Lakukan Evakuasi saat Pandemi, PMI Tetap Utamakan Protokol Kesehatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Palang Merah Indonesia (PMI) gencarkan operasi aksi kemanusiaan di tengah pandemi Covid-19 untuk penanganan musibah banjir bandang di Luwu Utara, Sulawesi Selatan . Di daerah tersebut sangat membutuhkan bantuan untuk menangani evakuasi korban dan pemulihan pasca banjir. Musibah banjir bandang ini menyita perhatian publik lantaran kerusakan yang diakibatkan cukup parah.
(Baca juga: Yuk, Intip Kegiatan Sehari-hari Finalis Indonesian Idol 10 di Idol Squad )
PMI berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan evakuasi korban banjir bandang di Luwu Utara. Sekretaris Jenderal PMI , Sudirman Said mengungkapkan, beberapa upaya penanganan evakuasi korban banjir bandang sudah dilakukan pasca musibah. PMI melakukan evakuasi korban banjir, terutama dari desa-desa terisolir.
"Kami menempatkan mereka di lokasi hunian sementara, khususnya bagi yang tidak bisa kembali ke rumah masing-masing," terang Sudirman saat dihubungi, Selasa (21/7).
Prioritas lain, ujar Sudirman, PMI membantu masyarakat untuk memperoleh akses kebutuhan dasar. Seperti air bersih, hunian dan bahan pokok untuk makanan sehari hari. Selain itu, PMI juga melakukan giat trauma healing terutama kepada anak-anak di lokasi pengungsian korban banjir.
Berdasarkan laporan BNPB , air bersih paling dibutuhkan saat ini selain makanan pokok dan hunian. Karenanya, PMI mengirimkan tanki-tanki air, tandon air, alat pembersih, seperti sekop, cangkul dan lain sebagainya. "Kami juga memasok paket kebersihan dan kesehatan, dan bahan makanan," tutur Sudirman.
Sudirman memaparkan, evakuasi korban banjir Luwu Utara butuh ekstra perhatian di tengah pandemi Covid-19 . Di sisi lain, evakuasi harus sigap, namun juga tetap melakukan protokol kesehatan. Maka, penanganan musibah ini menjadi tantangan luar biasa, bagaimana membantu warga dalam situasi yang harus menjaga jarak dan protokol kesehatan. "Kita membekali relawan dengan masker, cairan pembersih, dan disinfektasi. Semaksimal mungkin relawan PMI menjaga jarak agar risiko penularan virus tidak terjadi," paparnya.
(Baca juga: Waspada Aerosol di Gym pada Masa Pandemi, Lakukan Langkah Aman Ini )
Sudirman menegaskan, relawan PMI yang membantu evakuasi banjir bandang cukup kuat. Relawan setempat sudah bergerak sejak jam-jam pertama kejadian, dibantu juga tim relawan dari Sulawesi Selatan. "Koordinasi dengan Markas Pusat PMI dilakukan setiap hari untuk memantau perkembangan dan memberikan dukungan logistik," tuturnya.
Sementara, soal dana anggaran evakuasi, PMI mengupayakan donasi evakuasi banjir Luwu Utara di tengah pandemi Covid-19 . Karena semua sedang fokus mengatasi Covid-19, maka bantuan dana memang tidak sebesar di waktu-waktu yang lalu. "Tapi secara keseluruhan masyarakat tetap antusias untuk membantu warga korban bencana. Kami terus berupaya melakukan penggalangan dana," ucapnya.
PMI juga mendapat sumbangan dari Federasi Palang Merah Internasional sebagai dana darurat. Kemudian dipakai untuk hal-hal urgent dalam penanganan banjir Luwu Utara.
Pada saat yang sama, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi (Kapusdatinkom) Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati mengutarakan, pascabanjir yang terjadi pekan lalu, BNPB , BPBD, Tagana, Basarnas, TNI Polri, Damkar hingga PMI bahu-membahu melakukan evakuasi korban banjir bandang. Tim relawan juga berupaya untuk membuka atau berapa jalan yang tertutup material lumpur menggunakan beberapa alat berat elevator.
"Menurut perkiraan, korban masih bisa bertambah, sebab ada ratusan rumah yang tertutup lumpur hingga setinggi lebih dari dua meter. Selain itu masih ada lokasi yang belum dapat diakses," ujarnya.
(Baca juga: Black Label Society Ingin Segera Luncurkan Album Lagi )
Pemerintah juga telah memberikan layanan fasilitas tambahan bagi kelompok rentan seperti usia lanjut, ibu hamil, balita dan anak-anak. TNI Polri sudah membangun beberapa tenda dan hunian sementara. Ada 6 posko taktis, 76 titik pengungsian ada di 33 kecamatan dipakai sebagai lokasi tinggal sementara warga.
