Kasus HIV AIDS Ibu Rumah Tangga Bertambah, Jadi Penyebab 45% Penularan ke Anak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kasus HIV AIDS ibu rumah tangga di Indonesia terus bertambah. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kasus pada kelompok ini meningkat dalam 5 tahun terakhir.
Di mana kasus HIV AIDS baru pada ibu rumah tangga setiap tahun mengalami peningkatan. Tak tanggung-tanggung, saat ini tembus hingga 5.100 kasus positif.
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan tingginya kasus HIV AIDS pada ibu rumah tangga meningkatkan risiko penularan pada anak sebesar 45 persen.
"Nah, penularan HIV dari jalur ibu ke anak ini menyumbang sebesar 20 sampai 45 persen dari seluruh sumber penularan HIV lainnya," kata Syahril dalam konferensi pers daring, Senin (8/5/2023).
“Karena itu sebanyak 45 persen bayi yang lahir dari ibu yang positif HIV akan berakhir juga dengan HIV. Jadi, tadi kalau ibunya dia positif, itu 45 persen bayinya lahir juga akan ya positif HIV. Dan nanti sepanjang hidup anak tersebut akan menyandang status HIV,” lanjutnya.
Sementara itu, salah satu penyebab penularan HIV terhadap ibu rumah tangga yakni sebesar 33 persen bersumber dari pasangannya sendiri.
Perilaku seksual yang berisiko, dijelaskan Syahril, seperti kelompok heteroseksual dan homoseksual bisa menyumbang kontribusi penularan dari suami ke istri.
“Nah sebesar 33 persen data ibu rumah tangga ini yang positif HIV karena terpapar dari pasangannya yang memiliki perilaku seksual yang berisiko. Penyumbang utama penularan HIV terjadi pada perilaku seksual yang berisiko ya,” jelas Syahril.
Penyebab ibu rumah tangga berisiko tinggi mengalami HIV AIDS disebabkan oleh ketimpangan jender yang berdampak pada ketidakmampuan perempuan mengontrol perilaku seksual suami.
Para istri, karena berbagai alasan, seringkali tidak berdaya meminta suaminya memakai kondom saat berhubungan seks. Sehingga tertular virus mematikan ini karena berhubungan seksual dengan suami tanpa alat pelindung.
Di mana kasus HIV AIDS baru pada ibu rumah tangga setiap tahun mengalami peningkatan. Tak tanggung-tanggung, saat ini tembus hingga 5.100 kasus positif.
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan tingginya kasus HIV AIDS pada ibu rumah tangga meningkatkan risiko penularan pada anak sebesar 45 persen.
"Nah, penularan HIV dari jalur ibu ke anak ini menyumbang sebesar 20 sampai 45 persen dari seluruh sumber penularan HIV lainnya," kata Syahril dalam konferensi pers daring, Senin (8/5/2023).
“Karena itu sebanyak 45 persen bayi yang lahir dari ibu yang positif HIV akan berakhir juga dengan HIV. Jadi, tadi kalau ibunya dia positif, itu 45 persen bayinya lahir juga akan ya positif HIV. Dan nanti sepanjang hidup anak tersebut akan menyandang status HIV,” lanjutnya.
Sementara itu, salah satu penyebab penularan HIV terhadap ibu rumah tangga yakni sebesar 33 persen bersumber dari pasangannya sendiri.
Perilaku seksual yang berisiko, dijelaskan Syahril, seperti kelompok heteroseksual dan homoseksual bisa menyumbang kontribusi penularan dari suami ke istri.
“Nah sebesar 33 persen data ibu rumah tangga ini yang positif HIV karena terpapar dari pasangannya yang memiliki perilaku seksual yang berisiko. Penyumbang utama penularan HIV terjadi pada perilaku seksual yang berisiko ya,” jelas Syahril.
Penyebab ibu rumah tangga berisiko tinggi mengalami HIV AIDS disebabkan oleh ketimpangan jender yang berdampak pada ketidakmampuan perempuan mengontrol perilaku seksual suami.
Para istri, karena berbagai alasan, seringkali tidak berdaya meminta suaminya memakai kondom saat berhubungan seks. Sehingga tertular virus mematikan ini karena berhubungan seksual dengan suami tanpa alat pelindung.
(dra)