baik.

“Dimulai dengan menganggarkan dana THR untuk kewajiban Zakat Fitrah, berbagi berkah kepada asisten rumah tangga, pengasuh anak, dan sopir dengan alokasi sekitar 5 persen. Kemudian untuk kebutuhan lebaran dapat dialokasikan hingga 50 persen dan belanjalah dengan cerdas, misalnya manfaatkan promo dan diskon di marketplace yang harganya lebih murah, ujar Samuji.

Ia menambahkan, jika semua kebutuhan sudah terpenuhi maka dapat memenuhi keinginan yang tertunda. Lalu 20 persen untuk melunasi utang konsumtif, jangan lupa sisihkan sekitar 15 persen untuk pos dana darurat mengingat saat lebaran pun bisa saja terjadi risiko. Tersisalah 10 persen dari dana THR, ini bisa Anda alokasikan untuk pos masa depan seperti membayar premi asuransi kesehatan dan asuransi jiwa.

Terkait pos masa depan, ia mengingatkan akan pentingnya memiliki asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. Hal ini mengingat dalam hidup akan ada banyak risiko yang bisa terjadi, seperti sakit dan kecelakaan yang biasanya tidak cukup pendanaannya jika hanya mengandalkan dana darurat dan malah berpotensi menggerus anggaran keuangan.

Asuransi kesehatan terbaik akan bisa membantu meringankan biaya rumah sakit karena perusahaan asuransi akan memberikan pertanggungan sesuai perjanjian dalam polis asuransi kesehatan tersebut.