Mister Aladin dan Kemenparekraf Hadirkan Beti Dewi untuk Tingkatkan Kunjungan Wisatawan Asing ke Gunung Bromo
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mister Aladin dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama meningkatkan kunjungan wisatawan asing. Salah satunya melalui program Beli Kreatif Desa Wisata (Beti Dewi).
Beti Dewi akan memudahkan wisatawan untuk mengeksplorasi beragam desa wisata di Indonesia lewat paket wisata yang disediakan. Program ini juga diharapkan bisa menggaet wisatawan asing dalam jumlah besar.
“Kami memang targetnya besar, yang pertama tahun ini kita harus mendatangkan 8.5 juta wisatawan asing, yang kedua juga tentunya menggaet wisatawan nusantara,” kata Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf Dwi Marhen dalam keterangannya dikutip Sabtu (27/5/2023).
Kemenparekraf dan Mister Aladin bekerja sama untuk mendukung dan memasarkan paket-paket menarik desa wisata di seluruh Indonesia melalui kanal khususnya. Sinergi positif dari Beti Dewi kemudian melahirkan Beti Dewi Naik Kelas.
Stimulasi dari inovasi ini bertujuan untuk memaksimalkan proses pemasaran desa wisata. Sehingga bisa menjadi berkembang dan dikenal secara masif oleh para wisatawan.
“Kami tidak bisa sendiri dan harus membuat adaptasi dengan paradigma baru pasca pandemi. Salah satunya untuk berkolaborasi dengan Mister Aladin MNC Group untuk mengenalkan destinasi wisata unggulan,” jelas Dwi.
Melihat momentum itu, Kemenparekraf bersama Mister Aladin menggelar kegiatan Familiarization Trip (FamTrip) ke destinasi dan desa wisata unggulan. Ini bertujuan untuk mempromosikan potensi wisata di Indonesia. Salah satu dari 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Indonesia yang dikunjungi dalam FamTrip ini adalah Gunung Bromo.
Gunung yang menjadi bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini memiliki tinggi mencapai 2.359 meter, luasnya mencapai 5.300 hektar yang dilengkapi dengan lembah dan ngarai yang dikelilingi hamparan pasir.
“Kemarin mengangkat atau lebih mengenalkan wisata di Gunung Bromo, karena memang kita jual yang tipe market para wisatawan yang suka naik gunung, travel patern pola perjalanan naik Bromo ke Ijen dan sebaliknya," ujar Dwi.
"Mayoritas wisatawan itu dari Eropa dari Rusia, termasuk juga Itali, Prancis yang mendominasi untuk kawasan Bromo dan Ijen,” tandasnya.
Gunung Bromo digadang-gadang menjadi tempat terbaik di dunia untuk melihat matahari terbit. Kawah yang dimiliki gunung ini pun memiliki pesona keindahannya tersendiri dengan garis tengah kurang lebih 800 meter.
Agar bisa menjajaki kawah Gunung Bromo, dapat ditempuh dengan menaiki kuda ataupun berjalan kaki. Dilanjutkan dengan menaiki anak tangga sebanyak 250 anak tangga. Pengorbanan itu akan terbayar lunas ketika sampai di tujuan.
Beti Dewi akan memudahkan wisatawan untuk mengeksplorasi beragam desa wisata di Indonesia lewat paket wisata yang disediakan. Program ini juga diharapkan bisa menggaet wisatawan asing dalam jumlah besar.
“Kami memang targetnya besar, yang pertama tahun ini kita harus mendatangkan 8.5 juta wisatawan asing, yang kedua juga tentunya menggaet wisatawan nusantara,” kata Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf Dwi Marhen dalam keterangannya dikutip Sabtu (27/5/2023).
Kemenparekraf dan Mister Aladin bekerja sama untuk mendukung dan memasarkan paket-paket menarik desa wisata di seluruh Indonesia melalui kanal khususnya. Sinergi positif dari Beti Dewi kemudian melahirkan Beti Dewi Naik Kelas.
Baca Juga
Stimulasi dari inovasi ini bertujuan untuk memaksimalkan proses pemasaran desa wisata. Sehingga bisa menjadi berkembang dan dikenal secara masif oleh para wisatawan.
“Kami tidak bisa sendiri dan harus membuat adaptasi dengan paradigma baru pasca pandemi. Salah satunya untuk berkolaborasi dengan Mister Aladin MNC Group untuk mengenalkan destinasi wisata unggulan,” jelas Dwi.
Melihat momentum itu, Kemenparekraf bersama Mister Aladin menggelar kegiatan Familiarization Trip (FamTrip) ke destinasi dan desa wisata unggulan. Ini bertujuan untuk mempromosikan potensi wisata di Indonesia. Salah satu dari 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Indonesia yang dikunjungi dalam FamTrip ini adalah Gunung Bromo.
Gunung yang menjadi bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini memiliki tinggi mencapai 2.359 meter, luasnya mencapai 5.300 hektar yang dilengkapi dengan lembah dan ngarai yang dikelilingi hamparan pasir.
“Kemarin mengangkat atau lebih mengenalkan wisata di Gunung Bromo, karena memang kita jual yang tipe market para wisatawan yang suka naik gunung, travel patern pola perjalanan naik Bromo ke Ijen dan sebaliknya," ujar Dwi.
"Mayoritas wisatawan itu dari Eropa dari Rusia, termasuk juga Itali, Prancis yang mendominasi untuk kawasan Bromo dan Ijen,” tandasnya.
Gunung Bromo digadang-gadang menjadi tempat terbaik di dunia untuk melihat matahari terbit. Kawah yang dimiliki gunung ini pun memiliki pesona keindahannya tersendiri dengan garis tengah kurang lebih 800 meter.
Agar bisa menjajaki kawah Gunung Bromo, dapat ditempuh dengan menaiki kuda ataupun berjalan kaki. Dilanjutkan dengan menaiki anak tangga sebanyak 250 anak tangga. Pengorbanan itu akan terbayar lunas ketika sampai di tujuan.
Baca Juga
(dra)