Kota Solo Gelar Event Menari 24 Jam, Sandiaga Uno: Magnet dan Episentrum Tari Sedunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno berharap, penyelenggaraan event 'Solo Menari 2023' dapat memperkuat diferensiasi Kota Solo sebagai salah satu pusat seni budaya Tanah Air.
"Dampak (Solo Menari) luar biasa. Solo Menari ini bisa mengilhami, memberi inspirasi untuk menjadikan Solo sebagai magnet dan episentrum gerakan tari sedunia," katanya dalam keterangan resminya.
Sandiaga menyebut, kehadiran dan kesuksesan event "Solo Menari" yang berlangsung setiap tahun tidak bisa dilepaskan dari peran Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.
Sebagai salah satu institut seni terbaik di tanah air, kata dia, ISI Surakarta secara konsisten selama 17 tahun terakhir turut memeriahkan peringatan Hari Tari Dunia yang jatuh pada 29 April, dengan menghadirkan event '24 Jam Menari ISI Surakarta'.
Kemudian, pihaknya pun sangat mengapresiasi inisiasi dan inovasi yang dilakukan kota tersebut, terlebih dalam rangka 17 tahun yang lalu pada rangkaian Hari Tari Dunia.
"Solo awalnya menciptakan Solo Menari 24 jam, dan sekarang sudah menjadi Solo Menari yang menjadi bagian dari dance in the public space," katanya.
Pada acara '24 Jam Menari ISI Surakarta' tahun ini, lebih dari 150 kelompok tari dari berbagai wilayah di Indonesia dan satu kelompok dari Malaysia ditampilkan secara bergantian di lima venue selama 24 jam nonstop. Mulai 29 April 2023 pukul 06.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB pada 30 April 2023.
Kemudian gelaran 24 Jam Menari ISI Surakarta tahun ini juga akan menghadirkan dua pertunjukan spesial, yang salah satunya adalah 'Garda the Musical' karya Eko Supriyanto yang digelar di Teater Besar ISI Surakarta.
Garda the Musical adalah karya kolaborasi antara Jurusan Tari Fakultas Seni Pertunjukan ISI Surakarta dengan EkosDance Company Solo. Didukung oleh penari dan aktor mahasiswa dari Fakultas Seni Pertunjukan dan Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Surakarta serta diperkuat oleh tiga artis multitalenta, Dwi Sasono, Widi Mulia, dan Beyon Destiano.
"Setelah di sini (Solo Menari), Garta the Musical juga akan ditampilkan di Jakarta Artpreneur. Kami akan menunggu untuk ikut mengamplifikasi karena produksi seperti ini turut membuka lapangan kerja dengan melibatkan puluhan atau bahkan ratusan pekerja kreatif," pungkasnya.
"Dampak (Solo Menari) luar biasa. Solo Menari ini bisa mengilhami, memberi inspirasi untuk menjadikan Solo sebagai magnet dan episentrum gerakan tari sedunia," katanya dalam keterangan resminya.
Sandiaga menyebut, kehadiran dan kesuksesan event "Solo Menari" yang berlangsung setiap tahun tidak bisa dilepaskan dari peran Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.
Sebagai salah satu institut seni terbaik di tanah air, kata dia, ISI Surakarta secara konsisten selama 17 tahun terakhir turut memeriahkan peringatan Hari Tari Dunia yang jatuh pada 29 April, dengan menghadirkan event '24 Jam Menari ISI Surakarta'.
Kemudian, pihaknya pun sangat mengapresiasi inisiasi dan inovasi yang dilakukan kota tersebut, terlebih dalam rangka 17 tahun yang lalu pada rangkaian Hari Tari Dunia.
"Solo awalnya menciptakan Solo Menari 24 jam, dan sekarang sudah menjadi Solo Menari yang menjadi bagian dari dance in the public space," katanya.
Pada acara '24 Jam Menari ISI Surakarta' tahun ini, lebih dari 150 kelompok tari dari berbagai wilayah di Indonesia dan satu kelompok dari Malaysia ditampilkan secara bergantian di lima venue selama 24 jam nonstop. Mulai 29 April 2023 pukul 06.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB pada 30 April 2023.
Kemudian gelaran 24 Jam Menari ISI Surakarta tahun ini juga akan menghadirkan dua pertunjukan spesial, yang salah satunya adalah 'Garda the Musical' karya Eko Supriyanto yang digelar di Teater Besar ISI Surakarta.
Baca Juga
Garda the Musical adalah karya kolaborasi antara Jurusan Tari Fakultas Seni Pertunjukan ISI Surakarta dengan EkosDance Company Solo. Didukung oleh penari dan aktor mahasiswa dari Fakultas Seni Pertunjukan dan Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Surakarta serta diperkuat oleh tiga artis multitalenta, Dwi Sasono, Widi Mulia, dan Beyon Destiano.
"Setelah di sini (Solo Menari), Garta the Musical juga akan ditampilkan di Jakarta Artpreneur. Kami akan menunggu untuk ikut mengamplifikasi karena produksi seperti ini turut membuka lapangan kerja dengan melibatkan puluhan atau bahkan ratusan pekerja kreatif," pungkasnya.
(hri)