Di tengah pandemi, sebut Jati, relawan tetap melaksanakan protokol kesehatan untuk cegah Covid-19 . Mereka membantu memberikan hygiene kit kepada masyarakat yang terdampak banjir. "Relawan membantu dalam masker dan hand sanitizer. BNPB telah memberikan dana siap pakai Rp1 miliar untuk memenuhu bantuan logistik di pengungsian," tutupnya.
(Baca juga: Yuk, Intip Kegiatan Sehari-hari Finalis Indonesian Idol 10 di Idol Squad )
PMI berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan evakuasi korban banjir bandang di Luwu Utara. Sekretaris Jenderal PMI , Sudirman Said mengungkapkan, beberapa upaya penanganan evakuasi korban banjir bandang sudah dilakukan pasca musibah. PMI melakukan evakuasi korban banjir, terutama dari desa-desa terisolir.
"Kami menempatkan mereka di lokasi hunian sementara, khususnya bagi yang tidak bisa kembali ke rumah masing-masing," terang Sudirman saat dihubungi, Selasa (21/7).
Prioritas lain, ujar Sudirman, PMI membantu masyarakat untuk memperoleh akses kebutuhan dasar. Seperti air bersih, hunian dan bahan pokok untuk makanan sehari hari. Selain itu, PMI juga melakukan giat trauma healing terutama kepada anak-anak di lokasi pengungsian korban banjir.
Berdasarkan laporan BNPB , air bersih paling dibutuhkan saat ini selain makanan pokok dan hunian. Karenanya, PMI mengirimkan tanki-tanki air, tandon air, alat pembersih, seperti sekop, cangkul dan lain sebagainya. "Kami juga memasok paket kebersihan dan kesehatan, dan bahan makanan," tutur Sudirman.
Sudirman memaparkan, evakuasi korban banjir Luwu Utara butuh ekstra perhatian di tengah pandemi Covid-19 . Di sisi lain, evakuasi harus sigap, namun juga tetap melakukan protokol kesehatan. Maka, penanganan musibah ini menjadi tantangan luar biasa, bagaimana membantu warga dalam situasi yang harus menjaga jarak dan protokol kesehatan. "Kita membekali relawan dengan masker, cairan pembersih, dan disinfektasi. Semaksimal mungkin relawan PMI menjaga jarak agar risiko penularan virus tidak terjadi," paparnya.
(Baca juga: Waspada Aerosol di Gym pada Masa Pandemi, Lakukan Langkah Aman Ini )
Sudirman menegaskan, relawan PMI yang membantu evakuasi banjir bandang cukup kuat. Relawan setempat sudah bergerak sejak jam-jam pertama kejadian, dibantu juga tim relawan dari Sulawesi Selatan. "Koordinasi dengan Markas Pusat PMI dilakukan setiap hari untuk memantau perkembangan dan memberikan dukungan logistik," tuturnya.
Sementara, soal dana anggaran evakuasi, PMI mengupayakan donasi evakuasi banjir Luwu Utara di tengah pandemi Covid-19 . Karena semua sedang fokus mengatasi Covid-19, maka bantuan dana memang tidak sebesar di waktu-waktu yang lalu. "Tapi secara keseluruhan masyarakat tetap antusias untuk membantu warga korban bencana. Kami terus berupaya melakukan penggalangan dana," ucapnya.
PMI juga mendapat sumbangan dari Federasi Palang Merah Internasional sebagai dana darurat. Kemudian dipakai untuk hal-hal urgent dalam penanganan banjir Luwu Utara.
Pada saat yang sama, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi (Kapusdatinkom) Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati mengutarakan, pascabanjir yang terjadi pekan lalu, BNPB , BPBD, Tagana, Basarnas, TNI Polri, Damkar hingga PMI bahu-membahu melakukan evakuasi korban banjir bandang. Tim relawan juga berupaya untuk membuka atau berapa jalan yang tertutup material lumpur menggunakan beberapa alat berat elevator.
"Menurut perkiraan, korban masih bisa bertambah, sebab ada ratusan rumah yang tertutup lumpur hingga setinggi lebih dari dua meter. Selain itu masih ada lokasi yang belum dapat diakses," ujarnya.
(Baca juga: Black Label Society Ingin Segera Luncurkan Album Lagi )
Pemerintah juga telah memberikan layanan fasilitas tambahan bagi kelompok rentan seperti usia lanjut, ibu hamil, balita dan anak-anak. TNI Polri sudah membangun beberapa tenda dan hunian sementara. Ada 6 posko taktis, 76 titik pengungsian ada di 33 kecamatan dipakai sebagai lokasi tinggal sementara warga.
Di tengah pandemi, sebut Jati, relawan tetap melaksanakan protokol kesehatan untuk cegah Covid-19 . Mereka membantu memberikan hygiene kit kepada masyarakat yang terdampak banjir. "Relawan membantu dalam masker dan hand sanitizer. BNPB telah memberikan dana siap pakai Rp1 miliar untuk memenuhu bantuan logistik di pengungsian," tutupnya.
(nug)